|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
“Dapat dipercaya dan mempercayai orang lain merupakan wujud nyata perubahan hidup dalam komunitas Perjanjian Baru.”
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Saling Percaya |
|
Saling Percaya |
|
Selasa, 15 Juli 2014 | Tema: The Testament Community |
|
|
|
Suatu hari seorang bapak bercerita kepada saya bahwa seluruh menejemen keuangan keluarga dihandel olehnya. Mengapa demikian? Menurut bapak tersebut, istrinya tidak dapat dipercaya dalam mengelolah keuangan yang seharusnya menjadi tanggung jawabnya. Seorang ibu dalam keluarga yang lain juga menyatakan hal yang sama. Ketika suaminya sedang bekerja atau bepergian ia ingin mengetahui keberadaan suaminya. Dengan alasan tersebut ia selalu bertanya pada suaminya tentang: ‘Sekarang sedang mengerjakan apa, Pah? Dimana? Dengan siapa saja? Sebutkan namanya? Berapa lama? Nanti pulang jam berapa? Jangan lama-lama ya, Pah...” Dan masih banyak pertanyaan lain yang mungkin terkesan membuat tidak nyaman. Mengapa ibu ini bertanya demikian? Jawabannya karena ibu ini kurang percaya pada suaminya.
Salah satu bagian yang penting dalam komunitas kristen perjanjian baru adalah kepercayaan. Tanpa kepercayaan maka seorang pemimpin tidak akan pernah mendelegasikan suatu tugas yang sangat penting kepada bawahannya. Tanpa kepercayaan maka dalam sebuah keluarga akan timbul terus menerus kecurigaan yang tidak beralasan. Akibatnya antara suami - istri, orangtua - anak, sesama keluarga saling mencurigai, tidak saling mempercayai. Ananias mau pergi menemui dan mendoakan Saulus dari kebutaannya akiba...selengkapnya » |
Suatu hari seorang bapak bercerita kepada saya bahwa seluruh menejemen keuangan keluarga dihandel olehnya. Mengapa demikian? Menurut bapak tersebut, istrinya tidak dapat dipercaya dalam mengelolah keuangan yang seharusnya menjadi tanggung jawabnya. Seorang ibu dalam keluarga yang lain juga menyatakan hal yang sama. Ketika suaminya sedang bekerja atau bepergian ia ingin mengetahui keberadaan suaminya. Dengan alasan tersebut ia selalu bertanya pada suaminya tentang: ‘Sekarang sedang mengerjakan apa, Pah? Dimana? Dengan siapa saja? Sebutkan namanya? Berapa lama? Nanti pulang jam berapa? Jangan lama-lama ya, Pah...” Dan masih banyak pertanyaan lain yang mungkin terkesan membuat tidak nyaman. Mengapa ibu ini bertanya demikian? Jawabannya karena ibu ini kurang percaya pada suaminya.
Salah satu bagian yang penting dalam komunitas kristen perjanjian baru adalah kepercayaan. Tanpa kepercayaan maka seorang pemimpin tidak akan pernah mendelegasikan suatu tugas yang sangat penting kepada bawahannya. Tanpa kepercayaan maka dalam sebuah keluarga akan timbul terus menerus kecurigaan yang tidak beralasan. Akibatnya antara suami - istri, orangtua - anak, sesama keluarga saling mencurigai, tidak saling mempercayai. Ananias mau pergi menemui dan mendoakan Saulus dari kebutaannya akibat perjumpaanya dengan Tuhan dalam sinar kemuliaan karena Ananias percaya bahwa Saulus akan dipakai oleh Tuhan seperti dirinya (Kisah Para Rasul 9:17). Setelah Saulus bertobat dan didoakan, murid-murid yang ada di Yerusalem takut menerimanya karena mereka belum percaya pada Saulus kalau ia sekarang juga telah menjadi murid Tuhan (Kisah Para Rasul 9:26).
Kehidupan dalam komunitas perjanjian baru harus kita dasari dengan kepercayaan. Kita tidak bisa membangun komunitas ataupun keluarga kita dalam kecurigaan dan ketidakpercayaan. Sikap saling percaya antara satu dengan yang lain akan menepis rasa curiga yang kadang muncul dibenak kita. Bagimana kita bisa membangun kepercayaan dalam komunitas kita? Jawabanya singkat, kita semua harus dapat menjadi orang yang dapat dipercaya. Ketika kita sadar tentang arti dan dampak dari sebuah kepercayaan, maka kita dapat membangun komunitas perjanjian baru yang harmonis. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|