|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Jangan tersandera oleh kepentingan sendiri agar kita akan mampu menyuarakan kebenaran dengan hati yang murni. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Menyuarakan Kebenaran |
|
Menyuarakan Kebenaran |
|
Senin, 25 April 2016 | Tema: Imamat Yang Rajani |
|
|
|
|
|
Menyuarakan Kebenaran |
|
Amos 5:15 |
|
|
|
|
|
|
Coba simak apa yang seringkali dilakukan oleh beberapa elit politik di negeri ini ketika menanggapi sebuah kasus terjadi. Apakah itu kasus korupsi, kasus asusila ataupun penyalahgunaan wewenang. Jika itu dialami oleh koleganya, maka mereka akan berusaha membela dan menutup-nutupi. Tetapi jika itu menjerat lawan politiknya, maka mereka akan memanfaatkannya sebagai upaya untuk menjatuhkan. Seringkali mereka tersandera oleh kepentingan sendiri, sehingga cenderung melihat kebenaran seirama dengan kepentingan mereka. Akibatnya, kebenaran dan keadilan dikebiri.
Ayat nats hari ini menyatakan, “ Bencilah yang jahat dan cintailah yang baik; dan tegakkanlah keadilan di pintu gerbang...”. Pada zaman Perjanjian Lama, pintu gerbang menjadi simbol tempat pelaksanaan kekuasaan dan otoritas. Para tua-tua Israel mengambil keputusan-keputusan penting di tempat terbuka dan luas [semacam tanah lapang] di dekat pintu gerbang kota. Tempat untuk membicarakan dan memutuskan masalah-masalah yang disediakan bagi kalayak ramai.
Seruan tersebut bukan hanya ditujukan kepada para tua-tua Isarel [sebagai juru pengadil] untuk berlaku adil dal...selengkapnya » |
Coba simak apa yang seringkali dilakukan oleh beberapa elit politik di negeri ini ketika menanggapi sebuah kasus terjadi. Apakah itu kasus korupsi, kasus asusila ataupun penyalahgunaan wewenang. Jika itu dialami oleh koleganya, maka mereka akan berusaha membela dan menutup-nutupi. Tetapi jika itu menjerat lawan politiknya, maka mereka akan memanfaatkannya sebagai upaya untuk menjatuhkan. Seringkali mereka tersandera oleh kepentingan sendiri, sehingga cenderung melihat kebenaran seirama dengan kepentingan mereka. Akibatnya, kebenaran dan keadilan dikebiri.
Ayat nats hari ini menyatakan, “ Bencilah yang jahat dan cintailah yang baik; dan tegakkanlah keadilan di pintu gerbang...”. Pada zaman Perjanjian Lama, pintu gerbang menjadi simbol tempat pelaksanaan kekuasaan dan otoritas. Para tua-tua Israel mengambil keputusan-keputusan penting di tempat terbuka dan luas [semacam tanah lapang] di dekat pintu gerbang kota. Tempat untuk membicarakan dan memutuskan masalah-masalah yang disediakan bagi kalayak ramai.
Seruan tersebut bukan hanya ditujukan kepada para tua-tua Isarel [sebagai juru pengadil] untuk berlaku adil dalam memutuskan perkara, tetapi juga kepada segenap umat Allah. Allah menghendaki umat-Nya menjauhi dan meningggalkan segala perbuatan jahat dengan melakukan hal-hal yang baik. Allah menghendaki kebenaran dinyatakan; Allah memerintahkan kebenaran ditegakkan. Ketika kebenaran dinyatakan dan ditegakkan, maka keadilan itu akan terjadi.
Tak dapat dipungkiri, kadang usaha menegakkan kebenaran tidaklah mudah dan tidak selalu berjalan mulus. Yang seringkali terjadi justru menemui jalan terjal dan berliku. Meskipun demikian kebenaran haruslah tetap ditegakkan dalam kehidupan pribadi, keluarga, gereja maupun masyarakat. Oleh sebab itu, mari kita menjauhi dusta dan kebohongan; bersikap jujur; tidak menyebar fitnah. Berani mengatakan ya di atas ya dan tidak di atas tidak. Jangan kita memihak secara membabi buta karena faktor kedekatan atau demi mendapatkan keuntungan pribadi. Ya, menyuarakan kebenaran memang beresiko, tetapi jika kita berani melakukannya, paling tidak kita telah mempraktekkan perintah Tuhan untuk membenci yang jahat dan mencintai yang baik.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|