|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Berbahagialah kita karena kita mendapat hak sebagai Anak Allah dan hiduplah sebagai orang yang layak menerima hak.
|
|
|
|
|
|
|
|
DITULIS OLEH |
|
Ibu Ribkah E. Christanti |
|
Kontributor |
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Penerima Hak |
|
Penerima Hak |
|
Rabu, 09 Oktober 2013 | Tema: Kuasa Kerajaan Allah |
|
|
|
|
|
Penerima Hak |
|
Yohanes 1:12 |
|
|
|
|
|
|
Ketika kita menyaksikan tayangan infotaiment, seringkali kita disuguhi berita-berita seputar konflik yang terjadi di antara para selebritis. Konflik yang sebenarnya bermula dari masalah kecil dan bisa diselesaikan secara dewasa, lama kelamaan semakin meruncing tajam dan melibatkan banyak pihak. Bahkan tidak jarang melebar dan tidak lagi fokus pada masalah semula. Mengapa hal itu bisa terjadi? Hal itu terjadi karena adanya pernyataan-pernyataan yang kurang bijaksana bahkan kontroversial dari pihak-pihak yang sedang bertikai. Sehingga pihak yang merasa terzolimi menjadi sakit hati dan secara reaktif balik menyerang dengan pernyataan-pernyataan yang lebih pedas pula.
Namun sebuah pernyataan yang indah datang dari Sang Ilahi kepada kita yang terdapat dalam nats yang kita baca hari ini, bahwa semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya. Dalam Alkitab terjemahan sehari-hari, kata “kuasa” mengarah pada sebuah makna “hak”. Dalam sebuah bagian, ayat ini mengajarkan kepada kita bahwa orang yang percaya diberi hak untuk menjadi anak-anak Allah. Ini adalah berita yang indah buat kita, orang yang percaya. Bahwa sebagai anak, kita mendapat hak-hak yang istimewa. Sedikitnya ada 3 hal yang menjadi hak ki...selengkapnya » |
Ketika kita menyaksikan tayangan infotaiment, seringkali kita disuguhi berita-berita seputar konflik yang terjadi di antara para selebritis. Konflik yang sebenarnya bermula dari masalah kecil dan bisa diselesaikan secara dewasa, lama kelamaan semakin meruncing tajam dan melibatkan banyak pihak. Bahkan tidak jarang melebar dan tidak lagi fokus pada masalah semula. Mengapa hal itu bisa terjadi? Hal itu terjadi karena adanya pernyataan-pernyataan yang kurang bijaksana bahkan kontroversial dari pihak-pihak yang sedang bertikai. Sehingga pihak yang merasa terzolimi menjadi sakit hati dan secara reaktif balik menyerang dengan pernyataan-pernyataan yang lebih pedas pula.
Namun sebuah pernyataan yang indah datang dari Sang Ilahi kepada kita yang terdapat dalam nats yang kita baca hari ini, bahwa semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya. Dalam Alkitab terjemahan sehari-hari, kata “kuasa” mengarah pada sebuah makna “hak”. Dalam sebuah bagian, ayat ini mengajarkan kepada kita bahwa orang yang percaya diberi hak untuk menjadi anak-anak Allah. Ini adalah berita yang indah buat kita, orang yang percaya. Bahwa sebagai anak, kita mendapat hak-hak yang istimewa. Sedikitnya ada 3 hal yang menjadi hak kita sebagai anak Allah. Pertama, hak untuk mendapatkan identitas kita sebagai anak Allah (Kejadian 1:26). Ini berarti kita memiliki karakteristik Ilahi, misalnya kasih. Kedua, kita mendapatkan prioritas dalam pandangan Allah (Roma 8:12-17). Ini berarti kita lebih mendapatkan perhatian dari Allah dan janji-janji Allah. Ketiga, kita mendapatkan otoritas dari Allah. Dengan demikian kita berhak untuk melakukan perkara-perkara besar seperti yang Yesus lakukan (Yohanes 14:12).
Dengan demikian kita adalah orang yang berbahagia karena hak itu menjadi bagian kita sejak kita menjadi orang yang percaya kepada Allah bahkan sampai saatnya Tuhan memanggil kita. Namun demikian hak untuk menjadi anak Allah pun mengarahkan kita untuk bertindak sebagai anak Allah. Yaitu menjadi orang-orang yang dipercaya sebagai penerima hak. Misalnya dengan hidup berdasarkan pimpinan Tuhan sehingga apa pun yang kita lakukan sesuai dengan Firman Tuhan. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|