|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Saling Mengampuni |
|
Saling Mengampuni |
|
Minggu, 23 November 2014 | Tema: Forgiven to Forgive |
|
|
|
|
|
Saling Mengampuni |
|
Kolose 3:13 |
|
|
|
|
|
|
Kolose 3:13
Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
Kita telah mendengar bahwa mengampuni itu menguntungkan diri kita sendiri. Benar, kalau kita mengampuni kita akan terbebas dari rasa sakit di hati kita. Tidak perlu lagi kita berkata: ”Tahu ndak, sakitnya itu di sini.” (sambil menunjuk ke arah dada). Tapi tujuan pengampunan bukan cuma untuk kepentingan diri kita. Tujuan pengampunan adalah untuk keutuhan Tubuh Kristus dan kesaksian Gereja di tengah dunia.
Pengampunan akan bekerja dengan efektif bila terjadi dalam dua arah, artinya bukan hanya salah satu pihak saja yang mengampuni tapi kedua pihak saling mengampuni. Firman Tuhan berkata: ”ampunilah seorang akan yang lain.” Biasanya dalam sebuah konflik kedua pihak yang berseteru punya andil dalam terjadinya perseteruan itu. Tidak a...selengkapnya » |
Kolose 3:13
Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
Kita telah mendengar bahwa mengampuni itu menguntungkan diri kita sendiri. Benar, kalau kita mengampuni kita akan terbebas dari rasa sakit di hati kita. Tidak perlu lagi kita berkata: ”Tahu ndak, sakitnya itu di sini.” (sambil menunjuk ke arah dada). Tapi tujuan pengampunan bukan cuma untuk kepentingan diri kita. Tujuan pengampunan adalah untuk keutuhan Tubuh Kristus dan kesaksian Gereja di tengah dunia.
Pengampunan akan bekerja dengan efektif bila terjadi dalam dua arah, artinya bukan hanya salah satu pihak saja yang mengampuni tapi kedua pihak saling mengampuni. Firman Tuhan berkata: ”ampunilah seorang akan yang lain.” Biasanya dalam sebuah konflik kedua pihak yang berseteru punya andil dalam terjadinya perseteruan itu. Tidak ada orang yang 100% benar maupun 100% salah. Yang merasa tersakiti bukan hanya salah satu pihak saja, melainkan kedua pihak sama-sama merasa tersakiti. Karena itu pengampunan harusnya dilakukan oleh kedua pihak, bukan salah satu saja.
Memang pengampunan bisa dilakukan oleh salah satu pihak saja. Kalau yang seorang mau mengampuni, sedangkan yang lainnya tidak mau, pihak yang mau mengampuni tetap dapat melakukan pengampunan. Dan dialah yang akan terlepas dari sakit hati. Tuhan tentu berkenan pada apa yang dilakukannya. Tetapi Tuhan akan lebih senang jika kedua pihak saling mengampuni dan membuka hati. Tuhan menghendaki pemulihan hubungan kedua belah pihak. Pemulihan hubungan bisa terjadi kalau kedua pihak mau sama-sama saling mengampuni.
Tuhan menghendaki kita melakukan Firman-Nya bukan hanya secara pribadi demi pribadi, tapi juga secara bersama-sama. Tindakan ketaatan itu adalah tanggung jawab bersama. Tuhan menghendaki gereja-Nya menjadi sebuah keluarga yang saling mengasihi, di mana di dalamnya ada kerukunan dan damai sejahtera. ”Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan, ...... dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.... Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,” (Efesus 2:14, 16, 19).
Kiranya Tuhan memberkati dan menolong kita semua. Amin. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|