|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Anak Tuhan bermental prajurit dan berhati hamba tidak mudah tersinggung, tidak merasa direndahkan pada posisi yang tidak favorit, dan juga tidak merasa tinggi pada posisi penting.
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Prajurit Berhati Hamba |
|
Prajurit Berhati Hamba |
|
Rabu, 05 Agustus 2015 | Tema: Bermental Prajurit Berhati Hamba |
|
|
|
|
|
Prajurit Berhati Hamba |
|
Kisah Rasul 6:8-15; 7:60 |
|
|
|
|
|
|
Dalam syair lagu pujian sering kita mendengar ungkapan “kita adalah prajurit [laskar] Kristus”. Bahkan ketika seorang pendeta berkhotbah dengan berapi-api sering menyebutnya demikian. Memang benar semua orang Kristen, baik itu pendeta, diaken, penatua, aktivis gereja, dan bahkan semua jemaat dengan tidak membedakan status sosial, pendidikan, kedudukan apapun semua adalah prajurit Kristus [sama seperti di kemiliteran: pangkat bawah sampai Jendral adalah prajurit]. Setia mengabdi kepada Kristus, apapun yang terjadi. Memiliki keberanian untuk menyaksikan Kristus, Sang Juru selamat dan kesetiaan melayani Tuhan dalam situasi sesulit apapun. Bahkan rela menyerahkan nyawanya karena kesetiaan kepada Tuhan.
Stefanus, misalnya, dia seorang prajurit Kristus yang gagah berani yang menyaksikan Kristus Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat dengan bersoal jawab dengan jemaat Yahudi [Kisah Rasul 6:9]. Ketika jemaat Yahudi dari Kirene, Aleksandria, Kilikia dan Asia itu tidak sanggup bersoal jawab dengan hikmat yang dimiliki Stefanus, maka mereka bersama dengan ahli-ahli Taurat dan tua-tua Yahudi mengadakan gerakan untuk menangkap dan menyerahkan Stefanus kepada Mahkamah Agama. Stefanus memiliki hati bermental prajurit, tidak mudah menyerah, tidak takut, sekalipun harus menjadi sya...selengkapnya » |
Dalam syair lagu pujian sering kita mendengar ungkapan “kita adalah prajurit [laskar] Kristus”. Bahkan ketika seorang pendeta berkhotbah dengan berapi-api sering menyebutnya demikian. Memang benar semua orang Kristen, baik itu pendeta, diaken, penatua, aktivis gereja, dan bahkan semua jemaat dengan tidak membedakan status sosial, pendidikan, kedudukan apapun semua adalah prajurit Kristus [sama seperti di kemiliteran: pangkat bawah sampai Jendral adalah prajurit]. Setia mengabdi kepada Kristus, apapun yang terjadi. Memiliki keberanian untuk menyaksikan Kristus, Sang Juru selamat dan kesetiaan melayani Tuhan dalam situasi sesulit apapun. Bahkan rela menyerahkan nyawanya karena kesetiaan kepada Tuhan.
Stefanus, misalnya, dia seorang prajurit Kristus yang gagah berani yang menyaksikan Kristus Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat dengan bersoal jawab dengan jemaat Yahudi [Kisah Rasul 6:9]. Ketika jemaat Yahudi dari Kirene, Aleksandria, Kilikia dan Asia itu tidak sanggup bersoal jawab dengan hikmat yang dimiliki Stefanus, maka mereka bersama dengan ahli-ahli Taurat dan tua-tua Yahudi mengadakan gerakan untuk menangkap dan menyerahkan Stefanus kepada Mahkamah Agama. Stefanus memiliki hati bermental prajurit, tidak mudah menyerah, tidak takut, sekalipun harus menjadi syahid Tuhan [Kisah Rasul 7:60]. Ketika dianiaya mendekati ajalnya, Stefanus sempat mendoakan mereka semua yang menganiayanya. Tidak saja bermental prajurit, tetapi juga memiliki hati seorang hamba, rela menderita bahkan mati.
Saudara, kita bisa meneladani Stefanus yang berani bersaksi tentang Kristus apapun yang terjadi. Keberanian kita untuk bersaksi laksana prajurit dan memiliki hati yang mengasihi jiwa-jiwa dengan ketaatan laksana hamba, sehingga dalam segenap kehidupan kita merupakan saksi Kristus. Perkataan dan perbuatan kita adalah pesan kesaksian itu sendiri. Seperti pesan Paulus kepada Jemaat Korintus [2 Korintus 4:10], “Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.”
Seorang anak Tuhan yang bermental prajurit tidak mudah tersinggung. Mengambil bagian dalam pekerjaan Tuhan apa saja tidak merasa direndahkan pada posisi yang tidak favorit dan juga tidak merasa tinggi pada posisi penting. Memiliki kerendahan hati laksana seorang hamba. Semua dikerjakan hanya karena mencintai Tuhan dan jiwa-jiwa. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|