|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Tanggalkan predikat orang Kristen penipu dan orang Kristen bodoh dalam pengikutan kita kepada Kristus.
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Predikat Yang Tidak Enak Disandang |
|
Predikat Yang Tidak Enak Disandang |
|
Senin, 23 Februari 2015 | Tema: Love In Action |
|
|
|
|
|
Predikat Yang Tidak Enak Disandang |
|
Yakobus 1:22-27 |
|
|
|
|
|
|
Ada 3 tingkatan yang harus diperhatikan: 1]. Menjadi pendengar Firman, 2]. Penerima Firman, 3]. Pelaku Firman. Ada kesadaran disadarkan, kepercayaan dan iman diwujudkan, dan kehendak dihidupkan. Tanpa perbuatan dan hanya mendengar, Yakobus mengatakan kita menipu diri kita sendiri karena kita tidak sadar akan artinya kesalehan.
Ketika kita mendengar Firman, kita sedang berdiri melihat wajah kita di depan cermin Firman Allah, apa yang kita lihat di wajah asli kita dan apa yang kita lakukan kemudian? Apakah kita sekedar melihat wajah kita sekilas saja, kemudian dengan tergesa-gesa meninggalkan cermin dan tak berbuat apa apa? Kalau itu yang kita lakukan, Yakobus dengan jelas berkata bahwa kita adalah seorang penipu, sebuah predikat yang tidak enak untuk disandang.
Dalam Matius 7:24-27, Yesus mengajarkan sebuah perumpamaan. Kalau seseorang mendengar Firman dan tidak melakukannya, dia adalah seorang yang bodoh. Ibarat seseorang yang membangun rumah di atas pasir, ketika hujan datang dan banjir melanda, rumah itu akan roboh. ...selengkapnya » |
Ada 3 tingkatan yang harus diperhatikan: 1]. Menjadi pendengar Firman, 2]. Penerima Firman, 3]. Pelaku Firman. Ada kesadaran disadarkan, kepercayaan dan iman diwujudkan, dan kehendak dihidupkan. Tanpa perbuatan dan hanya mendengar, Yakobus mengatakan kita menipu diri kita sendiri karena kita tidak sadar akan artinya kesalehan.
Ketika kita mendengar Firman, kita sedang berdiri melihat wajah kita di depan cermin Firman Allah, apa yang kita lihat di wajah asli kita dan apa yang kita lakukan kemudian? Apakah kita sekedar melihat wajah kita sekilas saja, kemudian dengan tergesa-gesa meninggalkan cermin dan tak berbuat apa apa? Kalau itu yang kita lakukan, Yakobus dengan jelas berkata bahwa kita adalah seorang penipu, sebuah predikat yang tidak enak untuk disandang.
Dalam Matius 7:24-27, Yesus mengajarkan sebuah perumpamaan. Kalau seseorang mendengar Firman dan tidak melakukannya, dia adalah seorang yang bodoh. Ibarat seseorang yang membangun rumah di atas pasir, ketika hujan datang dan banjir melanda, rumah itu akan roboh. Orang bodoh, sebuah predikat yang juga tidak enak untuk disandang.
Ibadah adalah wujud nyata dari perbuatan melakukan Firman. Jangan keliru, ibadah bukan sekedar apa yang kita lakukan dalam gereja atau sebuah upacara dalam gereja. Ada perbedaan antara yang batiniah dan yang lahiriah, antara apa yang terdapat dalam hati dan apa yang nyata dalam melaksanakan ibadah.
Yakobus 1:26-27 menekankan tentang ibadah yang murni yang berkenan di hadapan Allah. Ibadah yang bebas dari dosa perkataan [penguasaan lidah] serta ibadah yang diwujudkan dalam pelayanan/perbuatan kasih [mengunjungi yatim piatu dan janda dalam kesusahan]. Mari kita menjadi pendengar, penerima dan pelaku Firman yang berkenan di hadapan Tuhan. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|