|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Semangat Berbagi Hidup |
|
Semangat Berbagi Hidup |
|
Minggu, 27 Mei 2018 |
|
|
|
|
|
Semangat Berbagi Hidup |
|
Roma 12:1 |
|
|
|
|
|
|
Semangat berbagi hidup
Roma 12:1
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Perayaan Pentakosta telah berlalu. Lalu apa yang selanjutnya harus kita lakukan setelah Pentakosta?
Allah mencurahkan kuasa Roh Kudus-Nya bagi kita supaya kita memiliki semangat yang baru di dalam hidup kita. Hidup yang dipimpin oleh Roh Kudus adalah hidup yang bersemangat dan penuh arti. Orang yang hidupnya dipimpin Roh Kudus tidak hidup bagi dirinya sendiri, tetapi hidup bagi Allah.
Teroris memberi kehidupannya untuk menghancurkan dan mematikan orang lain.
Ada suatu yang ’luar biasa’ dari teroris, yaitu mereka berani menyerahkan hidupnya untuk apa yang diyakininya. Bahkan mengajak keluarganya. Dalam hal pengorbanan hidupnya teroris itu melakukan sesuatu yang luar biasa. Hanya sayangnya pengorbanan dan semangat...selengkapnya » |
Semangat berbagi hidup
Roma 12:1
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Perayaan Pentakosta telah berlalu. Lalu apa yang selanjutnya harus kita lakukan setelah Pentakosta?
Allah mencurahkan kuasa Roh Kudus-Nya bagi kita supaya kita memiliki semangat yang baru di dalam hidup kita. Hidup yang dipimpin oleh Roh Kudus adalah hidup yang bersemangat dan penuh arti. Orang yang hidupnya dipimpin Roh Kudus tidak hidup bagi dirinya sendiri, tetapi hidup bagi Allah.
Teroris memberi kehidupannya untuk menghancurkan dan mematikan orang lain.
Ada suatu yang ’luar biasa’ dari teroris, yaitu mereka berani menyerahkan hidupnya untuk apa yang diyakininya. Bahkan mengajak keluarganya. Dalam hal pengorbanan hidupnya teroris itu melakukan sesuatu yang luar biasa. Hanya sayangnya pengorbanan dan semangat mereka yang luar biasa itu bertujuan untuk menghancurkan atau mengambil kehidupan orang lain.
Roh Kudus mendorong kita untuk memberikan hidup kita untuk kehidupan orang lain. Yang lemah dikuatkan, yang putus asa dibangkitkan harapannya, yang sakit disembuhkan. Tandanya bahwa seorang dijamah Roh Kudus adalah dia semakin giat dan semangat dalam pelayanan, rohnya menyala-nyala melayani Tuhan. Kalau hidupnya masih seperti biasanya berarti orang itu belum mengalami jamahan Roh Kudus.
Rasul Paulus sebelum mengenal Kristus pernah punya semangat menghancurkan hidup orang lain, namun setelah dijamah oleh Roh Kudus hidupnya dipersembahkan untuk menyelamatkan jiwa-jiwa. Maka dia menasehatkan kita untuk mempersembahkan hidup ketika kita hidup dan masih sehat, dengan kekuatan dan kesanggupan kita. Bukan ketika kita mati. Waktu kita mati, kita sudah tidak bisa berbuat apa-apa. Kalau kita memakai hidup kita untuk membangun kehidupan orang lain, maka kematian kita akan menjadi kematian yang berarti, menjadi kemenangan yang gilang gemilang. Kematian akan menjadi persembahan hidup kita yang terakhir untuk kemuliaan Tuhan.
Tuhan memberkati kita semua. Amin.
Pdt. Goenawan Susanto
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|