|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Mumpung masih ada kesempatan, mari kita terus berbuat baik terutama kepada saudara kita yang lemah. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Mumpung Masih Ada Kesempatan1 |
|
Mumpung Masih Ada Kesempatan1 |
|
Kamis, 01 September 2016 | Tema: Jemaat Yang Tersusun Rapi |
|
|
|
|
|
Mumpung Masih Ada Kesempatan1 |
|
Galatia 6:1-10 |
|
|
|
|
|
|
Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam membangun adalah bekerjasama. Membangun apa saja tentu diperlukan suatu kerjasama. Siapa pun yang mengerjakan apa saja jikalau dikerjakan sendiri akan berbeda hasilnya dibandingkan dengan bekerjasama. Hasilnya akan jauh lebih baik dan sempurna. Apakah itu membangun rumah, jembatan ataupun membersihkan kampung. Bahkan untuk mengerjakan sesuatu yang sifatnya pribadi pun tetap membutuhkan uluran tangan orang lain atau setidaknya masih terkait dengan orang lain. Misalnya: mengerjakan skripsi, tesis, tugas akhir, dsb. Demikian juga dalam kehidupan berjemaat dalam membangun tubuh Kristus, kita harus saling bekerjasama dan saling tolong menolong dalam segala hal.
Mengapa harus bekerjasama dan saling tolong-menolong dalam membangun tubuh Kristus? Rasul Paulus memberikan beberapa alasan kepada jemaat Galatia terkait masalah ini. Pertama, semua orang [termasuk orang kristen] tidak kebal terhadap pencobaan [ayat 1]. Ketika rekan kita sedang menghadapi masalah atau pelanggaran maka tugas kita yang kuat adalah memberi pertolongan dengan cara memimpin kepada jalan yang benar dengan roh yang lemah lembut, sambil menjaga diri sendiri. Kedua, karena kita semua mengasihi Tuhan [ayat 2-3]. Kita menolong saudara kita yang sedang menghadapi p...selengkapnya » |
Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam membangun adalah bekerjasama. Membangun apa saja tentu diperlukan suatu kerjasama. Siapa pun yang mengerjakan apa saja jikalau dikerjakan sendiri akan berbeda hasilnya dibandingkan dengan bekerjasama. Hasilnya akan jauh lebih baik dan sempurna. Apakah itu membangun rumah, jembatan ataupun membersihkan kampung. Bahkan untuk mengerjakan sesuatu yang sifatnya pribadi pun tetap membutuhkan uluran tangan orang lain atau setidaknya masih terkait dengan orang lain. Misalnya: mengerjakan skripsi, tesis, tugas akhir, dsb. Demikian juga dalam kehidupan berjemaat dalam membangun tubuh Kristus, kita harus saling bekerjasama dan saling tolong menolong dalam segala hal.
Mengapa harus bekerjasama dan saling tolong-menolong dalam membangun tubuh Kristus? Rasul Paulus memberikan beberapa alasan kepada jemaat Galatia terkait masalah ini. Pertama, semua orang [termasuk orang kristen] tidak kebal terhadap pencobaan [ayat 1]. Ketika rekan kita sedang menghadapi masalah atau pelanggaran maka tugas kita yang kuat adalah memberi pertolongan dengan cara memimpin kepada jalan yang benar dengan roh yang lemah lembut, sambil menjaga diri sendiri. Kedua, karena kita semua mengasihi Tuhan [ayat 2-3]. Kita menolong saudara kita yang sedang menghadapi persoalan dengan semangat kasih Kristus. Dengan demikian kita disadarkan bahwa kalau kita bisa menolong itu bukan kuat dan gagah kita, tetapi hanya karena Tuhan saja sehingga jangan ada yang merasa kuat tanpa Tuhan [ayat 3]. Ketiga, sebagai bentuk penghormatan kepada Allah [ayat 7]. Artinya dengan saling menolong maka kita mengikuti kehendak Tuhan. Kita terhindar dari dosa mementingkan diri sendiri dan berbagai dosa kedagingan [ayat 8]. Tuhan tidak menghendaki orang-orang yang telah lahir baru jatuh dalam dosa kedagingan. Keempat, apa yang kita lakukan akan kita tuai [ayat 9]. Apa yang kita lakukan, yaitu sikap kita terhadap pertumbuhan tubuh Kristus itu kelak akan kita tuai.
Saudara, mari kita memperhatikan dengan baik ke empat alasan hal di atas. Semua itu merupakan landasan praktis yang bisa kita wujudkan demi pembangunan tubuh Kristus. Mari kita bersemangat untuk menghidupinya mumpung masih ada kesempatan [ayat 10].
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|