|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Marilah kita menyembah Tuhan dengan hati yang tulus dan dengan sikap merendahkan diri serta mempercayai Tuhan sebagai Tuhan yang kudus. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Menyembah Tuhan Yang Kudus |
|
Menyembah Tuhan Yang Kudus |
|
Kamis, 05 November 2015 | Tema: Hasrat Untuk Menyembah |
|
|
|
|
|
Menyembah Tuhan Yang Kudus |
|
Lukas 1:46-55 |
|
|
|
|
|
|
Brasnilaw Malinowsky adalah seorang antropolog terkenal pernah mengadakan pengamatan dan penelitian terhadap suku semi primitif di wilayah Pasifik yang rata-rata penduduk laki-lakinya adalah nelayan. Yang menarik perhatiannya adalah pada bulan-bulan tertentu, ketika cuaca bagus, para nelayan melaut begitu saja. Tetapi pada bulan-bulan lainnya, ketika cuaca buruk dan berbahaya, para nelayan sebelum melaut mengadakan upacara keagamaan. Tujuannya adalah minta kepada para dewa yang dipercaya agar melindungi dari segala marabahaya. Dari penelitian yang panjang, akhirnya Brasnilaw sampai pada kesimpulan bahwa ketika segala sesuatu bisa dikerjakan dengan tangan manusia, maka tidak pernah meminta bantuan dari dewa [tuhan], ilmu pengetahuan yang ada pada manusia sudah cukup. Namun ketika dalam keadaan bahaya, di luar kemampuan manusia, baru membutuhkan “Tuhan”.
Tetapi bagaimana sikap kita sebagai anak-anak Tuhan terhadap Tuhan kita Yesus Kristus yang kita imani dalam kehidupan saat ini? Apakah kita menyembah Tuhan ketika kita tidak mampu berbuat apa-apa lagi, atau bagaimana seharusnya kita memperlakukan Tuhan dalam seluruh kehidupan kita? Mari kita lihat cara Maria bersikap kepada Tuhan dan alasan apa yang meyebabkan Maria memuji-muji dan menyembah Tuhan. Maria memuji-...selengkapnya » |
Brasnilaw Malinowsky adalah seorang antropolog terkenal pernah mengadakan pengamatan dan penelitian terhadap suku semi primitif di wilayah Pasifik yang rata-rata penduduk laki-lakinya adalah nelayan. Yang menarik perhatiannya adalah pada bulan-bulan tertentu, ketika cuaca bagus, para nelayan melaut begitu saja. Tetapi pada bulan-bulan lainnya, ketika cuaca buruk dan berbahaya, para nelayan sebelum melaut mengadakan upacara keagamaan. Tujuannya adalah minta kepada para dewa yang dipercaya agar melindungi dari segala marabahaya. Dari penelitian yang panjang, akhirnya Brasnilaw sampai pada kesimpulan bahwa ketika segala sesuatu bisa dikerjakan dengan tangan manusia, maka tidak pernah meminta bantuan dari dewa [tuhan], ilmu pengetahuan yang ada pada manusia sudah cukup. Namun ketika dalam keadaan bahaya, di luar kemampuan manusia, baru membutuhkan “Tuhan”.
Tetapi bagaimana sikap kita sebagai anak-anak Tuhan terhadap Tuhan kita Yesus Kristus yang kita imani dalam kehidupan saat ini? Apakah kita menyembah Tuhan ketika kita tidak mampu berbuat apa-apa lagi, atau bagaimana seharusnya kita memperlakukan Tuhan dalam seluruh kehidupan kita? Mari kita lihat cara Maria bersikap kepada Tuhan dan alasan apa yang meyebabkan Maria memuji-muji dan menyembah Tuhan. Maria memuji-muji Tuhan karena Tuhan adalah Allah Juruselamat yang telah memperhatikan keberadaannya; melakukan perbuatan-perbuatan besar; rahmat-Nya selalu ada turun-temurun; meninggikan orang rendah; melimpahkan segala yang baik; menolong Israel karena mengingat perjanjian-Nya terhadap Abraham nenek moyang Israel. Maria menaikkan puji-pujian bagi Allah karena kasih-setia Allah sangat besar kepada umat-Nya.
Mari kita menyembah dan memuji-muji Tuhan Yesus karena memang Dia itu Tuhan Juru selamat manusia berdosa yang telah menyelamatkan kita semua. Motivasi menyembah Tuhan adalah tulus karena Yesus adalah Tuhan. Janganlah kita menyembah dan memuji Tuhan ketika kita ada maunya saja, yaitu supaya Tuhan memenuhi segala keinginan kita. Sikap yang salah seperti ini merupakan salah satu penyebab dari kemandegan iman dan kesetiaan kita. Mari kita menyembah Tuhan dengan hati yang tulus dan dengan sikap merendahkan diri serta mempercayai Tuhan sebagai Tuhan yang kudus. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|