|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
“Persembahan hidup kepada Allah merupakan ibadah sejati yang bisa membuat hidup kita semakin berkenan di hadapan Allah hari lepas hari.” |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Persembahkan HidupMu |
|
Persembahkan HidupMu |
|
Selasa, 05 Desember 2017 |
|
|
|
|
|
Persembahkan HidupMu |
|
Roma 12:1-2 |
|
|
|
|
|
|
Mas Nanang baru saja selesai studi SMK jurusan mesin dan bermaksud melanjutkan studi ke jurusan teknik sambil bekerja. Akhirnya dia diterima di salah satu perusahaan bengkel automotif sebagai tenaga teknisi dan sorenya masih memiliki kesempatan untuk melanjutkan kuliah. Namun satu komitmen yang mas Nanang tidak pernah lupa adalah memberikan waktunya untuk melayani anak-anak tunas dan Youth di gerejanya. Bagi mas Nanang apa yang dikerjakan setelah percaya Tuhan Yesus adalah untuk memuliakan Dia melalui hidupnya. Akhirnya mas Nanang dapat menikmati berkat Allah, karena bisa lulus kuliah tepat waktu dan di pekerjaan, dia dipercaya sebagai kepala devisi teknik yang membawahi banyak anak buah.
Renungan hari ini sudah tidak asing bagi kita bahkan sudah berulang kali kita membaca dan mendengarkan ulasan dari nats ini, akan tetapi kali ini kita akan membahas sisi yang lain dari nats tersebut, yaitu mengapa kita sebagai orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus harus mempersembahkan tubuh kita atau hidup kita seutuhnya kepada Allah sebagai perwujudan ibadah sejati kita.
Pertama, demi Kemurahan Allah [ayat 1]. Inilah al...selengkapnya » |
Mas Nanang baru saja selesai studi SMK jurusan mesin dan bermaksud melanjutkan studi ke jurusan teknik sambil bekerja. Akhirnya dia diterima di salah satu perusahaan bengkel automotif sebagai tenaga teknisi dan sorenya masih memiliki kesempatan untuk melanjutkan kuliah. Namun satu komitmen yang mas Nanang tidak pernah lupa adalah memberikan waktunya untuk melayani anak-anak tunas dan Youth di gerejanya. Bagi mas Nanang apa yang dikerjakan setelah percaya Tuhan Yesus adalah untuk memuliakan Dia melalui hidupnya. Akhirnya mas Nanang dapat menikmati berkat Allah, karena bisa lulus kuliah tepat waktu dan di pekerjaan, dia dipercaya sebagai kepala devisi teknik yang membawahi banyak anak buah.
Renungan hari ini sudah tidak asing bagi kita bahkan sudah berulang kali kita membaca dan mendengarkan ulasan dari nats ini, akan tetapi kali ini kita akan membahas sisi yang lain dari nats tersebut, yaitu mengapa kita sebagai orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus harus mempersembahkan tubuh kita atau hidup kita seutuhnya kepada Allah sebagai perwujudan ibadah sejati kita.
Pertama, demi Kemurahan Allah [ayat 1]. Inilah alasan utama mengapa kita mempersembahkan hidup kita kepada Allah, yaitu “demi kemurahan Allah” yang telah mengorbankan dan mempersembahkan Tuhan Yesus mati di kayu salib. Harga yang sangat mahal harus Allah relakan dan korbankan demi menebus kita. Tanpa hal ini dilakukan Allah tidak mungkin kita bisa memiliki dan menikmati kehidupan baru seperti saat ini.
Kedua, berkenan kepada Allah [ayat 2]. Ini adalah tujuan hidup kita sebagai orang percaya setelah kita diselamatkan dan dilahir barukan oleh penebusan Tuhan Yesus di kayu salib. Hidup berkenan di hadapan Allah merupakan tujuan hidup kita hari lepas hari sehingga kita bisa melakukan apa yang menjadi kehendak Allah atas hidup kita.
Ketiga, sempurna di hadapan Allah [ayat 2]. Ini fokus dan target tertinggi dari hidup kita di kekekalan nanti. Sebab kalau hidup kita tidak berkenan dan tidak sempurna di hadapan Allah, kita bisa saja ditolak masuk dalam kerajaan Allah. Cara untuk melakukan tiga hal ini adalah merubah pola pikir hidup kita, yaitu tidak sama dengan pola pikir dunia dan memperbaharuinya hari lepas hari.
Natal adalah wujud persembahan dan pengorbanan Allah seutuhnya demi kehidupan manusia berdosa melalui pribadi Tuhan Yesus Kristus. Dan apa yang dilakukan Tuhan Yesus sepanjang hidup hingga kematian-Nya di kayu salib merupakan wujud persembahan diri dan hidup-Nya kepada Allah. Bagaimana dengan kita setelah percaya Tuhan Yesus, sudahkah kita mempersembahkan hidup kita seutuhnya? Atau kita masih menyisakan sebagian untuk diri kita? Teladanilah Tuhan Yesus, maka kita bisa seutuhnya mempersembahkan hidup kita kepada Allah.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|