|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Pengharapan di dalam Kristus merupakan kekuatan yang melebihi segala-galanya, sedangkan kehilangan pengharapan di dalam Kristus akan melumpuhkan seluruh sendi kehidupan kita. Pilihannya ada ditangan kita saat ini.
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Semakin Maju Dalam Pengharapan |
|
Semakin Maju Dalam Pengharapan |
|
Kamis, 30 Januari 2014 | Tema: Move To The Next Step |
|
|
|
|
|
Semakin Maju Dalam Pengharapan |
|
Ibrani 6:9-20 |
|
|
|
|
|
|
Ketika mbok Minah diperhadapkan dengan sakit paru-paru yang diderita suaminya, dia hanya pasrah saja, sebab yang terbayang dibenaknya berapa biaya yang harus disediakan untuk ongkos berobat supaya suaminya sembuh. Padahal hasil kerjanya sebagai penenun kerajinan batik dan suaminya sebagai petani hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja. Sehingga saat suaminya mulai sakit-sakitan dan semakin parah, mbok Minah sangat sedih. Mau berobat ke dokter tetapi tidak punya cukup uang. Mbok Minah sudah berulang kali berdoa dan minta dukungan saudara seiman, namun belum ada perkembangan yang berarti. Hingga sampai akhirnya dia kehilangan kepercayaan dan pengharapan kepada Tuhan Yesus karena beban hidup yang ditanggung di luar batas kemampuannya.
Jemaat yang terkasih, berapa banyak di antara kita pernah memiliki kisah yang hampir sama dengan mbok Minah meskipun dalam peristiwa yang lainnya. Misalnya: kehilangan pekerjaan, kehilangan harta berharga karena disita bank, kehilangan orang yang dikasihi, dan lain sebagainya. Situasi ini bisa saja membuat kita berputus asa dan kehilangan pengharapan sebab yang nampak di depan hanya kesulitan demi kesulitan. Nats renungan ...selengkapnya » |
Ketika mbok Minah diperhadapkan dengan sakit paru-paru yang diderita suaminya, dia hanya pasrah saja, sebab yang terbayang dibenaknya berapa biaya yang harus disediakan untuk ongkos berobat supaya suaminya sembuh. Padahal hasil kerjanya sebagai penenun kerajinan batik dan suaminya sebagai petani hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja. Sehingga saat suaminya mulai sakit-sakitan dan semakin parah, mbok Minah sangat sedih. Mau berobat ke dokter tetapi tidak punya cukup uang. Mbok Minah sudah berulang kali berdoa dan minta dukungan saudara seiman, namun belum ada perkembangan yang berarti. Hingga sampai akhirnya dia kehilangan kepercayaan dan pengharapan kepada Tuhan Yesus karena beban hidup yang ditanggung di luar batas kemampuannya.
Jemaat yang terkasih, berapa banyak di antara kita pernah memiliki kisah yang hampir sama dengan mbok Minah meskipun dalam peristiwa yang lainnya. Misalnya: kehilangan pekerjaan, kehilangan harta berharga karena disita bank, kehilangan orang yang dikasihi, dan lain sebagainya. Situasi ini bisa saja membuat kita berputus asa dan kehilangan pengharapan sebab yang nampak di depan hanya kesulitan demi kesulitan. Nats renungan hari ini berbicara tentang bagaimana kita menemukan jawaban atas pergumulan hidup bersama Tuhan Yesus Kristus.
Ayat 11 berbicara tentang kepastian pengharapan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Pengharapan kepada Tuhan Yesus Kristus tidak akan pernah sia-sia, dan justru menjadi kekuatan dan kemajuan kita dalam mengatasi setiap permasalahan yang ada. Mengapa demikian? Sebab Tuhan Yesus telah membuktikan bahwa Dia bisa memberikan jaminan bagi masa depan kita. Ketika Dia melayani di dunia ini, orang sakit disembuhkan, orang yang terbuang diangkat-Nya dan diberi kepercayaan. Dan bahkan setelah kebangkitan-Nya pun, jaminan yang penuh kepastian tetap dikumandangkan karena Dia telah menjadi Imam Besar, Pengantara kita.
Melalui renungan hari ini, marilah kita tetap menaruh harapan kepada Tuhan Yesus Kristus sebab hanya Dia satu-satunya pribadi yang dapat diandalkan dalam hidup di dunia ini maupun di kekekalan nanti. Jangan putus asa, jangan kehilangan kepercayaan. Tetaplah berharap kepada-Nya. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|