Jumat, 30 September 2016 | Tema: Jemaat Yang Tersusun Rapi
Menyenangkan Sesama
Ibrani 13:2-3
Suatu ketika Yesus sedang mengajar dalam sebuah rumah. Banyak orang datang dari desa-desa di Galilea ke rumah itu sehingga rumah itu penuh sesak. Orang-orang berdatangan karena ingin menemui Yesus yang telah mereka dengar berita-Nya sanggup melakukan berbagai macam mujizat. Hal itu menggerakkan hati beberapa orang yang ingin menolong rekan mereka yang lumpuh untuk dibawa bertemu dengan Yesus. Mereka tidak peduli dengan jarak yang mereka harus tempuh untuk mengusungnya karena ingin menyenangkan si lumpuh. Saat mereka sampai di rumah itu, tidak ada celah untuk membawa si lumpuh masuk ke dalam rumah karena pintu rumah tertutup banyak orang yang berdesakan. Mereka membawa si lumpuh naik ke atap dan membuat lubang, kemudian menurunkannya dengan tali sampai di hadapan Yesus. Kesembuhan terjadi. Si lumpuh bisa berjalan karena ada orang-orang yang mau berkorban untuk menyenangkan sesama.
Tuhan mengingatkan agar jangan lupa memberi tumpangan [dalam terjemahan lain menyenangkan] orang, karena dengan berbuat demikian kepada orang lain sama dengan telah menjamu malaikat-malaikat. Ingatlah akan orang-orang yang terpenjara dengan b...selengkapnya »
Suatu ketika Yesus sedang mengajar dalam sebuah rumah. Banyak orang datang dari desa-desa di Galilea ke rumah itu sehingga rumah itu penuh sesak. Orang-orang berdatangan karena ingin menemui Yesus yang telah mereka dengar berita-Nya sanggup melakukan berbagai macam mujizat. Hal itu menggerakkan hati beberapa orang yang ingin menolong rekan mereka yang lumpuh untuk dibawa bertemu dengan Yesus. Mereka tidak peduli dengan jarak yang mereka harus tempuh untuk mengusungnya karena ingin menyenangkan si lumpuh. Saat mereka sampai di rumah itu, tidak ada celah untuk membawa si lumpuh masuk ke dalam rumah karena pintu rumah tertutup banyak orang yang berdesakan. Mereka membawa si lumpuh naik ke atap dan membuat lubang, kemudian menurunkannya dengan tali sampai di hadapan Yesus. Kesembuhan terjadi. Si lumpuh bisa berjalan karena ada orang-orang yang mau berkorban untuk menyenangkan sesama.
Tuhan mengingatkan agar jangan lupa memberi tumpangan [dalam terjemahan lain menyenangkan] orang, karena dengan berbuat demikian kepada orang lain sama dengan telah menjamu malaikat-malaikat. Ingatlah akan orang-orang yang terpenjara dengan berbagai masalah karena kita dahulu juga demikian. Ingatlah orang-orang yang diperlakukan sewenang-wenang selama kita masih hidup dalam dunia.
Selama kita masih hidup dalam dunia, seharusnya kita tidak lupa atau selalu tergerak oleh belas kasihan kepada siapapun yang kehilangan sukacita karena masalah yang mereka hadapi. Kita harus mau untuk menyenangkan mereka walaupun seringkali membutuhkan pengorbanan, seperti bila kita melayani Tuhan. Bila setiap anggota jemaat memiliki kerinduan untuk menyenangkan sesama, maka tidak akan ada pertikaian, pertengkaran tetapi tercipta jemaat yang tersusun rapi dan menjadi berkat.