Sabtu, 17 September 2016 | Tema: Jemaat Yang Tersusun Rapi
Saling Membangun
Roma 14:15-19
Beberapa minggu ini kisah-kisah pendek Mukidi memenuhi pembicaraan di media sosial WhatsApp dan Twitter. Setiap orang yang membaca pasti menertawakan perbuatan, perkataan, sikap Mukidi yang polos, bodoh. Mukidi adalah tokoh yang menjadi bahan tertawaan banyak orang. Itulah gambaran manusia yang pada hakekatnya senang bila ada orang lain mengalami penderitaan. Sehingga dalam film komedi atau panggung lawak selalu ada orang yang dikorbankan dan disakiti untuk memancing tawa penonton. Semakin besar penderitaannya semakin lucu dan disukai penonton. Demikian pula dalam kehidupan sehari-hari ketika bergurau, pasti ada orang yang menjadi sasaran untuk ditertawakan.
Firman Tuhan mengajak kita untuk mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun. Untuk itu jangan menyakiti hati orang lain dengan perbuatan yang bisa menjadi batu sandungan. Jangan sampai karena hal tersebut orang lain runtuh imannya. Ingatlah bahwa untuk mendatangkan Kerajaan Allah bukan karena hal-hal jasmani tetapi karena kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. Dengan demikian akan berkenan pada Allah dan...selengkapnya »
Beberapa minggu ini kisah-kisah pendek Mukidi memenuhi pembicaraan di media sosial WhatsApp dan Twitter. Setiap orang yang membaca pasti menertawakan perbuatan, perkataan, sikap Mukidi yang polos, bodoh. Mukidi adalah tokoh yang menjadi bahan tertawaan banyak orang. Itulah gambaran manusia yang pada hakekatnya senang bila ada orang lain mengalami penderitaan. Sehingga dalam film komedi atau panggung lawak selalu ada orang yang dikorbankan dan disakiti untuk memancing tawa penonton. Semakin besar penderitaannya semakin lucu dan disukai penonton. Demikian pula dalam kehidupan sehari-hari ketika bergurau, pasti ada orang yang menjadi sasaran untuk ditertawakan.
Firman Tuhan mengajak kita untuk mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun. Untuk itu jangan menyakiti hati orang lain dengan perbuatan yang bisa menjadi batu sandungan. Jangan sampai karena hal tersebut orang lain runtuh imannya. Ingatlah bahwa untuk mendatangkan Kerajaan Allah bukan karena hal-hal jasmani tetapi karena kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. Dengan demikian akan berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.
Kita boleh saja bergurau karena akan mendatangkan sukacita, tetapi harus diingat agar gurauan kita tidak membuat orang lain sakit hati dan runtuh imannya. Kita harus tahu batasannya dan menciptakan damai sejahtera saat kita berkata-kata dan bergurau. Jangan sampai sikap dan perkataan kita menyebabkan kehancuran tubuh Kristus karena tugas kita adalah saling membangun. Marilah kita ciptakan damai sejahtera di antara kita sehingga merupakan tubuh Kristus yang indah dan rapi dan bisa menjadi berkat bagi banyak orang yang belum mengenal Dia.