|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Pintu tertutup atau terbuka tidak mengubah kesetiaan-Nya.
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Pintu-Pintu Yang Tertutup |
|
Pintu-Pintu Yang Tertutup |
|
Sabtu, 25 Maret 2017 |
|
|
|
|
|
Pintu-Pintu Yang Tertutup |
|
Wahyu 3:8 |
|
|
|
|
|
|
Pernahkah kita mengucap syukur kepada Tuhan untuk ’pintu-pintu’ yang tertutup sebagaimana kita mengucap syukur untuk ’pintu-pintu’ yang terbuka? Sekarang ini mungkin kita sedang bertanya-tanya, ’Mengapa Tuhan tidak mengabulkan doaku, mengapa Tuhan tidak memberkatiku?’ ’Mengapa usahaku gagal lagi?’ Pertanyaan-pertanyaan seperti ini seringkali muncul dalam pikiran kita ketika impian dan cita-cita kita tidak terjadi. Tetapi apakah kita pernah memikirkan bahwa setiap kali Tuhan menutup sebuah pintu, sebenarnya Ia sedang mengarahkan kita kepada pintu lain di mana berkat yang lebih baik sedang menunggu kita? Satu-satunya alasan mengapa Tuhan menutup pintu bagi kita, yaitu karena di balik pintu itu tidak tersedia apa-apa bagi kita. Atau mungkin juga ada sesuatu, tetapi hal itu tidak akan membawa kebaikan bagi kita. Percayalah bahwa Tuhan selalu merancangkan damai sejahtera dan kebaikan bagi kita.
Pernahkah kita bertanya, mengapa seorang tukang burung harus menyelimuti sangkar burungnya dengan sehelai kain saat melatih burung itu untuk bernyanyi dan mengeluarkan suara-suara yang indah dan merdu? Konon dengan menutupi sangkar burung sehingga keadaan di dalamnya menjadi gelap, hal ini akan mempermudah burung tersebut berkonsentrasi sehingga ia bisa bernyanyi...selengkapnya » |
Pernahkah kita mengucap syukur kepada Tuhan untuk ’pintu-pintu’ yang tertutup sebagaimana kita mengucap syukur untuk ’pintu-pintu’ yang terbuka? Sekarang ini mungkin kita sedang bertanya-tanya, ’Mengapa Tuhan tidak mengabulkan doaku, mengapa Tuhan tidak memberkatiku?’ ’Mengapa usahaku gagal lagi?’ Pertanyaan-pertanyaan seperti ini seringkali muncul dalam pikiran kita ketika impian dan cita-cita kita tidak terjadi. Tetapi apakah kita pernah memikirkan bahwa setiap kali Tuhan menutup sebuah pintu, sebenarnya Ia sedang mengarahkan kita kepada pintu lain di mana berkat yang lebih baik sedang menunggu kita? Satu-satunya alasan mengapa Tuhan menutup pintu bagi kita, yaitu karena di balik pintu itu tidak tersedia apa-apa bagi kita. Atau mungkin juga ada sesuatu, tetapi hal itu tidak akan membawa kebaikan bagi kita. Percayalah bahwa Tuhan selalu merancangkan damai sejahtera dan kebaikan bagi kita.
Pernahkah kita bertanya, mengapa seorang tukang burung harus menyelimuti sangkar burungnya dengan sehelai kain saat melatih burung itu untuk bernyanyi dan mengeluarkan suara-suara yang indah dan merdu? Konon dengan menutupi sangkar burung sehingga keadaan di dalamnya menjadi gelap, hal ini akan mempermudah burung tersebut berkonsentrasi sehingga ia bisa bernyanyi dengan kualitas suara yang lebih baik. Tuhan seringkali melakukan hal yang sama terhadap kita dengan maksud menjadikan kita lebih maju, lebih diberkati, lebih berkualitas dan lebih dewasa. Ketika Tuhan menutup ’pintu’, kita seakan-akan berada dalam kegelapan dan jalan buntu. Tuhan harus melakukan itu karena dalam keadaan demikianlah kita akan belajar sesuatu yang lebih berarti. Mungkin belajar tentang penundukkan diri, kerendahan hati, kesabaran atau penyerahan total kepada Tuhan.
Pintu-pintu yang tertutup bukan berarti Tuhan menghukum atau tidak mengasihi kita. Sebaliknya pintu-pintu yang tertutup itu akan membawa kita pada sesuatu yang lebih baik yang Ia sediakan dan pada pengenalan yang lebih dalam lagi akan Dia. Sekalipun kita seringkali diperhadapkan pada ’pintu-pintu’ yang tertutup, percayalah bahwa Ia akan selalu membuktikan diri-Nya setia dari waktu ke waktu.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|