|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya. [Roma 6:12] |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Menolak Kompromi |
|
Menolak Kompromi |
|
Sabtu, 19 September 2015 | Tema: Pribadi Unggul |
|
|
|
|
|
Menolak Kompromi |
|
Kolose 3:5-10 |
|
|
|
|
|
|
Hananya, Misael dan Asarya bersama Daniel adalah pemuda-pemuda Israel yang ditawan oleh raja Babel. Mereka terpilih mengikuti seleksi untuk menjadi pekerja di kerajaan. Setelah melewati seleksi yang ketat mereka diterima dan mengikuti pendidikan tiga tahun. Selama dalam pendidikan mereka menolak makanan istana yang tidak sesuai dengan perintah Allah. Mereka minta disediakan sayuran dan air saja untuk makanan mereka. Karir mereka terus meningkat, akhirnya diangkat sebagai bupati. Nama mereka diganti menjadi Sadrakh, Mesakh, Abednego. Raja Nebukadnezar membuat patung emas yang tinggi dan pada waktu peresmian patung, semua pejabat pemerintah harus menyembahnya waktu musik dimainkan. Mereka tidak mau menyembah walaupun ancamannya dimasukkan dalam dapur api. Mereka tidak mau kompromi dengan dosa, walaupun harus mati. Tuhan membuat mujizat, mereka tetap hidup dan tidak terbakar sedikitpun dan mendapat promosi jabatan.
Tuhan rindu untuk setiap orang percaya menjadi manusia baru yang menjauhi dosa, percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat, keserakahan yang sama dengan penyembahan berhala. Semua itu akan mendatangkan murka Allah. Dahulu sebelum menerima keselamatan, kita melakukan segala hal yang melanggar perintah-Nya dan hidup di dalamnya. Supaya bisa menolak berkom...selengkapnya » |
Hananya, Misael dan Asarya bersama Daniel adalah pemuda-pemuda Israel yang ditawan oleh raja Babel. Mereka terpilih mengikuti seleksi untuk menjadi pekerja di kerajaan. Setelah melewati seleksi yang ketat mereka diterima dan mengikuti pendidikan tiga tahun. Selama dalam pendidikan mereka menolak makanan istana yang tidak sesuai dengan perintah Allah. Mereka minta disediakan sayuran dan air saja untuk makanan mereka. Karir mereka terus meningkat, akhirnya diangkat sebagai bupati. Nama mereka diganti menjadi Sadrakh, Mesakh, Abednego. Raja Nebukadnezar membuat patung emas yang tinggi dan pada waktu peresmian patung, semua pejabat pemerintah harus menyembahnya waktu musik dimainkan. Mereka tidak mau menyembah walaupun ancamannya dimasukkan dalam dapur api. Mereka tidak mau kompromi dengan dosa, walaupun harus mati. Tuhan membuat mujizat, mereka tetap hidup dan tidak terbakar sedikitpun dan mendapat promosi jabatan.
Tuhan rindu untuk setiap orang percaya menjadi manusia baru yang menjauhi dosa, percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat, keserakahan yang sama dengan penyembahan berhala. Semua itu akan mendatangkan murka Allah. Dahulu sebelum menerima keselamatan, kita melakukan segala hal yang melanggar perintah-Nya dan hidup di dalamnya. Supaya bisa menolak berkompromi dengan dosa, maka marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor harus dibuang. Karena manusia lama telah ditanggalkan dan mengenakan manusia baru yang terus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar sesuai gambar Allah.
Dalam perjalanan hidup, kita mendapat banyak tawaran dari dunia ini yang bertentangan dengan Firman Tuhan. Kadang-kadang kita merasa sulit untuk menghindarinya. Mari kita terus berusaha untuk manusia baru kita terus diperbarui. Karena itu kita harus berani menolak berkompromi dengan dosa walaupun harus mendapat ancaman dan kesulitan menghadang bila kita tidak mau kompromi. Renungkanlah Firman-Nya dan berdoalah apabila tawaran itu datang. Beranikah kita menjadi Sadrakh, Mesakh dan Abednego di abad ini? |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|