|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Hati yang baik dan subur tempat pertumbuhan iman. |
|
|
|
|
|
|
|
DITULIS OLEH |
|
Dkn. Rachmat Sugianto |
|
Kontributor |
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Pertumbuhan Iman |
|
Pertumbuhan Iman |
|
Sabtu, 08 Juli 2017 |
|
|
|
|
|
Pertumbuhan Iman |
|
Markus 4:1-20 |
|
|
|
|
|
|
Suatu hari istri tetangga di dekat rumah saya menanam pohon buah langsep. Pohon tersebut selalu dirawat dan dipelihara sehingga pohon dapat bertumbuh dengan sangat baik. Pertumbuhan tersebut juga dikarenakan ada proses penyiraman dan pemupukan yang berkala. Hari demi hari, bulan demi bulan pohon tersebut semakin bertumbuh tinggi dan subur. Daunnya hijau lebat dan batangnya cukup besar. Suatu hari terjadi masalah dalam keluarga. Istri tersebut terlibat pertengkaran dengan suaminya. Ia jengkel dan marah karena suaminya dengan sengaja membersihkan semua pekarangan rumah termasuk memangkas pohon langsep tersebut. Akhirnya pohon langsep yang sudah mulai bertumbuh besar tersebut, tinggal menyisakan batang yang pendek tanpa satu daunpun. Sehingga si istri harus kembali merawat dan memelihara kembali. Cukup waktu yang lama menunggu pohon tersebut kembali subur dan besar.
Kehidupan seorang Kristen seringkali seperti perumpamaan tentang seorang penabur. Banyak firman yang ditaburkan tapi kadang tidak bisa tumbuh karena berbagai kondisi dan situasi. Seperti benih yang jatuh di pinggir jalan, tidak ada kesempatan untuk tumbuh karena langsung dihampiri burung-burung dan dimakan. Sedangkan yang jatuh di tanah yang berbatu-batu, cepat tumbuh namun tidak bertahan lama karena tid...selengkapnya » |
Suatu hari istri tetangga di dekat rumah saya menanam pohon buah langsep. Pohon tersebut selalu dirawat dan dipelihara sehingga pohon dapat bertumbuh dengan sangat baik. Pertumbuhan tersebut juga dikarenakan ada proses penyiraman dan pemupukan yang berkala. Hari demi hari, bulan demi bulan pohon tersebut semakin bertumbuh tinggi dan subur. Daunnya hijau lebat dan batangnya cukup besar. Suatu hari terjadi masalah dalam keluarga. Istri tersebut terlibat pertengkaran dengan suaminya. Ia jengkel dan marah karena suaminya dengan sengaja membersihkan semua pekarangan rumah termasuk memangkas pohon langsep tersebut. Akhirnya pohon langsep yang sudah mulai bertumbuh besar tersebut, tinggal menyisakan batang yang pendek tanpa satu daunpun. Sehingga si istri harus kembali merawat dan memelihara kembali. Cukup waktu yang lama menunggu pohon tersebut kembali subur dan besar.
Kehidupan seorang Kristen seringkali seperti perumpamaan tentang seorang penabur. Banyak firman yang ditaburkan tapi kadang tidak bisa tumbuh karena berbagai kondisi dan situasi. Seperti benih yang jatuh di pinggir jalan, tidak ada kesempatan untuk tumbuh karena langsung dihampiri burung-burung dan dimakan. Sedangkan yang jatuh di tanah yang berbatu-batu, cepat tumbuh namun tidak bertahan lama karena tidak dapat mengakar dengan kuat ke dalam. Hanya ada dipermukaan saja, lalu mati karena teriknya matahari. Sebagian lagi tumbuh di antara semak duri. Benih dan semak sama-sama tumbuh, namun seiring dengan berjalannya waktu, benih menjadi terhimpit oleh semak duri yang akhirnya menyebabkan benih mati karena tidak kuat dengan himpitan duri yang tajam. Akan tetapi berbeda dengan benih yang tertanam dalam tanah yang baik. Benih tumbuh dengan suburnya, dan pada masanya benih yang telah tumbuh tersebut akan menghasilkan buah yang baik pula. Ada yang menghasilkan tiga puluh kali lipat, enam puluh kali lipat, dam seratus kali lipat. Benih tersebut menggambarkan tentang iman. Di mana iman dapat bertumbuh di tempat yang tepat. Semakin baik tempat yang ditaburi benih, semakin baik pula perkembangan dan pertumbuhannya.
Dalam kehidupan sebagai orang Kristen, sudah pasti kita memiliki iman kepada Tuhan. Namun seringkali perjalanan iman tersebut naik turun. Ada masanya kita terhimpit oleh berbagai masalah dan pergumulan. Dalam peperangan terhadap masalah tersebut mungkin bisa saja kita harus mengalami pemangkasan, dibersihkan sedemikian rupa. Kadang bisa bertahan namun kadang juga bisa kalah. Oleh karena itu pertumbuhan iman tersebut harus senantiasa dipelihara supaya tetap bertumbuh. Pertumbuhan iman akan terus meningkat jikalau kita menyediakan media yang baik, yaitu hati kita. Mari kita menyiapkan hati yang baik demi pertumbuhan iman yang baik pula.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|