Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa;kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa. (2 Kor. 4:8-9)
Jumat, 28 Maret 2014 | Tema: Breakthrough the Barriers
Sebuah Lengan Yang Kokoh
2 Korintus 4:8-11
Pada masa-masa awal bergulirnya liga utama permainan bisbol yang sangat digemari di Amerika Serikat, liga itu didominasi oleh para pemain kulit putih yang dipuja-puja oleh penggemar mereka. Jackie Robinson adalah pemain kulit hitam pertama yang berhasil menembus persaingan ketat untuk masuk ke dalam jajaran tim bisbol liga utama. Namun ia tak bisa berlama-lama bergembira atas pencapaiannya sebab para penggemar bisbol yang terkenal sangat rasis tak pernah melewatkan satu kesempatan pun untuk memojokkannya.
Ketika ia dan rekan-rekannya sedang bertanding melawan tim tamu yang bertandang ke markas mereka di Brooklyn, tanpa sengaja Jackie Robinson melakukan sebuah kesalahan yang serta merta disambut oleh fans dengan teriakan-teriakan yang melecehkan dan menghinanya. Jackie begitu terpukul sehingga dia hanya diam terpaku di tengah derasnya cemooh yang seolah tak ada hentinya. Ketika ia berpikir bahwa karirnya berakhir sampai di situ, ia merasakan sebuah lengan yang kokoh melingkari bahunya. Sesosok tubuh berdiri di sampingnya. Menemaninya menghadapi fans yang meneriakinya dengan brutal. Sosok itu adalah rekan satu tim yang merupakan bintang lapangan mereka. Para fans langsun...selengkapnya »
Pada masa-masa awal bergulirnya liga utama permainan bisbol yang sangat digemari di Amerika Serikat, liga itu didominasi oleh para pemain kulit putih yang dipuja-puja oleh penggemar mereka. Jackie Robinson adalah pemain kulit hitam pertama yang berhasil menembus persaingan ketat untuk masuk ke dalam jajaran tim bisbol liga utama. Namun ia tak bisa berlama-lama bergembira atas pencapaiannya sebab para penggemar bisbol yang terkenal sangat rasis tak pernah melewatkan satu kesempatan pun untuk memojokkannya.
Ketika ia dan rekan-rekannya sedang bertanding melawan tim tamu yang bertandang ke markas mereka di Brooklyn, tanpa sengaja Jackie Robinson melakukan sebuah kesalahan yang serta merta disambut oleh fans dengan teriakan-teriakan yang melecehkan dan menghinanya. Jackie begitu terpukul sehingga dia hanya diam terpaku di tengah derasnya cemooh yang seolah tak ada hentinya. Ketika ia berpikir bahwa karirnya berakhir sampai di situ, ia merasakan sebuah lengan yang kokoh melingkari bahunya. Sesosok tubuh berdiri di sampingnya. Menemaninya menghadapi fans yang meneriakinya dengan brutal. Sosok itu adalah rekan satu tim yang merupakan bintang lapangan mereka. Para fans langsung terdiam. Segenap penjuru hening. Pembelaan dari sang bintang lapangan telah menyelamatkan karir Jackie.
Menjalani kehidupan sebagai pengikut Kristus yang sungguh-sungguh, kita sering dianggap berbeda dengan orang-orang kebanyakan. Hal itu sering memicu cemooh atas segala sesuatu yang kita ucapkan dan lakukan. Jangankan ketika kita tanpa sengaja melakukan kesalahan, bahkan saat tak melakukan kesalahan pun orang mencari-cari kesalahan kita.
Janganlah berkecil hati. Pembela kita tak pernah tidur. Dalam kesulitan seperti apa pun kita tidak akan hancur. Selalu ada jalan. Selalu dimampukan untuk bertahan. Untuk maju. Untuk menang.