|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
“Sebab kita dibenarkan, diberkati supaya menjadi penerus berkat Tuhan bagi banyak orang.” |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Menjadi Penerus Berkat Allah |
|
Menjadi Penerus Berkat Allah |
|
Sabtu, 24 Februari 2018 |
|
|
|
|
|
Menjadi Penerus Berkat Allah |
|
Galatia 3:13-14 |
|
|
|
|
|
|
Beberapa minggu yang lalu salah satu TV swasta menayangkan perlombaan memasak masakan tertentu ala jepang yang diikuti oleh tiga peserta yang paling baik di Jepang dan dari tiga perserta itu akan diambil satu juara yang terbaik. Ketiganya sangat terampil dan dengan kecepatan yang luar biasa mereka bertiga sanggup menyelesaikan masakan yang mereka masak dengan hamper bersamaan hanya selisih hitungan detik saja. Dan seorang Juri telah memutuskan memilih satu dari tiga peserta sebagai pemenang. Saya mengajak saudara semua untuk focus kepada satu alat yang dipakai peserta lomba memasak itu, apa? Yaitu “pisau” mereka peserta lomba dengan terampilnya menggunakan pisau hingga mampu menyiapkan aneka masakan dengan baik, tanpa pisau yang tajam sulit untuk menyelesaikannya. Ya, pisau itu hanyalah alat.
Saudara, begitu juga dengan kita bahwa Tuhan Yesus telah membuat kita menerima berkat Abraham yaitu dengan disalibkan-Nya sebagai yang terkutuk untuk menggantikan kita. Jalan salib Yesus telah membenarkan kita semua dan sesudahnya kita semua layak untuk menerima berkat Abraham. Hanya orang benar sajalah yang senantiasa disertai selalu oleh berkat Tuhan [Ams 10:6b]. Orang benar adalah ciptaan Tuhan bukan karena perbuatan manusia, mengapa demikian? Sebab semua manusia telah ...selengkapnya » |
Beberapa minggu yang lalu salah satu TV swasta menayangkan perlombaan memasak masakan tertentu ala jepang yang diikuti oleh tiga peserta yang paling baik di Jepang dan dari tiga perserta itu akan diambil satu juara yang terbaik. Ketiganya sangat terampil dan dengan kecepatan yang luar biasa mereka bertiga sanggup menyelesaikan masakan yang mereka masak dengan hamper bersamaan hanya selisih hitungan detik saja. Dan seorang Juri telah memutuskan memilih satu dari tiga peserta sebagai pemenang. Saya mengajak saudara semua untuk focus kepada satu alat yang dipakai peserta lomba memasak itu, apa? Yaitu “pisau” mereka peserta lomba dengan terampilnya menggunakan pisau hingga mampu menyiapkan aneka masakan dengan baik, tanpa pisau yang tajam sulit untuk menyelesaikannya. Ya, pisau itu hanyalah alat.
Saudara, begitu juga dengan kita bahwa Tuhan Yesus telah membuat kita menerima berkat Abraham yaitu dengan disalibkan-Nya sebagai yang terkutuk untuk menggantikan kita. Jalan salib Yesus telah membenarkan kita semua dan sesudahnya kita semua layak untuk menerima berkat Abraham. Hanya orang benar sajalah yang senantiasa disertai selalu oleh berkat Tuhan [Ams 10:6b]. Orang benar adalah ciptaan Tuhan bukan karena perbuatan manusia, mengapa demikian? Sebab semua manusia telah terkutuk karena menjadi budak dosa dan tidak mampu melakukan hokum taurat [bnd. Galatia 3:12,13]. Semua manusia berusaha untuk berbuat baik dengan menggunakan ajaran agama tertentu, tetapi manusia tidak mungkin menghilangkan dosa dalam dirinya karena kecenderungan manusia yang belum ditebus oleh darah Kristus adalah berbuat dosa, dan upah dosa adalah maut [Roma 3:23; 6:23a]. Kita semua adalah orang-orang yang sudah menerima berkat segalanya yang bermula dari berkat pengampunan dan pembenaran, yaitu cukup beriman atau percaya saja kepada Yesus Kristus.
Bagaimana setelah gereja-Nya menerima berkat Abraham melalui kuasa Kristus? Apakah kita nikmati sendiri? Tidak. Sebenarnya kita diberkati dengan pembenaran Kristus supaya kita menjadi berkat juga kepada banyak orang. Sekarang kita telah menjadi milik Kristus, menjadi kepunyaan Tuhan sendiri untuk supaya kita dapat dipakai. Hidup kita harus menjadi berkat bagi sekitar kita, bagi banyak orang, yaitu dengan menjaga hidup kita ini. Mulut kita harus kita jaga, berbicara untuk membawa berkat bagi banyak orang. Jangan membiarkan diri kita secara pelan-pelan kehilangan panggilan mulia ini. Jangan menjadi orang fasik yang hidupnya hanya menyakiti dan merugikan orang lain [bnd. I Petrus.3:8-12]. Sebab kita dibenarkan, diberkati supaya menjadi penerus berkat Tuhan bagi banyak orang.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|