|
| SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
|
| POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Tinggalkan ‘nyanyain lama’, dan persembahkan ‘nyanyian baru’ bagi Tuhan.
|
|
|
|
|
|
|
|
| Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
| Home » Renungan » Nyanyikan ’Nyanyian Baru’ BagiNya |
|
| Nyanyikan ’Nyanyian Baru’ BagiNya |
|
| Selasa, 24 November 2015 | Tema: Hasrat Untuk Menyembah |
|
|
|
 |
|
| Nyanyikan ’Nyanyian Baru’ BagiNya |
|
Mazmur 40:1-11 |
|
|
|
|
|
|
Nyanyian ikan paus bungkuk adalah salah satu karya terunik di alam raya. Nyanyian ikan paus itu merupakan kombinasi unik dari rintihan nada tinggi dan rendah. Orang-orang yang telah mempelajari seluk-beluk ikan paus bungkuk mengatakan bahwa nyanyian mereka begitu luar biasa, sebab raksasa dari dasar laut ini terus-menerus mengubah nyanyian mereka. Pada nyanyian baru itu ditambahkan pola baru dan yang lama dihapus, sehingga setelah jangka waktu tertentu ikan paus itu menyanyikan sebuah nyanyian yang benar-benar baru yang berbeda dari sebelumnya.
Setiap orang Kristiani seharusnya membawa sebuah kesadaran bahwa “nyanyian baru” itu harus ada dalam hidupnya. Nyanyian baru adalah sebuah sebuah ungkapan baru tentang apa yang telah dilakukan Tuhan bagi kita di masa lalu, serta apa yang sedang dilakukan-Nya bagi kita pada masa kini. ‘Nyanyian baru’ adalah tentang ungkapan respon kita terhadap kasih setia Allah yang selalu baru. Itu semua harus diekspresikan dalam seluruh tindakan di hidup kita, termasuk saat kita beribadah. Namun sayangnya, kebanyakan dari kita masih terus melantunkan ‘nyanyian lama’ yang sama. Seperti yang dikatakan pemazmur kepada kita, ada banyak karya pemb...selengkapnya » |
Nyanyian ikan paus bungkuk adalah salah satu karya terunik di alam raya. Nyanyian ikan paus itu merupakan kombinasi unik dari rintihan nada tinggi dan rendah. Orang-orang yang telah mempelajari seluk-beluk ikan paus bungkuk mengatakan bahwa nyanyian mereka begitu luar biasa, sebab raksasa dari dasar laut ini terus-menerus mengubah nyanyian mereka. Pada nyanyian baru itu ditambahkan pola baru dan yang lama dihapus, sehingga setelah jangka waktu tertentu ikan paus itu menyanyikan sebuah nyanyian yang benar-benar baru yang berbeda dari sebelumnya.
Setiap orang Kristiani seharusnya membawa sebuah kesadaran bahwa “nyanyian baru” itu harus ada dalam hidupnya. Nyanyian baru adalah sebuah sebuah ungkapan baru tentang apa yang telah dilakukan Tuhan bagi kita di masa lalu, serta apa yang sedang dilakukan-Nya bagi kita pada masa kini. ‘Nyanyian baru’ adalah tentang ungkapan respon kita terhadap kasih setia Allah yang selalu baru. Itu semua harus diekspresikan dalam seluruh tindakan di hidup kita, termasuk saat kita beribadah. Namun sayangnya, kebanyakan dari kita masih terus melantunkan ‘nyanyian lama’ yang sama. Seperti yang dikatakan pemazmur kepada kita, ada banyak karya pembebasan Allah dalam hidup umat-Nya.
Pekerjaan-Nya yang tak terhitung banyaknya memberi kita alasan untuk menyatakan pujian kepada-Nya dalam begitu banyak cara [Mazmur 40:6]. Bukan ‘nyanyian lama’ yang terus kita pakai dan persembahkan bagi Tuhan, melainkan ‘nyanyian baru’ untuk Tuhan.
Jadi, mengapa kita menyatakan kesaksian kita tentang anugerah penyelamatan Allah dengan cara lama yang sama tahun demi tahun? Pengalaman baru tentang kuasa Kristus yang bekerja di dalam hidup kita harus terus-menerus mengisi hati serta pikiran kita yang harus diekspresikan dengan nyanyian-nyanyian baru. Ubah pola ibadah kita, dengan ‘nyanyian baru’ itu. Ekspresikan pola baru itu dengan kita lebih antusias daam ibadah, lebih dekat kepada-Nya, serta semakin setia di dalam-Nya. Mari, nyanyikan ‘nyanyian baru’ bagi Tuhan! |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
 |
|
 |
|
|
|
