|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
.... Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus. [Galatia 1:10] |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Selera Siapa? |
|
Selera Siapa? |
|
Sabtu, 15 Agustus 2015 | Tema: Bermental Prajurit Berhati Hamba |
|
|
|
|
|
Selera Siapa? |
|
Galatia 1:6-10 |
|
|
|
|
|
|
’Gerejaku baru saja mengundang TW, wew ... seru, bro!’ ’Ooo, kalau gerejaku ngundangnya Mike Mohede ... keren, man!’ ’Ah, itu sih belum seberapa, gerejaku sukses mendatangkan Asmirandah dan Lukman Sardi yang lagi ’happening’ di mana-mana! Cool abisss!’ ’Kapan nih gerejamu ngadain event serupa? Jangan adem ayem aja dong, nanti membosankan!’
’Ngapain buang-buang uang gereja buat mengundang artis? Gereja ndak boleh bermewah-mewah memboroskan uang jemaat!’ ’Apa bisa dibenarkan jemaat diajak berhura-hura? Yesus saja datang dan hidup dalam kesederhanaan!’ ’Yang suka bikin acara ’ngejreng’ itu gereja yang nggak alkitabiah!’
Wah. Berantem deh. Masing-masing membela seleranya sendiri. Sebagian gemar memanggil artis, sebagian anti artis. Sebagian menggemari pengkotbah yang berapi-api, sebagian memilih pengkotbah yang tenang dan mumpuni. Sebagian suka kegiatan yang gegap gempita, sebagian suka kegiatan yang tidak bergaung tapi bermakna. Di mana-mana begitu. Perdebatan tak ada habi...selengkapnya » |
’Gerejaku baru saja mengundang TW, wew ... seru, bro!’ ’Ooo, kalau gerejaku ngundangnya Mike Mohede ... keren, man!’ ’Ah, itu sih belum seberapa, gerejaku sukses mendatangkan Asmirandah dan Lukman Sardi yang lagi ’happening’ di mana-mana! Cool abisss!’ ’Kapan nih gerejamu ngadain event serupa? Jangan adem ayem aja dong, nanti membosankan!’
’Ngapain buang-buang uang gereja buat mengundang artis? Gereja ndak boleh bermewah-mewah memboroskan uang jemaat!’ ’Apa bisa dibenarkan jemaat diajak berhura-hura? Yesus saja datang dan hidup dalam kesederhanaan!’ ’Yang suka bikin acara ’ngejreng’ itu gereja yang nggak alkitabiah!’
Wah. Berantem deh. Masing-masing membela seleranya sendiri. Sebagian gemar memanggil artis, sebagian anti artis. Sebagian menggemari pengkotbah yang berapi-api, sebagian memilih pengkotbah yang tenang dan mumpuni. Sebagian suka kegiatan yang gegap gempita, sebagian suka kegiatan yang tidak bergaung tapi bermakna. Di mana-mana begitu. Perdebatan tak ada habis-habisnya.
Di dalam gereja terdapat berbagai macam manusia dengan beragam selera. Yang terpenting bukanlah masalah adu kuat pengaruh untuk memuaskan selera manusia, karena kita adalah hamba Kristus, bukan hamba manusia. Baiklah kita memusatkan perhatian pada bagaimana kita bisa berkenan kepada Kristus dan saling memperhatikan kebutuhan sesama saudara untuk bertumbuh dalam Kristus.
Kepada yang menggerutu di saat kebaktian kita tenang dan tak gegap gempita, saya katakan kita perlu belajar untuk beranjak dewasa. Menikmati kebaktian tanpa tergantung pada jenis pujian dan model penyampaian Firman. Dan kepada yang keberatan di saat kebaktian kita riuh membahana, saya katakan kita perlu menghargai saudara-saudara yang masih membutuhkan suntikan semangat untuk bertumbuh dalam pengenalan akan Kristus. Bukankah ada beragam cara untuk berbakti? Yang terpenting bukan soal selera, melainkan bagaimana kita berkenan kepada Kristus. Bukan sebagai hamba manusia, melainkan sebagai hamba Kristus. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|