|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. [Roma 12:2] |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Menyatakan Kebenaran |
|
Menyatakan Kebenaran |
|
Sabtu, 14 Mei 2016 | Tema: Umat Yang Kudus |
|
|
|
|
|
Menyatakan Kebenaran |
|
Roma 12:1-4 |
|
|
|
|
|
|
Beberapa minggu yang lalu kota Semarang dihebohkan dengan berita tentang aksi heroik seorang anak usia 9 tahun. Anak yang bernama Daffa Farros Oktaviarto itu melakukan aksi heroik dengan menghentikan sepeda motor yang lewat di trotoar. Walaupun mendapat caci maki dari pengendara motor, dia tidak peduli dan tetap minta agar sepeda motor tidak lewat di trotoar dengan melintangkan sepedanya. Dia melakukan itu karena tahu dari berita televisi dan spanduk yang mengatakan bahwa trotoar hanya untuk pejalan kaki. Dia meyakini bahwa peraturan harus ditaati oleh siapa saja, maka dengan gaya kanak-kanaknya dia menghentikan pengendara sepeda motor yang melanggar, apapun alasannya. Ketika aksi heroik tersebut diunggah di medsos, banyak orang yang memberi penghargaan kepadanya termasuk polisi dan gubernur Jawa Tengah.
Sudah selayaknya umat Tuhan mempersembahkan tubuhnya menjadi persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah, karena itu merupakan ibadah yang sejati. Hal itu dinyatakan dengan tidak lagi menjadi serupa dengan dunia tetapi berubah oleh pembaharuan budi, sehingga yang dilakukan adalah yang sesuai kehe...selengkapnya » |
Beberapa minggu yang lalu kota Semarang dihebohkan dengan berita tentang aksi heroik seorang anak usia 9 tahun. Anak yang bernama Daffa Farros Oktaviarto itu melakukan aksi heroik dengan menghentikan sepeda motor yang lewat di trotoar. Walaupun mendapat caci maki dari pengendara motor, dia tidak peduli dan tetap minta agar sepeda motor tidak lewat di trotoar dengan melintangkan sepedanya. Dia melakukan itu karena tahu dari berita televisi dan spanduk yang mengatakan bahwa trotoar hanya untuk pejalan kaki. Dia meyakini bahwa peraturan harus ditaati oleh siapa saja, maka dengan gaya kanak-kanaknya dia menghentikan pengendara sepeda motor yang melanggar, apapun alasannya. Ketika aksi heroik tersebut diunggah di medsos, banyak orang yang memberi penghargaan kepadanya termasuk polisi dan gubernur Jawa Tengah.
Sudah selayaknya umat Tuhan mempersembahkan tubuhnya menjadi persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah, karena itu merupakan ibadah yang sejati. Hal itu dinyatakan dengan tidak lagi menjadi serupa dengan dunia tetapi berubah oleh pembaharuan budi, sehingga yang dilakukan adalah yang sesuai kehendak Allah, sesuatu yang mendatangkan kebaikan dan yang berkenan kepada-Nya. Dalam segala hal menguasai diri dan berpadan dengan iman yang dimiliki.
Kita hidup di tengah dunia yang diwarnai dengan segala macam ketidakbenaran, di mana seringkali ketidakbenaran itu sudah dianggap menjadi kebenaran. Kita dipilih Tuhan untuk berani menyatakan kebenaran dan mempermalukan ketidakbenaran. Walaupun untuk itu kita harus mengalami berbagai kesulitan dan bahkan penderitaan. Kita tidak akan mampu bila dilakukan dengan kekuatan sendiri, tetapi bila kita persembahkan hidup kita menjadi persembahan yang berkenan kepada-Nya, Tuhan akan memampukan kita. Kita harus berubah, tidak kompromi dengan pelanggaran Firman tetapi menguasai diri dan memiliki iman yang teguh.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|