|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Rajinlah membaca, merenungkan dan melakukan Firman Tuhan karena hanya Tuhanlah yang bisa membersihkan, menyucikan kita melalui Firman-Nya. [Yohanes 15:3] |
|
|
|
|
|
|
|
DITULIS OLEH |
|
Ibu Lydia N. Haryanto |
|
Kontributor |
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Perabot Mulia |
|
Perabot Mulia |
|
Kamis, 25 Agustus 2016 | Tema: Diperlengkapi Untuk Membangun Tubuh Kristus |
|
|
|
|
|
Perabot Mulia |
|
2 Timotius 2:20-21 |
|
|
|
|
|
|
Decak kagum akan keluar dari mulut kita saat kita melihat sebuah bangunan rumah yang sangat indah, dan dalam hati akan timbul pertanyaan, “Siapa pemiliknya? Siapa yang merancangnya, ya ?” Dan bukan tidak mungkin akan terbersit dalam pikiran kita adanya seperangkat perabot yang indah dan mahal dalam rumah tersebut.
Di dalam rumah kita pun pasti banyak sekali perabotan. Mulai dari yang berharga mahal sampai perabotan yang harganya sangat murah atau kurang berarti. Kita akan memperlakukan perabot yang berharga mahal dengan baik dan hati-hati supaya tidak terjadi kerusakan.
Dalam suratnya kepada Timotius, Rasul Paulus mengatakan bahwa kita adalah perabot yang Tuhan pakai sesuai dengan rancangan Tuhan untuk kemuliaan nama-Nya. Tuhanlah yang memilih dan meletakkan kita dalam bangunan tubuh Kristus sesuai dengan keberadaan diri kita. Perlu kita sadari bahwa penempatan perabot adalah wewenang dan sesuai selera pemilik, perabot tidak boleh atau tidak bisa protes karena m...selengkapnya » |
Decak kagum akan keluar dari mulut kita saat kita melihat sebuah bangunan rumah yang sangat indah, dan dalam hati akan timbul pertanyaan, “Siapa pemiliknya? Siapa yang merancangnya, ya ?” Dan bukan tidak mungkin akan terbersit dalam pikiran kita adanya seperangkat perabot yang indah dan mahal dalam rumah tersebut.
Di dalam rumah kita pun pasti banyak sekali perabotan. Mulai dari yang berharga mahal sampai perabotan yang harganya sangat murah atau kurang berarti. Kita akan memperlakukan perabot yang berharga mahal dengan baik dan hati-hati supaya tidak terjadi kerusakan.
Dalam suratnya kepada Timotius, Rasul Paulus mengatakan bahwa kita adalah perabot yang Tuhan pakai sesuai dengan rancangan Tuhan untuk kemuliaan nama-Nya. Tuhanlah yang memilih dan meletakkan kita dalam bangunan tubuh Kristus sesuai dengan keberadaan diri kita. Perlu kita sadari bahwa penempatan perabot adalah wewenang dan sesuai selera pemilik, perabot tidak boleh atau tidak bisa protes karena memang perabot adalah benda mati.
Tetapi manusia adalah makhluk hidup yang berakal budi dan punya kehendak bebas. Jadi ketika dirinya merasa ’penempatan” oleh Tuhan melalui para pemimpin gereja tidak sesuai dengan apa yang diinginkan, maka dia akan kecewa, marah dan pergi. Mengapa? Karena merasa dirinya adalah perabot emas atau perak, tidak sadar bahwa dirinya hanyalah perabot dari tanah yang mudah retak mudah pecah.
Bagaimana dengan diri kita? Ada tawaran menarik dari Rasul Paulus dalam suratnya ini, yaitu kalau kita rindu menjadi perabot mulia yang dipandang layak untuk dipergunakan oleh Tuan kita, maka kita harus hidup berkenan di hadapan Tuhan, menyucikan diri dari hal-hal yang jahat. Amin.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|