|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Yang berkelimpahan harus menolong yang kekurangan.
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Saling Mencukupi |
|
Saling Mencukupi |
|
Kamis, 09 Oktober 2014 | Tema: Goodness and Generousity |
|
|
|
|
|
Saling Mencukupi |
|
2 Korintus 8:15 |
|
|
|
|
|
|
“Orang yang mengumpulkan banyak tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit tidak kekurangan”. Prinsip ini telah Tuhan tetapkan ketika Tuhan memberikan roti manna untuk memenuhi kebutuhan bangsa Israel dalam perjalanan mereka menuju tanah perjanjian Kanaan. Tiap orang mengumpulkan menurut keperluannya (Keluaran 16:18).
Itu ‘kan dulu, zaman Perjanjian Lama. Bagaimana dengan kehidupan kita saat ini? Orang berkata, “Yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.” Ada banyak perumahan mewah di bangun tapi ada banyak pemukiman kumuh di kolong jembatan dan jalan layang, di tepi rel kereta api maupun di bantaran sungai. Ada orang-orang yang menikmati satu porsi menu makanan seharga jutaan rupiah, tetapi ada orang-orang yang harus mencuri demi sesuap nasi. Ada orang kaya dan miskin dengan jurang pemisah yang semakin menganga lebar.
Di tengah-tengah komunitas gereja mula-mula, Rasul Paulus memuji dan menyaksikan apa yang telah jemaat Makedonia praktekkan, serta mendesak jemaat Korintus untuk melakukan pelayanan kasih yang sama. Dia mengutip ayat yang sama (dari PL) untuk menekankan prinsip yang Tuhan tetapkan: banyak atau sedikit yang dikumpulkan, namun orang be...selengkapnya » |
“Orang yang mengumpulkan banyak tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit tidak kekurangan”. Prinsip ini telah Tuhan tetapkan ketika Tuhan memberikan roti manna untuk memenuhi kebutuhan bangsa Israel dalam perjalanan mereka menuju tanah perjanjian Kanaan. Tiap orang mengumpulkan menurut keperluannya (Keluaran 16:18).
Itu ‘kan dulu, zaman Perjanjian Lama. Bagaimana dengan kehidupan kita saat ini? Orang berkata, “Yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.” Ada banyak perumahan mewah di bangun tapi ada banyak pemukiman kumuh di kolong jembatan dan jalan layang, di tepi rel kereta api maupun di bantaran sungai. Ada orang-orang yang menikmati satu porsi menu makanan seharga jutaan rupiah, tetapi ada orang-orang yang harus mencuri demi sesuap nasi. Ada orang kaya dan miskin dengan jurang pemisah yang semakin menganga lebar.
Di tengah-tengah komunitas gereja mula-mula, Rasul Paulus memuji dan menyaksikan apa yang telah jemaat Makedonia praktekkan, serta mendesak jemaat Korintus untuk melakukan pelayanan kasih yang sama. Dia mengutip ayat yang sama (dari PL) untuk menekankan prinsip yang Tuhan tetapkan: banyak atau sedikit yang dikumpulkan, namun orang berkecukupan. Apa rahasianya? Ternyata kalau kita pelajari, gaya hidup jemaat mula-mula adalah yang mengumpulkan banyak bersedia berbagi dan mendukung kebutuhan mereka yang mengumpulkan sedikit. Orang kaya dan orang miskin tentunya ada di tengah-tengah gereja Tuhan. Tetapi jarak atau kesenjangan itu menjadi dekat terjembatani dengan adanya kesediaan untuk hidup saling mencukupi, sehingga terjadi keseimbangan di dalamnya. Mari kita praktekkan prinsip tersebut di tengah-tengah gereja kita. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|