|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. (2 Timotius 1:7) |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Pemberani |
|
Pemberani |
|
Rabu, 06 Agustus 2014 | Tema: No Fear |
|
|
|
|
|
Pemberani |
|
2 Tawarikh 32:1-22 |
|
|
|
|
|
|
Sebuah gereja kecil dengan anggota jemaat sekitar 150 orang yang berada di tengah sebuah perumahan suatu ketika mendapat berita bahwa besok siang akan ada penyerbuan dari kelompok tertentu. Kelompok itu akan datang dengan rombongan besar karena mereka tidak setuju dan merasa terganggu dengan adanya gereja. Mereka bertujuan untuk menghancurkan bangunan gereja. Pada waktu mendapat berita tersebut, jemaat menjadi panik. Pendeta berkata menenangkan jemaat, “Jangan kita takut dan panik karena mereka datang dengan kekuatan manusia, tetapi yang menyertai kita adalah Tuhan, Allah yang Maha Kuasa. Mari kita datang dan bersujud kepada-Nya karena pertolongan datang dari Allah saja.” Keesokan harinya pada jam diperkirakan, mereka datang. Sang Pendeta dan isterinya masuk di tempat ibadah untuk berdoa dan tidak menghiraukan himbauan aparat keamanan yang melarang masuk. Sampai malam hari dan hari-hari berikut sampai sekarang tidak ada satupun orang yang datang untuk merusak gedung gereja. Mereka berani bukan mampu tetapi karena kuasa Tuhan yang menyertainya.
Yerusalem dikepung oleh tentara Asyur di bawah pimpinan raja Sanherib. Raja Hizkia menutup semua mata air di seluruh negeri dan membangun tembok dan menara-menara.
Memperkuat pasuka...selengkapnya » |
Sebuah gereja kecil dengan anggota jemaat sekitar 150 orang yang berada di tengah sebuah perumahan suatu ketika mendapat berita bahwa besok siang akan ada penyerbuan dari kelompok tertentu. Kelompok itu akan datang dengan rombongan besar karena mereka tidak setuju dan merasa terganggu dengan adanya gereja. Mereka bertujuan untuk menghancurkan bangunan gereja. Pada waktu mendapat berita tersebut, jemaat menjadi panik. Pendeta berkata menenangkan jemaat, “Jangan kita takut dan panik karena mereka datang dengan kekuatan manusia, tetapi yang menyertai kita adalah Tuhan, Allah yang Maha Kuasa. Mari kita datang dan bersujud kepada-Nya karena pertolongan datang dari Allah saja.” Keesokan harinya pada jam diperkirakan, mereka datang. Sang Pendeta dan isterinya masuk di tempat ibadah untuk berdoa dan tidak menghiraukan himbauan aparat keamanan yang melarang masuk. Sampai malam hari dan hari-hari berikut sampai sekarang tidak ada satupun orang yang datang untuk merusak gedung gereja. Mereka berani bukan mampu tetapi karena kuasa Tuhan yang menyertainya.
Yerusalem dikepung oleh tentara Asyur di bawah pimpinan raja Sanherib. Raja Hizkia menutup semua mata air di seluruh negeri dan membangun tembok dan menara-menara.
Memperkuat pasukan tentara dan mengangkat panglima-panglima perang. Walaupun persiapan demikian kuat, rakyat tetap ketakutan karena selain pasukan Asyur sangat besar, mereka menyebarkan berita kepada rakyat bahwa tidak ada bangsa manapun yang tidak pernah dikalahkannya. Hizkia menemui rakyatnya dan berkata, “Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Jangan takut karena yang menyertai mereka adalah tangan manusia, tetapi yang menyertai kita adalah Tuhan, Allah kita, yang membantu kita dan melakukan peperangan kita.” Hizkia sujud dan berdoa bersama nabi Yesaya. Tuhan mengirimkan malaikatnya untuk melawan dan melenyapkan pasukan Asyur (ayat 20-21). Hizkia berani karena dia yakin Tuhan yang Maha Besar itu yang menyertainya.
Mungkin saat ini kita sedang mengalami masalah yang sangat besar sehingga kita sangat ketakutan. Marilah seperti Hizkia kita kuatkan dan teguhkan hati kita, jangan takut karena Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa menyertai kita jauh lebih besar kuasa-Nya dibanding dengan apapun masalah kita. Jadilah pemberani bukan karena kekuatan kita sendiri tetapi karena Tuhan menyertai kita. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|