|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Tuhan ada dalam setiap sudut kehidupan untuk menunjukkan bahwa Dia layak dipercayai sebagai Tuhan.
|
|
|
|
|
|
|
|
DITULIS OLEH |
|
Ibu Ribkah E. Christanti |
|
Kontributor |
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Pengalaman Pribadi Menumbuhkan Kepercayaan |
|
Pengalaman Pribadi Menumbuhkan Kepercayaan |
|
Selasa, 26 Agustus 2014 | Tema: No Fear |
|
|
|
|
|
Pengalaman Pribadi Menumbuhkan Kepercayaan |
|
Ayub 42:1-6 |
|
|
|
|
|
|
Kakak saya pernah bersaksi atas dua mujizat Tuhan yang dialaminya saat dia menempuh studi di sekolah Alkitab. Dulu dia pernah berkata kepada Tuhan kalau dia tidak ingin tahu bahwa Tuhan itu baik hanya dari kata orang. Ternyata Tuhan izinkan kebaikan-Nya dan kuasa-Nya dialami oleh kakak saya melalui sakit pendarahan dan benjolan pada lidahnya. Tuhan seketika hentikan pendarahan yang sudah dialaminya selama beberapa waktu hingga membuat kakak saya habis-habisan, baik tenaga maupun keuangan. Setelah beberapa tahun kemudian mujizat kembali dialami setelah benjolan itu keluar saat kakak saya seperti tersedak makanan. Padahal dokter berkata benjolan itu harus dioperasi.
Pengalaman kakak saya ini juga sangat menginspirasi saya. Saya juga mau seperti itu. Ternyata selama saya sekolah, banyak sekali mujizat yang saya alami. Hal yang mustahil bisa saya alami. Mulai dari biaya sekolah, biaya hidup, beberapa mata kuliah yang menakutkan, masalah sosial dengan teman asrama, sakit penyakit, bahkan pemulihan gambar diri. Semuanya selesai secara ajaib. Dari pengalaman itu, saya merasa jujur dan benar, tanpa kebohongan, tanpa rasa bersalah, ketika berkata kepada orang lain bahwa Tuhan...selengkapnya » |
Kakak saya pernah bersaksi atas dua mujizat Tuhan yang dialaminya saat dia menempuh studi di sekolah Alkitab. Dulu dia pernah berkata kepada Tuhan kalau dia tidak ingin tahu bahwa Tuhan itu baik hanya dari kata orang. Ternyata Tuhan izinkan kebaikan-Nya dan kuasa-Nya dialami oleh kakak saya melalui sakit pendarahan dan benjolan pada lidahnya. Tuhan seketika hentikan pendarahan yang sudah dialaminya selama beberapa waktu hingga membuat kakak saya habis-habisan, baik tenaga maupun keuangan. Setelah beberapa tahun kemudian mujizat kembali dialami setelah benjolan itu keluar saat kakak saya seperti tersedak makanan. Padahal dokter berkata benjolan itu harus dioperasi.
Pengalaman kakak saya ini juga sangat menginspirasi saya. Saya juga mau seperti itu. Ternyata selama saya sekolah, banyak sekali mujizat yang saya alami. Hal yang mustahil bisa saya alami. Mulai dari biaya sekolah, biaya hidup, beberapa mata kuliah yang menakutkan, masalah sosial dengan teman asrama, sakit penyakit, bahkan pemulihan gambar diri. Semuanya selesai secara ajaib. Dari pengalaman itu, saya merasa jujur dan benar, tanpa kebohongan, tanpa rasa bersalah, ketika berkata kepada orang lain bahwa Tuhan itu baik. Intensitas mujizat dan intimasi dengan Tuhan itulah yang membuat saya percaya bahwa Tuhan mempunyai kuasa untuk melakukan segala sesuatu dari dulu, sekarang sampai selama-lamanya.
Demikian halnya dengan yang dialami Ayub. Ayub pernah mengalami kejayaan, bahkan keterpurukan. Sepanjang peristiwa itu terjadi, Ayub pun pernah kecewa dengan sahabat, keluarga bahkan dengan Tuhan. Namun titik nadir kehidupan Ayub telah mempertemukannya kepada kasih Tuhan yang terselubung dalam hal-hal menyakitkan yang dialamimya. Melalui kasih karunia Tuhan, Ayub mempercayai kemahakuasaan Tuhan dalam alam semesta. Jika saat ini Anda sedang mengalami kejayaan maupun keterpurukan, ingatlah bahwa Tuhan sedang menunjukkan kemahakuasaan-Nya. Berserahlah, percayalah, maka Anda akan melihat pemeliharaan-Nya. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|