|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Berikanlah hidupmu untuk membalas setiap kebaikkan Allah karena begitu hebat pengorbanan-Nya untuk kita.
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Penderitaan Sang Juru Selamat |
|
Penderitaan Sang Juru Selamat |
|
Kamis, 10 April 2014 | Tema: The Glory of Sacrifice |
|
|
|
|
|
Penderitaan Sang Juru Selamat |
|
Mazmur 22:1-16 |
|
|
|
|
|
|
Dalam sebuah kelompok kecil, beberapa orang kampung sedang santai di sebuah gang kecil. Mereka bersepakat akan mengadakan bersih kampung pada hari Minggu. Tiba-tiba ada seorang anak muda mohon ijin untuk datang terlambat karena akan ibadah di Gereja dulu. Spontan seorang dari mereka mengiyakan, namun setelah mengiyakan orang tersebu menanyakan mengapa ia menjadi orang Kristen walaupun temannya tidak ada. Anak muda itu menjawab, “Hanya dalam kekristenan saya mengenal pribadi Yesus Kristus yang rela mati bagi dosa manusia, termasuk dosa saya. Jika memang ada orang lain yang mau menanggung derita dan mati bagi dosa-dosa saya, saya akan mengikutinya, adakah yang mau menanggung dosa saya?” Jawaban anak muda ini benar, bahwa hanya Kristus yang mau menderita menanggung penghukuman yang seharusnya kita tanggung.
Mazmur 22:1-16, Daud menubuatkan tentang penderitaan Yesus di atas kayu salib. Penderitaan kristus berupa kesepian (ayat 2), hinaan (ayat 6-8), penderitan jasmani (ayat 15-16) sebagai bukti ketaatan-Nya kepada Bapa di sorga dan kasihnya kepada manusia. Penderitaan Yesus sebagai jalan pembuka bagi manusia datang kepada Allah (Roma 3:23), sebagai jalan bagi manusia untuk menerima pembenaran atas dosa kita (2 Korintus 5:21), sebagai jalan bagi manusia untuk mene...selengkapnya » |
Dalam sebuah kelompok kecil, beberapa orang kampung sedang santai di sebuah gang kecil. Mereka bersepakat akan mengadakan bersih kampung pada hari Minggu. Tiba-tiba ada seorang anak muda mohon ijin untuk datang terlambat karena akan ibadah di Gereja dulu. Spontan seorang dari mereka mengiyakan, namun setelah mengiyakan orang tersebu menanyakan mengapa ia menjadi orang Kristen walaupun temannya tidak ada. Anak muda itu menjawab, “Hanya dalam kekristenan saya mengenal pribadi Yesus Kristus yang rela mati bagi dosa manusia, termasuk dosa saya. Jika memang ada orang lain yang mau menanggung derita dan mati bagi dosa-dosa saya, saya akan mengikutinya, adakah yang mau menanggung dosa saya?” Jawaban anak muda ini benar, bahwa hanya Kristus yang mau menderita menanggung penghukuman yang seharusnya kita tanggung.
Mazmur 22:1-16, Daud menubuatkan tentang penderitaan Yesus di atas kayu salib. Penderitaan kristus berupa kesepian (ayat 2), hinaan (ayat 6-8), penderitan jasmani (ayat 15-16) sebagai bukti ketaatan-Nya kepada Bapa di sorga dan kasihnya kepada manusia. Penderitaan Yesus sebagai jalan pembuka bagi manusia datang kepada Allah (Roma 3:23), sebagai jalan bagi manusia untuk menerima pembenaran atas dosa kita (2 Korintus 5:21), sebagai jalan bagi manusia untuk menerima keselamatan. Penderitaan-Nya di kayu salib untuk menanggung kutuk dosa, yaitu maut yang seharusnya diterima oleh manusia sebagai akibat dosa-dosanya (Galatia 3:13). Setiap orang yang percaya kepada pengorbanan Kristus akan memperoleh pengampunan dosa, dan keselamatan akan diberikan kepadanya (Roma 3:10).
Semua penderitaan yang Kristus alami adalah wujud kasih Allah yang dahsyat kepada manusia yang percaya. Penderitaan-Nya menanggung penyakit kita dan memikul setiap kesengsaraan kita (Yesaya 53:4). Apakah yang dapat kita lakukan dan berikan sebagai bukti kasih kita kepada Allah? Apakah justru kita akan menyalibkan Yesus kedua kalinya dengan perbuatan kita? Yang bisa menjawab hati kita masing-masing. Ketaatan penuh kepada Kristus itulah yang harus kita berikan sebagai bukti balas setiap kebaikan Allah melalui pengorbanan Yesus di kayu salib. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|