|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Kejujuran adalah kunci kesuksesan.
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Pribadi Yang Unggul Menghargai Kejujuran |
|
Pribadi Yang Unggul Menghargai Kejujuran |
|
Rabu, 30 September 2015 | Tema: Pribadi Unggul |
|
|
|
|
|
Pribadi Yang Unggul Menghargai Kejujuran |
|
Ayub 8:6; Amsal 2:21 |
|
|
|
|
|
|
Tidak semua orang menganggap penting untuk berlaku jujur. Bahkan di dunia bisnis, kejujuran semakin menjadi barang yang langka. Ada yang berkata bahwa mustahil untuk mendapatkan keuntungan jika kita terlalu jujur. Hukum dunia lebih berperan dan lebih disukai daripada hukum Tuhan. Orang lebih percaya kepada diri sendiri. Bagi mereka, hukum Tuhan sepertinya tidak masuk akal.
Ayah dari George Washington begitu menghargai kejujuran, sehingga ia menunjukkan penghargaan terhadap George Washington ketika ia berani bicara jujur. Ketika George berusia 6 tahun, ia memiliki sebuah kapak kecil. Suatu hari ketika ia berjalan-jalan di taman, ia melihat sebuah pohon ceri Inggris. Lalu George memotong batang pohon itu dengan kapaknya, sehingga beberapa waktu kemudian pohon itu mati. Ketika ayahnya tahu bahwa pohon kesayangannya mati, ia sangat marah. Ia masuk ke rumah dengan sangat marah dan mencari tahu siapa yang telah memotong pohonnya. Tapi tidak seorangpun yang tahu siapa yang telah melakukannya, sehingga semua orang hanya terdiam. Perlahan-lahan George memasuki ruangan dengan kapak kecil di tangannya. ’George, apakah engkau tahu siapa yang telah memotong pohon ceri kesayanganku?’ tanya ayahnya. George merasa bahwa pertanyaan itu sangat sulit untuk dijawab. Tetapi beber...selengkapnya » |
Tidak semua orang menganggap penting untuk berlaku jujur. Bahkan di dunia bisnis, kejujuran semakin menjadi barang yang langka. Ada yang berkata bahwa mustahil untuk mendapatkan keuntungan jika kita terlalu jujur. Hukum dunia lebih berperan dan lebih disukai daripada hukum Tuhan. Orang lebih percaya kepada diri sendiri. Bagi mereka, hukum Tuhan sepertinya tidak masuk akal.
Ayah dari George Washington begitu menghargai kejujuran, sehingga ia menunjukkan penghargaan terhadap George Washington ketika ia berani bicara jujur. Ketika George berusia 6 tahun, ia memiliki sebuah kapak kecil. Suatu hari ketika ia berjalan-jalan di taman, ia melihat sebuah pohon ceri Inggris. Lalu George memotong batang pohon itu dengan kapaknya, sehingga beberapa waktu kemudian pohon itu mati. Ketika ayahnya tahu bahwa pohon kesayangannya mati, ia sangat marah. Ia masuk ke rumah dengan sangat marah dan mencari tahu siapa yang telah memotong pohonnya. Tapi tidak seorangpun yang tahu siapa yang telah melakukannya, sehingga semua orang hanya terdiam. Perlahan-lahan George memasuki ruangan dengan kapak kecil di tangannya. ’George, apakah engkau tahu siapa yang telah memotong pohon ceri kesayanganku?’ tanya ayahnya. George merasa bahwa pertanyaan itu sangat sulit untuk dijawab. Tetapi beberapa saat kemudian, ia menjawab sambil menangis, ’Aku tidak bisa berbohong. Ayah engkau tahu aku tidak bisa berbohong, akulah yang telah memotong pohon itu dengan kapak kecilku.’ Segera kemarahan sang ayah hilang, ia merangkul George dan berkata, ’Anakku, kau tidak perlu takut. Mengatakan kebenaran itu lebih baik bagiku daripada seribu pohon ceri yg indah. Bahkan sekalipun pohon itu berbungakan perak dan berdaun emas.’
Biasakanlah bersikap jujur dalam segala hal dan tanamkan pula nilai-nilai kejujuran pada anak-anak kita. Amsal 2:21 berkata, ’Karena orang jujurlah akan mendiami tanah, dan orang yang tak bercelalah yang akan tetap tinggal di situ.’ Tuhan akan mengangkat dan memberikan upah terhadap mereka yang jujur. Buanglah kebiasaan berbohong, jangan berpikir bahwa kita akan rugi jika kita berlaku jujur. Percayalah sepenuhnya kepada Tuhan, Ia tidak pernah berbohong. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|