|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
“Bapa kami yang disurga dikuduskanlah namamu.”
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Pengorbanan Yang Terbalaskan |
|
Pengorbanan Yang Terbalaskan |
|
Rabu, 23 April 2014 | Tema: The Glory of Sacrifice |
|
|
|
|
|
Pengorbanan Yang Terbalaskan |
|
Lukas 24:46-48 |
|
|
|
|
|
|
Untuk menjaga ketertiban, keamanan dan kenyamanan suatu daerah, maka dibuatlah peraturan-peraturan. Barangsiapa melanggar peraturan tersebut, maka ia akan mendapat sanksi hukuman penjara sampai pelanggar peraturan tersebut membayarkan sejumlah uang tebusan. Jika tidak ada yang menebus, maka orang tersebut akan tetap dipenjarakan.
Di sebuah daerah tinggallah seorang ibu dengan anak laki-lakinya. Suatu ketika anak lelaki tersebut melakukan pelanggaran dan menyebabkannya harus masuk penjara. Sebagai orangtua yang sangat menyayangi anaknya, sang ibu berusaha keras untuk mendapatkan uang guna menebus anaknya. Dia bekerja lebih keras lagi untuk mendapatkan uang. Bahkan untuk berhemat si ibu rela mengurangi makannya, yang biasa makan 3 kali sehari menjadi 2 kali sehari. Sehingga tidak saja tubuhnya kelihatan semakin kurus, tetapi juga tangannya rusak karena pekerjaannya.
Singkat cerita setelah uangnya terkumpul, maka ditebuslah anaknya sehingga anak muda tersebut bebas. Ketika sang anak mengetahui bagaimana ibunya mengumpulkan uang untuk menebus dirinya, apakah anak muda tersebut akan melakukan pelanggaran sehingga ia dipen...selengkapnya » |
Untuk menjaga ketertiban, keamanan dan kenyamanan suatu daerah, maka dibuatlah peraturan-peraturan. Barangsiapa melanggar peraturan tersebut, maka ia akan mendapat sanksi hukuman penjara sampai pelanggar peraturan tersebut membayarkan sejumlah uang tebusan. Jika tidak ada yang menebus, maka orang tersebut akan tetap dipenjarakan.
Di sebuah daerah tinggallah seorang ibu dengan anak laki-lakinya. Suatu ketika anak lelaki tersebut melakukan pelanggaran dan menyebabkannya harus masuk penjara. Sebagai orangtua yang sangat menyayangi anaknya, sang ibu berusaha keras untuk mendapatkan uang guna menebus anaknya. Dia bekerja lebih keras lagi untuk mendapatkan uang. Bahkan untuk berhemat si ibu rela mengurangi makannya, yang biasa makan 3 kali sehari menjadi 2 kali sehari. Sehingga tidak saja tubuhnya kelihatan semakin kurus, tetapi juga tangannya rusak karena pekerjaannya.
Singkat cerita setelah uangnya terkumpul, maka ditebuslah anaknya sehingga anak muda tersebut bebas. Ketika sang anak mengetahui bagaimana ibunya mengumpulkan uang untuk menebus dirinya, apakah anak muda tersebut akan melakukan pelanggaran sehingga ia dipenjara lagi? Kalau dia lakukan lagi, apa pendapat kita?
Berita tentang penderitaan dan kematian Yesus Kristus untuk menebus dosa kita sering kita dengar, terlebih dalam suasana paskah ini. Pertanyaannya adalah bagaiman sikap kita? adakah kita masih hidup dalam dosa? Nats di atas mengingatkan dan menjelaskan kepada kita bahwa karya penebusan Kristus harus diikuti dengan hidup dalam pertobatan. Dengan demikian hidup kita dapat menjadi saksi melalui perubahan yang terjadi.
Mari dalam suasana Paskah ini kita mengambil keputusan untuk tidak berkompromi dengan dosa, tidak hidup dalam dosa. Itulah bentuk penghormatan kita atas pengorbanan Kristus di atas kayu salib Golgota. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|