|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
“Jangan biarkan Iblis mencuri sukacita kita, percayalah bahwa Allah selalu bersama kita melewati lembah kekelaman”. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Pencuri Sukacita |
|
Pencuri Sukacita |
|
Jumat, 12 Februari 2016 | Tema: Tuhan Hadir di Bait KudusNya |
|
|
|
|
|
Pencuri Sukacita |
|
Mazmur 16:8-9 |
|
|
|
|
|
|
‘Bersukacita’ adalah satu keadaan yang sering terjadi dalam kehidupan setiap orang. Semua orang mendambakan agar hidupnya selalu dipenuhi oleh yang namanya ‘sukacita’, karena sukacita itu sangat indah. Hidup yang penuh kegembiraan, kebahagiaan, penuh gelak tawa, hati tentram, tidur yang benar-benar nyenyak, sehat, dll; apapun yang Anda pikirkan dari kata ini tentu segala yang menyenangkan. Selalu bersukacita itu adalah impian setiap orang. Tidak satupun orang yang memimpikan hidup dalam kesedihan atau kemarahan.
Mari kita bayangkan sejenak. Tentu kita merindukan sebuah hidup yang di dalamnya penuh sukacita dan bebas dari rasa khawatir serta berbagai beban masalah. Akan tetapi semakin lama rasa sukacita sepertinya semakin mahal. Beratnya tekanan dan beban hidup yang menimpa kita selalu siap merampas sukacita dari diri kita. Seperti yang dialami oleh Raja Hizkia, saat kota Yerusalem dikepung oleh pasukan besar dan kuat yang dipimpin oleh Sanherib [2 Raja-raja 19:3]. Hizkia berkata: ’Hari ini hari dukacita; kita dihukum dan dihina. Kita seperti wanita yang sudah mau bersalin tetapi kehabisan tenaga.”[Terjemahan BIS]. Hizkia menyerukan agar seluruh rakyat berselubungkan k...selengkapnya » |
‘Bersukacita’ adalah satu keadaan yang sering terjadi dalam kehidupan setiap orang. Semua orang mendambakan agar hidupnya selalu dipenuhi oleh yang namanya ‘sukacita’, karena sukacita itu sangat indah. Hidup yang penuh kegembiraan, kebahagiaan, penuh gelak tawa, hati tentram, tidur yang benar-benar nyenyak, sehat, dll; apapun yang Anda pikirkan dari kata ini tentu segala yang menyenangkan. Selalu bersukacita itu adalah impian setiap orang. Tidak satupun orang yang memimpikan hidup dalam kesedihan atau kemarahan.
Mari kita bayangkan sejenak. Tentu kita merindukan sebuah hidup yang di dalamnya penuh sukacita dan bebas dari rasa khawatir serta berbagai beban masalah. Akan tetapi semakin lama rasa sukacita sepertinya semakin mahal. Beratnya tekanan dan beban hidup yang menimpa kita selalu siap merampas sukacita dari diri kita. Seperti yang dialami oleh Raja Hizkia, saat kota Yerusalem dikepung oleh pasukan besar dan kuat yang dipimpin oleh Sanherib [2 Raja-raja 19:3]. Hizkia berkata: ’Hari ini hari dukacita; kita dihukum dan dihina. Kita seperti wanita yang sudah mau bersalin tetapi kehabisan tenaga.”[Terjemahan BIS]. Hizkia menyerukan agar seluruh rakyat berselubungkan kain kabung karena dukacita yang didatangkan oleh pasukan Sanherib.
Terkadang tekanan-tekanan itu pun datang beruntun dalam kehidupan kita, sehingga sukacita itu pun terasa hilang dari dalam hidup kita. Di saat lelah, capek, ngantuk karena kurang tidur, banyak masalah yang terjadi dalam pelayanan, pekerjaan, saya sempat berpikir betapa nikmatnya apabila saya bisa tetap tersenyum, tertawa, bahkan terus bersukacita, meski pekerjaan yang harus diselesaikan masih banyak. Apakah bisa? Tentu saja bisa, mengapa tidak? Daud dengan jelas berkata: ’Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram.’ Menyadari kehadiran Allah yang selalu memimpin dan melindungi ke manapun Daud berperang, ia sangat bersukacita. Daud percaya bahwa sekalipun ia diijinkan melewati lembah kekelaman, Allah tidak mungkin menyerahkannya pada maut dan kematian [ayat 10].
Jika hari ini kita sadar bahwa Allah selalu bersama kita, maka kita akan selalu tenang dalam menghadapi segalanya. Mengapa tidak? Bukankah Allah punya kuasa lebih dari segalanya? Adakah hal yang terlalu sulit bagi Allah? Sama sekali tidak ada. Artinya, jika kita menyadari bahwa Allah hadir bersama kita, tidak ada satu hal pun yang dapat mencuri sukacita itu |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|