|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati. (Lukas 6:36) |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Murah Hati Dalam Segala Keadaan |
|
Murah Hati Dalam Segala Keadaan |
|
Jumat, 24 Oktober 2014 | Tema: Goodness and Generousity |
|
|
|
|
|
Murah Hati Dalam Segala Keadaan |
|
2 Korintus 8:1-5 |
|
|
|
|
|
|
Johnny seorang manager sebuah perusahaan tekstil duduk termenung di ruang kantornya. Ia yang seorang aktivis sebuah gereja sedang galau karena kebutuhan yang harus segera dipenuhinya. Dua orang anaknya yang bersamaan masuk perguruan tinggi dan menengah atas membutuhkan biaya yang sangat besar. Tabungannya telah terkuras habis untuk perbaikan rumah yang rusak karena badai topan.
Imannya mengatakan bahwa Tuhan pasti akan menyediakan apa yang menjadi kebutuhannya tetapi hatinya tetap gelisah juga. Tiba-tiba dia dikejutkan dengan pintu ruangan yang diketuk, seorang anak buahnya dengan muka sedih berkata dengan terbata-bata, “Maaf Pak, saya mengganggu. Anak saya dirawat di rumah sakit, demam berdarah dan cukup serius. Saya butuh dana untuk biaya anak saya. Bolehkah saya pinjam pribadi kepada Bapak karena saya sudah tidak bisa pinjam lagi di koperasi.” Dia mengeluarkan dompetnya dan berkata, “Ini saya ada uang, mungkin jumlahnya tidak banyak. Pakai saja, tidak perlu dikembalikan.” Ia tetap murah hati walaupun sedang dalam masalah.
Jemaat Makedonia, walaupun sedang dalam masalah yang sangat berat dan hidup dalam kemiskinan tetapi dengan sukacita menyatakan kemurahan hatinya dengan memberikan bantuan kepada pelayanan pekerjaan Tuhan. Mereka memberikan melebihi kemampuan me...selengkapnya » |
Johnny seorang manager sebuah perusahaan tekstil duduk termenung di ruang kantornya. Ia yang seorang aktivis sebuah gereja sedang galau karena kebutuhan yang harus segera dipenuhinya. Dua orang anaknya yang bersamaan masuk perguruan tinggi dan menengah atas membutuhkan biaya yang sangat besar. Tabungannya telah terkuras habis untuk perbaikan rumah yang rusak karena badai topan.
Imannya mengatakan bahwa Tuhan pasti akan menyediakan apa yang menjadi kebutuhannya tetapi hatinya tetap gelisah juga. Tiba-tiba dia dikejutkan dengan pintu ruangan yang diketuk, seorang anak buahnya dengan muka sedih berkata dengan terbata-bata, “Maaf Pak, saya mengganggu. Anak saya dirawat di rumah sakit, demam berdarah dan cukup serius. Saya butuh dana untuk biaya anak saya. Bolehkah saya pinjam pribadi kepada Bapak karena saya sudah tidak bisa pinjam lagi di koperasi.” Dia mengeluarkan dompetnya dan berkata, “Ini saya ada uang, mungkin jumlahnya tidak banyak. Pakai saja, tidak perlu dikembalikan.” Ia tetap murah hati walaupun sedang dalam masalah.
Jemaat Makedonia, walaupun sedang dalam masalah yang sangat berat dan hidup dalam kemiskinan tetapi dengan sukacita menyatakan kemurahan hatinya dengan memberikan bantuan kepada pelayanan pekerjaan Tuhan. Mereka memberikan melebihi kemampuan mereka dan mendesak Rasul Paulus untuk mau menerima pemberian mereka. Hal itu bisa terjadi karena mereka merasa berhutang kepada Tuhan yang telah lebih dahulu menyatakan kemurahan hati-Nya kepada mereka.
Untuk menyatakan kemurahan hati dalam keadaan baik dan berkecukupan akan sangat mudah, tetapi Tuhan ingin kita dalam keadaan kesulitan tetap murah hati. Yesus telah memberi teladan kepada kita. Di saat tidak disukai oleh pemimpin-pemimpin agama dan dipersulit pelayanan-Nya, Dia tetap murah hati dengan memberi makan yang lapar, menyembuhkan yang sakit, membangkitkan yang mati, memberi penghiburan pada yang susah. Marilah sebagai murid Yesus, kita bermurah hati dalam segala keadaan. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|