|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
“... inilah yang kulakukan: Aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku” [Filipi 3:13] |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Menjaga Komitmen |
|
Menjaga Komitmen |
|
Selasa, 27 Maret 2018 |
|
|
|
|
|
Menjaga Komitmen |
|
Filipi 3:4-16 |
|
|
|
|
|
|
Banyak tokoh di dunia ini terus menginspirasi masyarakat luas untuk jangka waktu yang cukup lama. Di antaranya Martin Luther King, Jr., yang berjuang melawan diskriminasi ras di Amerika Serikat, Mother Theresa, yang rela terjun langsung ke lapangan untuk merawat orang sakit di India, William Wilberforce, yang berjuang menghapus perbudakan di Inggris, Romo Mangun yang berjuang di Yogyakarta, untuk merubah kondisi masyarakat di Kali Code, dan masih banyak lagi tokoh lainnya. Apakah kunci keberhasilan mereka? Mereka terus menjagai komitmen yang telah dibuat. Walaupun harus mengalami masa-masa berat, mereka pantang menyerah sehingga mencapai akhir perjuangan.
Alkitab juga mencatat tokoh-tokoh yang menjaga komitmen hingga akhir. Contohnya Paulus. Setelah bertobat, ia memberitakan Injil, terutama kepada bangsa bukan Yahudi. Hal ini bukan perkara yang mudah. Begitu banyak tantangan berat menghampirinya, dari kaum Yahudi, dari orang-orang bukan Yahudi, dari alam [2 Korintus 11:23-33], bahkan dari penyakit tubuhnya [2 Korintus 12:7,8]. Namun, ia tetap dapat menjaga komitmennya. Rahasianya? Dari waktu ke waktu ia menjalani pertandingan iman dengan selalu melupakan apa yang di belakang [dalam bahasa Yunani kata ’melupakan’ di sini tidak sama seperti kalau kita lupa sesuat...selengkapnya » |
Banyak tokoh di dunia ini terus menginspirasi masyarakat luas untuk jangka waktu yang cukup lama. Di antaranya Martin Luther King, Jr., yang berjuang melawan diskriminasi ras di Amerika Serikat, Mother Theresa, yang rela terjun langsung ke lapangan untuk merawat orang sakit di India, William Wilberforce, yang berjuang menghapus perbudakan di Inggris, Romo Mangun yang berjuang di Yogyakarta, untuk merubah kondisi masyarakat di Kali Code, dan masih banyak lagi tokoh lainnya. Apakah kunci keberhasilan mereka? Mereka terus menjagai komitmen yang telah dibuat. Walaupun harus mengalami masa-masa berat, mereka pantang menyerah sehingga mencapai akhir perjuangan.
Alkitab juga mencatat tokoh-tokoh yang menjaga komitmen hingga akhir. Contohnya Paulus. Setelah bertobat, ia memberitakan Injil, terutama kepada bangsa bukan Yahudi. Hal ini bukan perkara yang mudah. Begitu banyak tantangan berat menghampirinya, dari kaum Yahudi, dari orang-orang bukan Yahudi, dari alam [2 Korintus 11:23-33], bahkan dari penyakit tubuhnya [2 Korintus 12:7,8]. Namun, ia tetap dapat menjaga komitmennya. Rahasianya? Dari waktu ke waktu ia menjalani pertandingan iman dengan selalu melupakan apa yang di belakang [dalam bahasa Yunani kata ’melupakan’ di sini tidak sama seperti kalau kita lupa sesuatu. Kata ini lebih berarti tidak berfokus ke masa lalu, tetapi kepada tujuan, visi hidup di depan] dan mengarahkan diri pada tujuan hidupnya, yakni memenuhi panggilan Tuhan [Filipi 3:13,14].
Apakah berbagai tantangan juga terus menghantam kita, sehingga kita sulit menjaga komitmen? Seperti Paulus, kita ini hamba yang dituntut untuk taat, maka mintalah kekuatan dari Tuhan. Seperti Paulus, kita ini hamba yang Tuhan pilih dan layakkan untuk menjadi saksi-Nya, maka ingatlah pentingnya tugas yang harus terus kita kerjakan. Sebab hanya dengan kekuatan yang datangnya dari Tuhan sajalah kita dimampukan untuk tetap setia dan tetap berkomitmen untuk mengikut dan melayani-Nya.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|