|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Lakukanlah segala pekerjaanmu dalam kasih. (1 Korintus 16:14)
|
|
|
|
|
|
|
|
DITULIS OLEH |
|
Ibu Lydia N. Haryanto |
|
Kontributor |
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Rapi Jali |
|
Rapi Jali |
|
Sabtu, 20 September 2014 | Tema: Church Identity |
|
|
|
Carut marut, porak poranda membuat keadaan tidak nyaman dan sangat mengganggu suasana. Lain halnya dengan kerapian, keteraturan akan membuat suasana nyaman. Bisa dibayangkan jika kepala jadi kaki, kaki jadi tangan, dst. Akan terlihat janggal dan aneh, kecuali itu dilakukan saat akrobat di sirkus, kita akan kagum. Keteraturan memang sangat diperlukan dalam kehidupan kita, baik dalam keluarga, pekerjaan dan juga pelayanan. Semua dikerjakan sesuai dengan tugas dan kapasitas masing-masing.
Dari tulisan Rasul Paulus kepada jemaat di Efesus (Ef 4:6), ada beberapa hal yang bisa kita renungkan bersama: pertama, sebagai tubuh Kristus kita diharapkan tersusun rapi. Artinya ada sebuah keteraturan dalam kebersamaan, tidak sendirian, tidak carut marut, tidak porak poranda, tidak over laping semau gue karena kata tersusun digunakan untuk sesuatu yang jumlahnya lebih dari satu. Kedua, tidak cukup hanya tersusun rapi, tetapi dikatakan juga diikat menjadi satu. Jadi dalam pelayanan kita tidak boleh bergerak seenaknya sendiri, harus ada kesepakatan, kesehatian dan sesuai dengan kadar pekerjaan tiap anggota sehingga melalui pelayanan yang kita lakukan, kita bisa menjadi tali yang baik dan bermanfaat sebagai alat pengikat, pemersatu dalam Tubuh Kristus, bukan pemecah belah. Ketiga, ji...selengkapnya » |
Carut marut, porak poranda membuat keadaan tidak nyaman dan sangat mengganggu suasana. Lain halnya dengan kerapian, keteraturan akan membuat suasana nyaman. Bisa dibayangkan jika kepala jadi kaki, kaki jadi tangan, dst. Akan terlihat janggal dan aneh, kecuali itu dilakukan saat akrobat di sirkus, kita akan kagum. Keteraturan memang sangat diperlukan dalam kehidupan kita, baik dalam keluarga, pekerjaan dan juga pelayanan. Semua dikerjakan sesuai dengan tugas dan kapasitas masing-masing.
Dari tulisan Rasul Paulus kepada jemaat di Efesus (Ef 4:6), ada beberapa hal yang bisa kita renungkan bersama: pertama, sebagai tubuh Kristus kita diharapkan tersusun rapi. Artinya ada sebuah keteraturan dalam kebersamaan, tidak sendirian, tidak carut marut, tidak porak poranda, tidak over laping semau gue karena kata tersusun digunakan untuk sesuatu yang jumlahnya lebih dari satu. Kedua, tidak cukup hanya tersusun rapi, tetapi dikatakan juga diikat menjadi satu. Jadi dalam pelayanan kita tidak boleh bergerak seenaknya sendiri, harus ada kesepakatan, kesehatian dan sesuai dengan kadar pekerjaan tiap anggota sehingga melalui pelayanan yang kita lakukan, kita bisa menjadi tali yang baik dan bermanfaat sebagai alat pengikat, pemersatu dalam Tubuh Kristus, bukan pemecah belah. Ketiga, jika kita melakukan semuanya itu, kita akan bertumbuh dan membangun diri dalam kasih. Ada pertumbuhan, tidak jalan di tempat, tiada kesombongan dan selalu aktif, keatif, tidak malas ataupun egois. Amin |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|