SEPEKAN TERAKHIR
  Kamis, 25 April 2024   -HARI INI-
  Rabu, 24 April 2024
  Selasa, 23 April 2024
  Senin, 22 April 2024
  Minggu, 21 April 2024
  Sabtu, 20 April 2024
  Jumat, 19 April 2024
POKOK RENUNGAN
Stop! Hentikan segala bentuk pemuasan hawa nafsu. Jadilah berkat bagi orang lain, jadilah sesama yang turut meringankan beban mereka.
DITULIS OLEH
Pdt. Nathanael Rabono
Rohaniwan Pusat
Renungan Lain oleh Penulis:
Home  »  Renungan  »  Oh, Susahnya Mengendalikan Hawa Nafsu
Oh, Susahnya Mengendalikan Hawa Nafsu
Senin, 03 Maret 2014 | Tema: Breakthrough the Barriers
Oh, Susahnya Mengendalikan Hawa Nafsu
Galatia 6:1-10
Jika kita mengendarai mobil melewati jalan tol Semarang-Solo, tol tahap pertama (Semarang-Ungaran) sudah bisa dilewati dan kita bisa menikmati pemandangan di sekitar jalan tol tersebut. Apa yang ada di benak Anda ketika melewati jalan tol dari Semarang sampai Ungaran? Ya, tepat sekali... luar biasa. Melintasi dua sampai tiga sungai besar sehingga jalan tol berada di atas jembatan yang sekelilingnya jurang yang mengerikan. Sungai itu harus dilampaui, bahkan bukit-bukit terjal dikepras supaya jalan tol tidak terlalu menanjak tinggi. Jadi segala bentuk penghambat dan rintangan yang membahayakan harus diretas demi kelancaran sampai tujuan.

Firman Tuhan mengatakan supaya kita hidup saling membantu dan bertolong-tolongan dalam menanggung beban bersama (Galatia 6:2), bukan mementingkan diri sendiri (Galatia 5:20). Selama kita masih diberi kesempatan hidup oleh Tuhan, selama masih ada waktu, Firman Tuhan mengatakan supaya kita berbuat baik kepada semua orang (Galatia 6:10). Namun demikian kita harus waspada karena ada rintangan yang menghambat kita untuk menjadi saluran berkat bagi orang lain.
Rintangan itu tidak jauh dari kita, bahkan ada di dalam diri kita sendiri. Ego, hawa nafsu yang selalu mementingkan diri sendiri dan selalu mencari kepuasan untuk diri sendiri. Apabi...selengkapnya »
FOLLOW OUR INSTAGRAM
RENUNGAN HARIAN
25 Apr '24
25 Apr '24
25 Apr '24
Copyright © 2012 All rights reserved. Designed and Developed by GIA Dr. Cipto Semarang