|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Kemalangan orang benar banyak, tetapi Tuhan melepaskan dia dari semuanya itu. (Mazmur 34:20)
|
|
|
|
|
|
|
|
DITULIS OLEH |
|
Ibu Ribkah E. Christanti |
|
Kontributor |
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Misteri Dibalik Duka Orang Benar |
|
Misteri Dibalik Duka Orang Benar |
|
Rabu, 22 Oktober 2014 | Tema: Goodness and Generousity |
|
|
|
|
|
Misteri Dibalik Duka Orang Benar |
|
Pengkhotbah 9:1 |
|
|
|
|
|
|
Kira-kira 15 tahun yang lalu, seorang ketua pemuda di gereja kami dipanggil Tuhan dengan cara yang tragis, yaitu kecelakaan sepeda motor. Suasana di rumah duka begitu mengharu biru oleh tangisan orang-orang dekatnya. Banyak orang yang menyayangkan kepergiannya, pasalnya dia adalah anak yang membanggakan orang tuanya, rajin ke gereja dan anak laki-laki satu-satunya. Namun siapa menyangka, pasca kepergian sang anak, kedua orangtuanya yang sebelumnya belum percaya Tuhan, kini menjadi anak Tuhan yang setia dan aktif dalam pekerjaan Tuhan. Ketika ayahnya bersaksi kepada keluarga kami, sebenarnya sudah lama sang anak mengajak mereka ke gereja, namun selalu ditolak dengan berbagai alasan. Melalui kematian sang anak, orangtuanya merasa seperti ditegur Tuhan, sehingga mereka memutuskan untuk percaya Yesus.
Mungkin kejadian seperti di atas pernah kita jumpai di sekitar kita. Ada orang yang baik, tapi cepat mati, bahkan mati dengan cara yang tragis. Namun sebaliknya, ada orang jahat yang sepertinya panjang umur. Lalu apakah Tuhan mengingkari janji-janji-Nya (Mazmur 1:6; 5:13; 34:20; 37:39; Ams 12:21) yang menyatakan bahwa Ia akan melindungi orang-orang benar? Bahwa Ia akan membela orang benar? Ada apa dengan Tuhan dan janji-Nya? Sebagai orang percaya, beriman dan berhikmat, al...selengkapnya » |
Kira-kira 15 tahun yang lalu, seorang ketua pemuda di gereja kami dipanggil Tuhan dengan cara yang tragis, yaitu kecelakaan sepeda motor. Suasana di rumah duka begitu mengharu biru oleh tangisan orang-orang dekatnya. Banyak orang yang menyayangkan kepergiannya, pasalnya dia adalah anak yang membanggakan orang tuanya, rajin ke gereja dan anak laki-laki satu-satunya. Namun siapa menyangka, pasca kepergian sang anak, kedua orangtuanya yang sebelumnya belum percaya Tuhan, kini menjadi anak Tuhan yang setia dan aktif dalam pekerjaan Tuhan. Ketika ayahnya bersaksi kepada keluarga kami, sebenarnya sudah lama sang anak mengajak mereka ke gereja, namun selalu ditolak dengan berbagai alasan. Melalui kematian sang anak, orangtuanya merasa seperti ditegur Tuhan, sehingga mereka memutuskan untuk percaya Yesus.
Mungkin kejadian seperti di atas pernah kita jumpai di sekitar kita. Ada orang yang baik, tapi cepat mati, bahkan mati dengan cara yang tragis. Namun sebaliknya, ada orang jahat yang sepertinya panjang umur. Lalu apakah Tuhan mengingkari janji-janji-Nya (Mazmur 1:6; 5:13; 34:20; 37:39; Ams 12:21) yang menyatakan bahwa Ia akan melindungi orang-orang benar? Bahwa Ia akan membela orang benar? Ada apa dengan Tuhan dan janji-Nya? Sebagai orang percaya, beriman dan berhikmat, alangkah lebih baik jika kita tidak dengan serta merta menyimpulkan secara picik bahwa Tuhan itu tidak adil, Tuhan mengingkari janji-Nya, dsb.
Nats yang kita baca hari ini mengingatkan kepada kita bahwa segala sesuatu ada di tangan Tuhan, manusia tidak ada yang mengetahuinya. Tuhan punya rencana yang terbaik atas hidup dan mati manusia. Dia berkuasa atas keduanya. Dan segala yang dilakukannya pastilah untuk kemuliaan Bapa di surga. Tidak ada yang salah ataupun benar dalam hidup maupun mati manusia. Semuanya bagai misteri yang rumit dipahami manusia, namun mendatangkan kebaikan bagi manusia pada akhirnya, dan kemuliaan bagi Sang Maha Tinggi.
Jika kita sudah mengetahui hal ini, akan lebih bijak jika kita tetap hidup benar di hadapan Tuhan, apapun resikonya. Kalau kita masih diberi hidup, berarti ada tanggung jawab yang Tuhan berikan supaya kita berkarya dan menjadi berkat bagi orang lain. Entah nanti akhirnya bagaimana, itu urusan Tuhan. Toh Firman Tuhan katakan, kalau pun kita mati (dengan catatan sebagai orang benar), itu adalah keuntungan. Itu janji Tuhan. Jadi tetap percayalah pada Tuhan yang tidak terprediksi hikmat-Nya itu! |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|