|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Sudahkah kita bergabung dan bertekun dalam Komcil untuk kita bertumbuh menjadi murid Kristus? |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Merindukan Benay |
|
Merindukan Benay |
|
Selasa, 31 Oktober 2017 |
|
|
|
|
|
Merindukan Benay |
|
Efesus 4:11-12 |
|
|
|
|
|
|
Setahun sudah ingatan akan Benay menguap dari ingatan jemaat. Namun pada Bulan Misi seperti saat ini, mendadak kenangan akan sosok pemuda pendek bertubuh tambun, berkulit hitam dan berkelakuan konyol itu kembali hadir. Tak terkecuali pada Sambey, sahabat karib Benay. Pemuda kurus sebatang kara yang kemudian lebih dikenal sebagai Tuan Joko Ndokondo, itu menitikkan air mata kerinduan di ruang interaksi gereja. “Benay, oh...Benay, aku merindukanmu!” rintih pilu Sambey. Setiap jemaat yang lewat memberikan penghiburan kepadanya seraya menyatakan bahwa mereka juga merindukan Benay.
Jemaat teringat bahwa setahun yang lalu, di bulan Misi seperti saat ini, Benay pernah melakukan kekonyolan dengan memberitakan Injil kepada kera-kera di Goa Kreo. Kekonyolan yang merupakan kritik terhadap rasa aman berlebihan dari orang-orang Kristen saat ini sehingga melupakan tugas memberitakan “kabar baik” kepada orang lain. Dan jika setahun lalu Benay memutuskan berangkat ke Iraq untuk bergabung dengan para sukarelawan misi, tidak lain karena komitmennya pada panggilan Tuhan untuk memberitakan Injil. Meski berisiko tinggi karena Iraq adalah daerah konflik, Benay pantang mundur. Kepergiannya ke Iraq bukan untuk membunuh orang yang berbeda keyakinan dengannya. Namun kepergiannya un...selengkapnya » |
Setahun sudah ingatan akan Benay menguap dari ingatan jemaat. Namun pada Bulan Misi seperti saat ini, mendadak kenangan akan sosok pemuda pendek bertubuh tambun, berkulit hitam dan berkelakuan konyol itu kembali hadir. Tak terkecuali pada Sambey, sahabat karib Benay. Pemuda kurus sebatang kara yang kemudian lebih dikenal sebagai Tuan Joko Ndokondo, itu menitikkan air mata kerinduan di ruang interaksi gereja. “Benay, oh...Benay, aku merindukanmu!” rintih pilu Sambey. Setiap jemaat yang lewat memberikan penghiburan kepadanya seraya menyatakan bahwa mereka juga merindukan Benay.
Jemaat teringat bahwa setahun yang lalu, di bulan Misi seperti saat ini, Benay pernah melakukan kekonyolan dengan memberitakan Injil kepada kera-kera di Goa Kreo. Kekonyolan yang merupakan kritik terhadap rasa aman berlebihan dari orang-orang Kristen saat ini sehingga melupakan tugas memberitakan “kabar baik” kepada orang lain. Dan jika setahun lalu Benay memutuskan berangkat ke Iraq untuk bergabung dengan para sukarelawan misi, tidak lain karena komitmennya pada panggilan Tuhan untuk memberitakan Injil. Meski berisiko tinggi karena Iraq adalah daerah konflik, Benay pantang mundur. Kepergiannya ke Iraq bukan untuk membunuh orang yang berbeda keyakinan dengannya. Namun kepergiannya untuk membagikan “roti hidup” yang mampu memberikan hidup kekal kepada setiap orang yang menerima dan memakannya.
Jemaat yang terkasih, Benay adalah gambaran pribadi yang telah tuntas pemuridannya. Allah menyediakan orang-orang dengan karunia jawatan khusus, yaitu rasul, nabi, pemberita Injil, gembala dan pengajar untuk memperlengkapi jemaat. Dengan kata lain, melalui hamba-hamba Tuhan ini jemaat dimuridkan. Jemaat dipulihkan hidupnya, dibentuk karakternya dan diperlengkapi untuk turut serta dalam pembangunan tubuh Kristus. Maka bukti bahwa proses pemuridan telah berhasil adalah kesiapan jemaat untuk diutus dalam tugas pelayanan. Dan Benay adalah bukti keberhasilan pemuridan itu.
Benay telah dimuridkan dengan sangat baik oleh Pdt. Itong dan Pdt. Andrey melalui komunitas kecil [komcil] yang dia ikuti dengan tekun bersama Sambey. Dalam komcil itu karakter Benay dibentuk dan diperlengkapi melalui dukungan kasih dari para hamba Tuhan dan tiap-tiap orang dalam kelompoknya. Bagaimana dengan Saudara? Sudahkah Saudara bergabung dan dimuridkan dalam komcil? Jika sudah, bertekunlah dalam belajar dan bertumbuh menjadi murid Kristus yang baik. Jika belum, marilah bergabung dengan komcil yang terdekat dengan tempat tinggal Saudara. Tentulah Saudara akan diperlengkapi dan disiapkan untuk dipakai oleh Tuhan bagi semakin besarnya kemuliaan-Nya. Terpujilah Tuhan.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|