|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman. [Gal 6:10] |
|
|
|
|
|
|
|
DITULIS OLEH |
|
Ibu Lydia N. Haryanto |
|
Kontributor |
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Rela |
|
Rela |
|
Kamis, 22 Agustus 2019 |
|
|
|
Terkadang kita mendengar celoteh tidak sedap ketika ada iuran kolektif diadakan di suatu group. “Sebetulnya saya tidak setuju diadakan urunan seperti ini, tapi kalau saya tidak memberi saya sungkan, malu. Jadi saya memberi walau dengan terpaksa”.
Terpaksa, tidak rela, tidak ikhlas saat memberi tidak pernah ada dalam kamus hidup TABITA/DORKAS seorang murid perempuan di jaman Rasul Petrus [ KPR 9:36-42].
Dari kisah Tabita atau yang disebut juga Dorkas, ada beberapa hal yang sangat menginspirasi kita sebagai murid Kristus dalam hal berbuat kebaikan kepada sesama. Dorkas banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah. [ayat 36]. Dari kata ’banyak sekali/NKJV’ mempergunakan kata full, pasti tidak mungkin Dorkas melakukannya dengan terpaksa. Pastilah kebaikannya tersebut dilakukan dengan hati yang ikhlas, tulus, rela. Dorkas juga begitu peduli kepada para janda yang notabene sangat memerlukan uluran kasih dalam hidup mereka. Mereka menangis dan menunjukkan kepada Rasul Petrus semua baju dan pakaian yang dibuat Dorkas bagi mereka [ayat 39]. Setelah memohon mereka semua keluar, Rasul Petrus berlutut dan berdoa. Mujiz...selengkapnya » |
Terkadang kita mendengar celoteh tidak sedap ketika ada iuran kolektif diadakan di suatu group. “Sebetulnya saya tidak setuju diadakan urunan seperti ini, tapi kalau saya tidak memberi saya sungkan, malu. Jadi saya memberi walau dengan terpaksa”.
Terpaksa, tidak rela, tidak ikhlas saat memberi tidak pernah ada dalam kamus hidup TABITA/DORKAS seorang murid perempuan di jaman Rasul Petrus [ KPR 9:36-42].
Dari kisah Tabita atau yang disebut juga Dorkas, ada beberapa hal yang sangat menginspirasi kita sebagai murid Kristus dalam hal berbuat kebaikan kepada sesama. Dorkas banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah. [ayat 36]. Dari kata ’banyak sekali/NKJV’ mempergunakan kata full, pasti tidak mungkin Dorkas melakukannya dengan terpaksa. Pastilah kebaikannya tersebut dilakukan dengan hati yang ikhlas, tulus, rela. Dorkas juga begitu peduli kepada para janda yang notabene sangat memerlukan uluran kasih dalam hidup mereka. Mereka menangis dan menunjukkan kepada Rasul Petrus semua baju dan pakaian yang dibuat Dorkas bagi mereka [ayat 39]. Setelah memohon mereka semua keluar, Rasul Petrus berlutut dan berdoa. Mujizat terjadi, Tabita hidup kembali !! [ayat 40, 41]. Peristiwa ini tersiar di Yope dan banyak orang menjadi percaya kepada Tuhan. [ayat 42].
Bagaimana dengan kita selaku murid Kristus ? Terlalu sibukkah kita sehingga tidak ada waktu untuk berbuat kebaikan bagi mereka yang membutuhkan? Saat kita memberi adakah dengan hati yang rela, ihklas penuh kasih ? Nats renungan hari ini mengingatkan kepada kita, pemberian akan diterima kalau kita memberi dengan rela dan dari apa yang dimiliki. Mungkin kita berpikir Dorkas kan punya keahlian membuat pakaian dan pasti banyak uang sehingga dia mampu membuat pakaian untuk para janda, sedangkan kita tidak memiliki keahlian apapun apalagi harta. Untuk berbuat kebaikan jangan tunggu sampai harta berlebih tapi mari kita persembahkan apa yang ada pada kita. Sebagai murid Kristus, mari kita berikan waktu, perhatian, nasehat, kesaksian tentang Kasih Kristus kepada orang-orang yang ada di sekitar kehidupan kita terutama keluarga kita agar mereka juga menjadi murid Kristus. Amin.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|