|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Sudahkah kita bergiat dalam pelayanan pendamaian? |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Nama-Nya Raja Damai |
|
Nama-Nya Raja Damai |
|
Sabtu, 06 Februari 2016 | Tema: Tuhan Hadir di Bait KudusNya |
|
|
|
|
|
Nama-Nya Raja Damai |
|
Yohanes 14:27 |
|
|
|
|
|
|
Damai sejahtera tidak ada hubungannya dengan keadaan lahiriah, melainkan dengan keadaan batiniah seseorang. Ada banyak orang yang berada dalam lingkungan yang indah dan tenang, tapi mereka tidak menikmati damai sejahtera. Sebaliknya, ada orang-orang yang hidup ditengah-tengah hiruk pikuk dan bisingnya mesin-mesin, tapi mereka bernyanyi dan mereka hidup dalam damai sejahtera.
Kristus adalah damai sejahtera kita karena Ia adalah Raja Damai. Ia dapat memberikan damai sejahtera kepada kita yang hancur dan tertekan. Kebenaran dan damai sejahtera berjalan seiring bersama-sama. Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran adalah ketenangan dan ketentraman untuk selama-lamanya [Yesaya 32:17]. Oleh karenanya mari kita bangun hidup dan karakter kita dalam kebenaran. Ini adalah hasil pekerjaan Roh Kudus. “ Buah Roh adalah kasih, sukacita, damai sejahtera ...” [Galatia 5:22]. Roh kudus mampu mengubah kita menjadi serupa dengan Kristus. Jangan berpikir bahwa damai sejahtera itu berasal dari luar masuk ke dalam batin. Tapi sebenarnya damai sejahtera itu memancar dari dalam batin ke luar. Semuanya tergantung pada siapa yang mengendalikan hidup kita,...selengkapnya » |
Damai sejahtera tidak ada hubungannya dengan keadaan lahiriah, melainkan dengan keadaan batiniah seseorang. Ada banyak orang yang berada dalam lingkungan yang indah dan tenang, tapi mereka tidak menikmati damai sejahtera. Sebaliknya, ada orang-orang yang hidup ditengah-tengah hiruk pikuk dan bisingnya mesin-mesin, tapi mereka bernyanyi dan mereka hidup dalam damai sejahtera.
Kristus adalah damai sejahtera kita karena Ia adalah Raja Damai. Ia dapat memberikan damai sejahtera kepada kita yang hancur dan tertekan. Kebenaran dan damai sejahtera berjalan seiring bersama-sama. Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran adalah ketenangan dan ketentraman untuk selama-lamanya [Yesaya 32:17]. Oleh karenanya mari kita bangun hidup dan karakter kita dalam kebenaran. Ini adalah hasil pekerjaan Roh Kudus. “ Buah Roh adalah kasih, sukacita, damai sejahtera ...” [Galatia 5:22]. Roh kudus mampu mengubah kita menjadi serupa dengan Kristus. Jangan berpikir bahwa damai sejahtera itu berasal dari luar masuk ke dalam batin. Tapi sebenarnya damai sejahtera itu memancar dari dalam batin ke luar. Semuanya tergantung pada siapa yang mengendalikan hidup kita, Kristus atau aku. Yesus Kristus membawa damai sejahtera karena Ia adalah damai sejahtera, Sang Raja Damai. Semakin kita menjadi serupa dengan Dia, semakin kita mengalami dan memancarkan damai sejahtera.
Persekutuan dengan Kristuslah yang telah memberikan damai sejahtera. Anda dapat ke apotik membeli obat penenang, mengunjungi tempat wisata dan beristirahat, tetapi Anda tidak bisa membeli damai sejahtera. Damai sejahtera merupakan karunia. Damai sejahtera adalah satu pribadi yang merupakan satu karunia. Persekutuan dengan Dia membawa damai sejahtera. Bagi orang percaya damai sejahtera bukanlah suatu emosi dangkal berdasarkan perasaan atau keadaan. Damai sejahtera adalah suatu keyakinan dan sukacita yang dalam berdasarkan kemenangan Kristus di atas kayu salib. Ia harus mati dahulu untuk memberi damai sejahtera bagi dunia yang berdosa.
Kristus memberi damai sejahtera melalui firman-Nya. “Semuanya itu kukatakan kepadamu supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia” [Yohanes 16:33]. Kita mendapatkan persekutuan dengan Kristus melalui Firman Allah. Ia masih berbicara melalui Firman-Nya dan sementara Ia berbicara, kita dapat merasakan damai sejahtera memenuhi hati kita. “Aku mau mendengar apa yang hendak difirmankan Allah Tuhan. Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umatNya...” [Mazmur 95:9].
Setelah kita menikmati damai sejahtera-Nya, apa yang harus kita lakukan? Jangan tidak melakukan apa-apa. Kristus ingin kita membagikan Kristus kepada mereka yang belum memilikinya. Paulus menyebutnya sebagai pelayanan pendamaian [2 Korintus 5:14-21]. Apabila Raja Damai memerintah dalam kehidupan kita, maka damai sejahtera Allah memerintah hati kita [Kolose 3:15]. Dan keadaan ini membuat kita menjadi pendamai-pendamai dalam pelayanan pendamaian. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|