Rabu, 01 Oktober 2014 | Tema: Goodness and Generousity
Mulut Yang Tertutup
1 Tesalonika 1:6-8
Di sebuah kampung berpenduduk mayoritas pemeluk agama tertentu. Agama mereka hanya sebagai pengenal saja, sedang cara hidup mereka tidak sesuai dengan ajarannya. Ada seorang bapak yang telah menerima injil dan baru satu-satunya orang di kampung itu yang mengenal Kristus. Meskipun begitu para warga masih mengganggapnya sebagai sesepuh atau orang yang dituakan secara adat agama mereka. Dia tidak pernah secara langsung memberitakan Injil melalui mulutnya. Dan yang menarik adalah dia tidak pernah mempermasalahkan ketika di minta untuk memberikan pengajaran agama mayoritas ini menurut ajaran mereka, bukan menurut ajaran yang dianutnya. Kesempatan itu dipergunakan oleh bapak tersebut untuk membawa setiap orang untuk menemukan jawaban dari setiap pergumulan hidup walaupun tanpa menyebut nama Injil Kristus. Maka mulailah banyak orang yang tertarik, sehingga hampir setiap malam beberapa orang kampung berdatangan ke rumahnya untuk menemukan jawaban pergumulan hidup mereka. Dan melalui bapak tersebut Roh Kudus bekerja, dan berdirilah sebuah gereja. Hampir seluruh warga kampung mengenal kristus karena cara hidupnya yang menjadi berkat.
Demikian juga jemaat di Tesalonika menjadi kebanggaan tersendiri bagi Rasul Paulus karena cara hidupnya yang menjadi berkat bagai banyak orang...selengkapnya »
Di sebuah kampung berpenduduk mayoritas pemeluk agama tertentu. Agama mereka hanya sebagai pengenal saja, sedang cara hidup mereka tidak sesuai dengan ajarannya. Ada seorang bapak yang telah menerima injil dan baru satu-satunya orang di kampung itu yang mengenal Kristus. Meskipun begitu para warga masih mengganggapnya sebagai sesepuh atau orang yang dituakan secara adat agama mereka. Dia tidak pernah secara langsung memberitakan Injil melalui mulutnya. Dan yang menarik adalah dia tidak pernah mempermasalahkan ketika di minta untuk memberikan pengajaran agama mayoritas ini menurut ajaran mereka, bukan menurut ajaran yang dianutnya. Kesempatan itu dipergunakan oleh bapak tersebut untuk membawa setiap orang untuk menemukan jawaban dari setiap pergumulan hidup walaupun tanpa menyebut nama Injil Kristus. Maka mulailah banyak orang yang tertarik, sehingga hampir setiap malam beberapa orang kampung berdatangan ke rumahnya untuk menemukan jawaban pergumulan hidup mereka. Dan melalui bapak tersebut Roh Kudus bekerja, dan berdirilah sebuah gereja. Hampir seluruh warga kampung mengenal kristus karena cara hidupnya yang menjadi berkat.
Demikian juga jemaat di Tesalonika menjadi kebanggaan tersendiri bagi Rasul Paulus karena cara hidupnya yang menjadi berkat bagai banyak orang (ayat 6). Selain itu jemaat Tesalonika mampu menjadi saksi bagi jemaat yang lainnya karena ketekunannya dalam iman, kasih dan pengharapan (ayat 3). Dan yang lebih membahagiakan Paulus adalah ketika Firman Allah itu dilakukan dan menjadi bagian iman dari hidup orang Tesalonika (ayat 8). Sehingga Injil tersebar ke daerah lain. Semua ini terjadi karena Jemaat Tesalonika juga merupakan umat pilihan Allah yang dipilih untuk menjadi berkat bagi orang lain (Ayat 4).
Kita semua juga merupakan jemaat-jemaat dari salah satu gereja yang Tuhan telah tetapkan. Hendaklah kita dapat dikenal melalui cara hidup yang selalu mencerminkan Injil sebagai kabar baik bagi semua orang. Karena kita telah dipilih Allah untuk menjadi pembawa kabar baik itu kepada semua orang, dan Roh Kudus sebagai pembimbing kita (ayat 4, 6). Posisi kita sama seperti jemaat Tesalonika, mereka dipilih dan dalam penyertaan Roh Kudus.