|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Hendaklah kamu menjadi pelaku Firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian, kamu menipu diri sendiri. |
|
|
|
|
|
|
|
DITULIS OLEH |
|
Ibu Rini Handoyo |
|
Kontributor |
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Pendengar Atau Pelaku ? |
|
Pendengar Atau Pelaku ? |
|
Senin, 30 Januari 2017 |
|
|
|
|
|
Pendengar Atau Pelaku ? |
|
Yakobus 1:22-25 |
|
|
|
|
|
|
Sekali waktu sebuah keluarga mengadakan perjalanan keluar kota. Sang anak lelaki yang sudah dewasa mendapat tugas untuk mengemudikan mobil. Keluarga harmonis itu terlibat dalam percakapan yang seru, penuh canda tawa. Sampai suatu ketika dengan tiba-tiba ada sebuah mobil yang menyalip dengan kasar dan sangat mepet dari samping mobil yang ditumpangi keluarga itu. Dengan spontan pemuda itu marah dan mulai tancap gas untuk menyusul mobil yang menyalip tadi. Suasana canda tawa berubah menjadi ketegangan seiring berlangsungnya salip-menyalip antara kedua mobil itu seperti dalam film drama. Himbauan ibu untuk tidak melakukan pembalasan sama sekali tidak dihiraukan sang anak. Sampai akhirnya ketegangan berakhir dengan melesatnya mobil yang menyalip meninggalkan mobil keluarga itu.
Sang anak lelaki yang sudah dewasa, bukan anak kemarin sore dalam mengikut Tuhan. Sejak masih kanak-kanak diajar untuk mengenal pribadi Tuhan. Setelah dewasa aktif dalam kegiatan pelayanan di gereja, sering mengikuti ceramah, seminar dan ikut dalam persekutuan pemuda Kristen. Banyak mendengar Firman ternyata bukan jaminan seseorang bisa hidup denga...selengkapnya » |
Sekali waktu sebuah keluarga mengadakan perjalanan keluar kota. Sang anak lelaki yang sudah dewasa mendapat tugas untuk mengemudikan mobil. Keluarga harmonis itu terlibat dalam percakapan yang seru, penuh canda tawa. Sampai suatu ketika dengan tiba-tiba ada sebuah mobil yang menyalip dengan kasar dan sangat mepet dari samping mobil yang ditumpangi keluarga itu. Dengan spontan pemuda itu marah dan mulai tancap gas untuk menyusul mobil yang menyalip tadi. Suasana canda tawa berubah menjadi ketegangan seiring berlangsungnya salip-menyalip antara kedua mobil itu seperti dalam film drama. Himbauan ibu untuk tidak melakukan pembalasan sama sekali tidak dihiraukan sang anak. Sampai akhirnya ketegangan berakhir dengan melesatnya mobil yang menyalip meninggalkan mobil keluarga itu.
Sang anak lelaki yang sudah dewasa, bukan anak kemarin sore dalam mengikut Tuhan. Sejak masih kanak-kanak diajar untuk mengenal pribadi Tuhan. Setelah dewasa aktif dalam kegiatan pelayanan di gereja, sering mengikuti ceramah, seminar dan ikut dalam persekutuan pemuda Kristen. Banyak mendengar Firman ternyata bukan jaminan seseorang bisa hidup dengan benar sesuai Firman. Seperti pemuda tadi, ketika diperhadapkan pada situasi yang memancing emosi, semua Firman yang pernah didengarnya serasa menguap begitu saja.
Bacaan kita hari ini mengingatkan bahwa hendaklah kita menjadi pelaku Firman dan bukan hanya pendengar saja [Yakobus 1:22]. Firman yang sudah kita dengar atau baca setiap hari bukanlah semacam bacaan fiksi yang hanya sekedar mengisi otak kita dengan pengetahuan ataupun fantasi semata. Tetapi Firman itu harus dihubungkan atau dikorelasikan dengan setiap tindakan kita. Artinya, setiap tindakan kita harus mengacu pada Firman Tuhan. Sangat disayangkan ketika kita mendengar, membaca, bahkan sangat mengerti Firman Tuhan, tetapi pada saat diperlukan untuk mengekpresikannya, kita tidak melakukan itu. Itu sama saja dengan kita menipu diri sendiri. Tahu, mengerti, tapi tidak melakukan.
Mari, jangan sia-siakan Firman Tuhan yang sudah kita mengerti dengan melupakannya ketika kita perlu menampilkannya. Tapi jadilah pelaku Firman karena ketika kita bisa melakukanya, kita adalah orang yang berbahagia.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|