|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Ikatan Roh Kudus yang dapat menyatukan kita demi kepentingan bersama. |
|
|
|
|
|
|
|
DITULIS OLEH |
|
Dkn. Rachmat Sugianto |
|
Kontributor |
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Satu Untuk Kepentingan Bersama |
|
Satu Untuk Kepentingan Bersama |
|
Rabu, 29 Juni 2016 | Tema: Kesatuan Tubuh Kristus |
|
|
|
|
|
Satu Untuk Kepentingan Bersama |
|
1 Korintus 12:7 |
|
|
|
|
|
|
Masih ingatkah dengan filosofi “Sapu Lidi”? Sapu lidi merupakan suatu kumpulan dari lidi-lidi yang diikat menjadi satu sehingga dapat digunakan untuk menyapu. Jikalau seseorang hanya mempunyai satu lidi, bisakah dipakai untuk membersihkan halaman yang luas? Tentu tidak. Karena pasti akan membutuhkan waktu yang lama dan sangat merepotkan menyapu dengan menggunakan satu batang lidi. Tetapi jikalau ia mempunyai banyak lidi dan diikat menjadi satu kesatuan, maka ia akan lebih mudah untuk membersihkan halaman yang luas tersebut. Dan tentunya akan lebih mempercepat pekerjaan dibandingkan dengan satu lidi saja. Meskipun kadang dalam satu ikatan sapu tersebut ada yang patah, tetapi lidi-lidi yang lain tetap menopang sehingga tetap dapat dipakai untuk menyelesaikan pekerjaannya. Karena setiap lidi yang terikat hanya memiliki satu tujuan, yaitu tidak bekerja masing-masing.
Hal demikian juga menjadi catatan Rasul Paulus untuk jemaat Korintus. Paulus memberikan penjelasan bahwa setiap jemaat diberikan karunia yang berbeda satu dengan yang lain. Ini dimaksudkan untuk saling melengkapi tubuh Kristus. Namun pemberian karunia yang berbeda-beda bukan bermaksud untuk memecah-belah, memisah-misahkan, atau bahkan mengkotak-kotakkan satu dengan yang lain, melainkan demi kepentingan...selengkapnya » |
Masih ingatkah dengan filosofi “Sapu Lidi”? Sapu lidi merupakan suatu kumpulan dari lidi-lidi yang diikat menjadi satu sehingga dapat digunakan untuk menyapu. Jikalau seseorang hanya mempunyai satu lidi, bisakah dipakai untuk membersihkan halaman yang luas? Tentu tidak. Karena pasti akan membutuhkan waktu yang lama dan sangat merepotkan menyapu dengan menggunakan satu batang lidi. Tetapi jikalau ia mempunyai banyak lidi dan diikat menjadi satu kesatuan, maka ia akan lebih mudah untuk membersihkan halaman yang luas tersebut. Dan tentunya akan lebih mempercepat pekerjaan dibandingkan dengan satu lidi saja. Meskipun kadang dalam satu ikatan sapu tersebut ada yang patah, tetapi lidi-lidi yang lain tetap menopang sehingga tetap dapat dipakai untuk menyelesaikan pekerjaannya. Karena setiap lidi yang terikat hanya memiliki satu tujuan, yaitu tidak bekerja masing-masing.
Hal demikian juga menjadi catatan Rasul Paulus untuk jemaat Korintus. Paulus memberikan penjelasan bahwa setiap jemaat diberikan karunia yang berbeda satu dengan yang lain. Ini dimaksudkan untuk saling melengkapi tubuh Kristus. Namun pemberian karunia yang berbeda-beda bukan bermaksud untuk memecah-belah, memisah-misahkan, atau bahkan mengkotak-kotakkan satu dengan yang lain, melainkan demi kepentingan bersama dalam membangun tubuh Kristus. Pembangunan tubuh Kristus tidak hanya dapat ditopang oleh seorang saja yang dianggap memiliki fungsi dan peran yang paling besar, tetapi setiap anggota memiliki perannya masing-masing sehingga menciptakan suatu keutuhan dalam tubuh Kristus. Jemaat Korintus diingatkan bahwa dalam segala perbedaannya, mereka telah diikat dalam satu Roh yang sama yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus menurut kehendak-Nya [1 Korintus 12:11].
Jemaat yang dikasihi Tuhan, kesatuan dalam kehidupan kita bergereja bukanlah sesuatu yang mustahil. Setiap orang diberikan karunia oleh Tuhan memang berbeda-beda, namun sejauh kita belajar untuk menghargai setiap karunia yang dimiliki oleh setiap jemaat walaupun mungkin sangat kecil, kesatuan tubuh Kristus akan menjadi nyata. Mempertahankan ego dan kesombongan pribadi, merasa diri paling hebat dan paling berpengaruh akan menjadikan tubuh Kristus terpecah-pecah. Tetapi dengan menyatukan perbedaan demi kepentingan bersama akan mengeratkan kesatuan tubuh Kristus, yaitu melakukan segala sesuatu dilandasi dengan kasih dan takut akan Tuhan demi membangun keutuhan tubuh Kristus dan menyatakan kemuliaan-Nya dalam kehidupan kita bergereja.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|