|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain. (Kolose 3:13) |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Orang Sabar Disayang Tuhan |
|
Orang Sabar Disayang Tuhan |
|
Selasa, 29 Juli 2014 | Tema: The Testament Community |
|
|
|
|
|
Orang Sabar Disayang Tuhan |
|
Yakobus 5:7-9 |
|
|
|
|
|
|
Ungkapan ‘orang sabar disayang Tuhan’ tidaklah asing bagi kita. Ungkapan tersebut bukanlah ungkapan pemanis bibir, kosong dan hanya enak didengar. Ungkapan tersebut tentunya memiliki arti yang sangat mendalam. Tetapi apakah mudah untuk menjadi sabar? Surat Yakobus memberikan tuntunan bagi kita untuk menghayati arti sebuah kesabaran. Pertama, kesabaran setiap orang percaya merupakan salah satu hal yang penting dimiliki dalam kehidupan beriman. Ayat 7 menyatakan: ‘.... Bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan...’ Bersabar tidak memakai ukuran waktu yang dibuat oleh manusia, melainkan menurut ukuran Tuhan. Kadang ada orang percaya yang mengatakan, “Cukup sudah, habis kesabaran saya!” Ya, kalimat tersebut pasti cukup akrab dan sering kita dengar. Tetapi apakah benar jika kita yang mengaku percaya sebagai murid Tuhan harus terucap dari mulut kita perkataan: ‘kesabaran saya sudah habis’.
Jika menelaah lebih dalam pesan penggembalaan surat Yakobus, maka kita dituntun pada sebuah pemahaman dasar tentang arti kesabaran. Sabar itu tidak hanya menuntut ketahanan seseorang dalam menanggung sesuatu, tetapi sabar juga berarti ada kemauan dan kesediaan untuk menjalani suatu proses, suatu keadaan yang di dalamnya mensyaratkan keutuhan diri dan pengorbanan tanpa mengenal batas wak...selengkapnya » |
Ungkapan ‘orang sabar disayang Tuhan’ tidaklah asing bagi kita. Ungkapan tersebut bukanlah ungkapan pemanis bibir, kosong dan hanya enak didengar. Ungkapan tersebut tentunya memiliki arti yang sangat mendalam. Tetapi apakah mudah untuk menjadi sabar? Surat Yakobus memberikan tuntunan bagi kita untuk menghayati arti sebuah kesabaran. Pertama, kesabaran setiap orang percaya merupakan salah satu hal yang penting dimiliki dalam kehidupan beriman. Ayat 7 menyatakan: ‘.... Bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan...’ Bersabar tidak memakai ukuran waktu yang dibuat oleh manusia, melainkan menurut ukuran Tuhan. Kadang ada orang percaya yang mengatakan, “Cukup sudah, habis kesabaran saya!” Ya, kalimat tersebut pasti cukup akrab dan sering kita dengar. Tetapi apakah benar jika kita yang mengaku percaya sebagai murid Tuhan harus terucap dari mulut kita perkataan: ‘kesabaran saya sudah habis’.
Jika menelaah lebih dalam pesan penggembalaan surat Yakobus, maka kita dituntun pada sebuah pemahaman dasar tentang arti kesabaran. Sabar itu tidak hanya menuntut ketahanan seseorang dalam menanggung sesuatu, tetapi sabar juga berarti ada kemauan dan kesediaan untuk menjalani suatu proses, suatu keadaan yang di dalamnya mensyaratkan keutuhan diri dan pengorbanan tanpa mengenal batas waktu seperti halnya gambaran seorang petani (ayat 7b). Kesabaran bagi orang percaya tidak sama seperti kesabaran yang yang sering dimengerti oleh kebanyakan orang. Kesabaran bagi orang percaya merupakan ukuran kedewasaan iman seseorang (ayat 8). Sangatlah memalukan jika ada orang yang dengan lantang berbicara tentang nilai-nilai kebaikan dan kebenaran (firman Tuhan) , tetapi ia tidak (mau) sabar, ia pemarah, ia pendendam, ia mudah frustrasi, dan lain sebagainya.
Di tengah kenyatan hidup kita saat ini, baik di tengah kehidupan masyarakat maupun kususnya di dalam lingkungan gereja hendaknya kita terus memelihara keteguhan iman kita kepada Yesus yang bangkit dan belajar dari teladan kasih-Nya. Harga sebuah kesabaran memang mahal, namun kesabaran yang murni dan sejati akan membuahkan hasil yang sangat berharga bagi kehidupan di hadapan Tuhan. Mari kita bertanya kepada diri sendiri apakah kita sudah menghidupi nilai kesabaran dalam komunitas kita? |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|