|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Kehadiran secara total mampu mengubah kemustahilan. |
|
|
|
|
|
|
|
DITULIS OLEH |
|
Ibu Ribkah E. Christanti |
|
Kontributor |
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Semangat Hidup Bagi Nobo |
|
Semangat Hidup Bagi Nobo |
|
Selasa, 08 Desember 2015 | Tema: Kehadiran Yang Berdampak |
|
|
|
|
|
Semangat Hidup Bagi Nobo |
|
Lukas 7:11-17 |
|
|
|
|
|
|
Nobo. Itulah panggilannya. Umurnya belum genap 2 tahun, namun dia sangat senang bersekolah. Namun minggu lalu, ketika tiba waktu untuk melatih kemandirian anak [semua anak harus lepas dari orangtua], dia adalah salah satu anak yang nangis dan meronta memanggil mamanya. Sewaktu saya bertemu dan berbincang dengan mamanya, beliau bercerita bahwa Nobo punya kisah haru waktu lahir. Ketika lahir, ada masalah dengan paru-parunya. Jadi ketika mamanya masih berada di rumah sakit di mana Nobo lahir, Nobo harus dilarikan ke rumah sakit yang lebih lengkap. Seminggu dia diopname, belum ada tanda-tanda membaik hingga akhirnya pihak rumah sakit menghubungi mamanya untuk datang dan berinteraksi dengan bayi Nobo. Harapan dokter yang menangani Nobo terbukti bahwa kehadiran mamanya memberi semangat hidup bagi Nobo. Itulah sebabnya sampai sekarang dia tidak bisa lepas dari mamanya.
Kisah kehadiran yang mampu mengubah keadaan juga sering terjadi dan tercatat di Alkitab, salah satunya kisah pertemuan pemuda Nain dengan Yesus. Kisah ini menjadi penting karena bukanlah pertemuan yang biasa. Bagaimana tidak? Seorang pemuda yang sudah mati, yang jenazahnya sedang di usung untuk dikubur, tiba-tiba hidup kembali. Bagaimana bisa? Ya, Yesuslah yang menjawab keraguan itu. Tidak ada keistimewaan ...selengkapnya » |
Nobo. Itulah panggilannya. Umurnya belum genap 2 tahun, namun dia sangat senang bersekolah. Namun minggu lalu, ketika tiba waktu untuk melatih kemandirian anak [semua anak harus lepas dari orangtua], dia adalah salah satu anak yang nangis dan meronta memanggil mamanya. Sewaktu saya bertemu dan berbincang dengan mamanya, beliau bercerita bahwa Nobo punya kisah haru waktu lahir. Ketika lahir, ada masalah dengan paru-parunya. Jadi ketika mamanya masih berada di rumah sakit di mana Nobo lahir, Nobo harus dilarikan ke rumah sakit yang lebih lengkap. Seminggu dia diopname, belum ada tanda-tanda membaik hingga akhirnya pihak rumah sakit menghubungi mamanya untuk datang dan berinteraksi dengan bayi Nobo. Harapan dokter yang menangani Nobo terbukti bahwa kehadiran mamanya memberi semangat hidup bagi Nobo. Itulah sebabnya sampai sekarang dia tidak bisa lepas dari mamanya.
Kisah kehadiran yang mampu mengubah keadaan juga sering terjadi dan tercatat di Alkitab, salah satunya kisah pertemuan pemuda Nain dengan Yesus. Kisah ini menjadi penting karena bukanlah pertemuan yang biasa. Bagaimana tidak? Seorang pemuda yang sudah mati, yang jenazahnya sedang di usung untuk dikubur, tiba-tiba hidup kembali. Bagaimana bisa? Ya, Yesuslah yang menjawab keraguan itu. Tidak ada keistimewaan dari pemuda itu. Namun kehadiran Yesuslah yang membuat dia jadi istimewa bahkan memberinya kehidupan. Yesus tidak hanya datang secara fisik, namun Dia juga hadir beserta rasa kemanusiaan-Nya, kasih-Nya dan juga kuasa-Nya. Kehadiran Yesus secara total inilah yang mengubah keadaan pemuda di Nain itu.
Dari dua kisah di atas, kita belajar betapa berpengaruhnya kehadiran seseorang yang sangat istimewa. Kehadiran yang dimaksud tidak hanya nampak hadir secara fisik, namun juga hadir secara emosi, empati, dll. Mungkin selama ini kita tidak menyadari akan dua hal tersebut. Jika ada saudara kita yang sakit, mereka sebenarnya hanya butuh kehadiran dan perhatian kita. Mereka tidak ambil pusing tentang berapa uang yang kita bawa, atau kue apa yang kita bawa. Semangat dan perhatian kitalah yang membuatnya tersenyum. Demikian juga dengan keluarga kita. Mereka butuh kita seutuhnya. Tidak hanya terlihat ada secara fisik, namun pikiran dan perasaannya entah kemana. Terlihat berhadapan namun sibuk dengan gadget baru yang ada di tangan. Sadarlah, orang-orang di sekitar kita membutuhkan tatapan mata, pelukan erat, telinga untuk mendengarkan beban hidup mereka, bahu untuk bersandar, tangan untuk menopang mereka dan hati untuk berbelas kasih. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|