|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Semakin kita belajar mengenal Kristus, maka kita akan belajar mengenal penderitaan-Nya. Jangan pernah menyerah dan meninggalkan pengajaran-Nya.
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Selalu Ada Resiko |
|
Selalu Ada Resiko |
|
Selasa, 07 Februari 2017 |
|
|
|
|
|
Selalu Ada Resiko |
|
Kolose 1:24 |
|
|
|
|
|
|
Ketika masih kanak-kanak, saya senang menonton film laga yang diperankan oleh Bruce Lee atau Jacky Chan. Saya melihat betapa jagonya dia dalam menyelesaikan tantangan para pendekar dan selalu menjadi pemenang. Karena terinpirasi oleh tokoh film tersebut maka ketika masuk SMP, saya memutuskan untuk mengikuti pelatihan bela diri yang diadakan oleh salah satu perguruan pencak silat. Selama saya menjadi murid dari pencak silat tersebut, bayangan saya adalah menjadi hebat. Namun demi tujuan tersebut, saya harus melaluinya dengan latihan dan latihan. Latihannya cukup berat dan sangat melelahkan. Belum lagi harus diadu dan seringkali ada ujian untuk kenaikan tingkat. Menjalani hal itu, banyak dari teman-teman yang juga bermimpi ingin menjadi pendekar mulai berguguran dan tidak berlatih lagi. Namun karena keinginan yang kuat, saya tetap mengikuti latihan demi latihan. Dari pengalaman itu saya merasakan bahwa untuk menjadi seorang pendekar tidak cukup hanya menguasai jurus, namun lebih dari itu saya harus mengikuti pertandingan-pertandingan dan harus setidaknya bisa mengalahkan pelatih ketika bertarung sebagai syarat menjadi pendekar. Dan hal itu hanya dapat diwujudkan dengan latihan keras dan semangat pantang menyerah untuk terus memper...selengkapnya » |
Ketika masih kanak-kanak, saya senang menonton film laga yang diperankan oleh Bruce Lee atau Jacky Chan. Saya melihat betapa jagonya dia dalam menyelesaikan tantangan para pendekar dan selalu menjadi pemenang. Karena terinpirasi oleh tokoh film tersebut maka ketika masuk SMP, saya memutuskan untuk mengikuti pelatihan bela diri yang diadakan oleh salah satu perguruan pencak silat. Selama saya menjadi murid dari pencak silat tersebut, bayangan saya adalah menjadi hebat. Namun demi tujuan tersebut, saya harus melaluinya dengan latihan dan latihan. Latihannya cukup berat dan sangat melelahkan. Belum lagi harus diadu dan seringkali ada ujian untuk kenaikan tingkat. Menjalani hal itu, banyak dari teman-teman yang juga bermimpi ingin menjadi pendekar mulai berguguran dan tidak berlatih lagi. Namun karena keinginan yang kuat, saya tetap mengikuti latihan demi latihan. Dari pengalaman itu saya merasakan bahwa untuk menjadi seorang pendekar tidak cukup hanya menguasai jurus, namun lebih dari itu saya harus mengikuti pertandingan-pertandingan dan harus setidaknya bisa mengalahkan pelatih ketika bertarung sebagai syarat menjadi pendekar. Dan hal itu hanya dapat diwujudkan dengan latihan keras dan semangat pantang menyerah untuk terus memperdalam ilmu yang ada di perguruan silat tersebut.
Seringkali kita mendengar kata “menjadi serupa dengan Kristus“, dan kita harus sampai ke sana sebab itulah tujuan dari kekristenan kita. Namun perlu diketahui untuk sampai kepada tahap tersebut, kita harus dan wajib melewati banyak hal dalam hidup kita, yaitu jalan salib kita masing-masing. Sebab hanya dengan jalan salib itu kita bisa mengerti pengalaman yang pernah Yesus alami. Ketika kita hendak menjadi serupa dengan Kristus, kunci yang Yesus ajarkan adalah sangkal diri dan pikul salib. Ketika kita memahami kata sangkal diri dan pikul salib, maka kita akan menyadari bahwa kedewasaan dan pengertian yang mendalam sebagai murid akan semakin jelas dalam kekristenan kita. Memang untuk menjadi seperti Kristus jalannya tidak mudah sebab harga bayarnya cukup besar dan menyakitkan. Namun ketika kita melakukan dengan kasih karunia Tuhan, maka kita akan sanggup untuk melewati semua. Melewati kesulitan, lembah badai hidup, gesekan dengan sesama, kekecewaan dan sebagainya yang tidak mengenakan. Namun ketika kita sanggup melewatinya, maka kemuliaan Tuhan selalu turun atas kita.
Selama kita menjadi murid Kristus, maka kita akan selalu melalui jalan salib dan banyak hal. Namun semakin kita bisa melalui semuanya itu, maka perkenanan Tuhan akan selalu mengikuti kita. Oleh karenanya jangan pernah berhenti untuk belajar serupa dengan Kristus. [DBC]
Pokok Renungan:
Semakin kita belajar mengenal Kristus, maka kita akan belajar mengenal penderitaan-Nya. Jangan pernah menyerah dan meninggalkan pengajaran-Nya.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|