|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Investasikan waktu, tenaga, bahkan segala sesuatu untuk terjadinya perubahan hidup kita menjadi seperti Kristus. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Mental Seorang Pejuang |
|
Mental Seorang Pejuang |
|
Kamis, 27 Oktober 2016 | Tema: Bertumbuh Dalam Segala Hal Ke Arah Kristus |
|
|
|
|
|
Mental Seorang Pejuang |
|
2 Timotius 2:3-6 |
|
|
|
|
|
|
Lahir baru adalah langkah awal kehidupan baru bersama Kristus. Yang diperbaharui adalah roh kita, sedangkan jiwa masih harus terus diubahkan. Sejak itulah kita mengalami proses pembentukan karakter kita ke arah Kristus. Proses ini membutuhkan perjuangan dan kerja keras sehingga kita mengalami perubahan sikap mental dalam menghadapi situasi apapun.
Rasul Paulus di dalam 2 Timotius 2:3-6 berpesan kepada Timotius dan juga sekarang kepada kita untuk menjadi berhasil dalam panggilan hidup yang diberikan Tuhan kepada kita. Milikilah mentalitas yang unggul dari:
1. Seorang Prajurit
Sikap mental unggul seorang prajurit adalah bersedia berkorban, mengutamakan kepentingan orang lain, bangsa, negara ketimbang dirinya. Tanpa pengorbanan tidak akan pernah muncul keberhasilan. Membagi hidup bagi orang lain dan bekerja bersama-sama dengan yang lain adalah salah satu aplikasi dari berkorban.
2. Seorang Atlit
Sikap mental seorang atlit adalah hidup memiliki tujuan [mahkota] yan...selengkapnya » |
Lahir baru adalah langkah awal kehidupan baru bersama Kristus. Yang diperbaharui adalah roh kita, sedangkan jiwa masih harus terus diubahkan. Sejak itulah kita mengalami proses pembentukan karakter kita ke arah Kristus. Proses ini membutuhkan perjuangan dan kerja keras sehingga kita mengalami perubahan sikap mental dalam menghadapi situasi apapun.
Rasul Paulus di dalam 2 Timotius 2:3-6 berpesan kepada Timotius dan juga sekarang kepada kita untuk menjadi berhasil dalam panggilan hidup yang diberikan Tuhan kepada kita. Milikilah mentalitas yang unggul dari:
1. Seorang Prajurit
Sikap mental unggul seorang prajurit adalah bersedia berkorban, mengutamakan kepentingan orang lain, bangsa, negara ketimbang dirinya. Tanpa pengorbanan tidak akan pernah muncul keberhasilan. Membagi hidup bagi orang lain dan bekerja bersama-sama dengan yang lain adalah salah satu aplikasi dari berkorban.
2. Seorang Atlit
Sikap mental seorang atlit adalah hidup memiliki tujuan [mahkota] yang hendak dicapai. Tujuan hidup kita adalah Dia [Yesus Kristus]. Segala sesuatu yang akan kita raih, Dialah yang menuntun, memberi kekuatan untuk terus maju berjuang dan menghadapi setiap tekanan. Dialah yang membangkitkan motivasi yang benar untuk mengarahkan pandangan ke depan. Seperti halnya seorang atlit yang berhasil, ia memiliki disiplin pribadi baik disiplin berlatih maupun dalam mentaati aturan-aturan olahraga [ayat 5]. Melalui kedisiplinan, mahkota juara dapat diraihnya. Demikian juga kita untuk dapat sampai pada tujuan perlu disiplin dalam membaca firman, belajar melalui buku-buku rohani yang bermutu sehingga memiliki wawasan yang luas dan tidak mudah diombang-ambingkan oleh fenomena-fenomena dunia karena sudah tahu yang benar.
3. Seorang Petani
Sikap mental seorang petani adalah hidup mau bekerja keras, tidak bermalas-malasan, terus berjuang karena dibutuhkan usaha yang terus menerus untuk berhasil dari tahap satu ke tahap berikutnya. Melalui air mata dan doa akan menuai hasilnya kelak.
Biarlah ketiga sikap mental di atas menjadi inspirasi di dalam menjalani hidup dan memegang setiap tanggung jawab yang dipercayakan kepada kita menuju kepada tujuan yang sesungguhnya, yaitu Kristus, Sang Kepala Gereja.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|