|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Bejo atau ciloko adalah dampak dari apa yang kita hasilkan dari tindakan masa lalu dan yang dibuktikan di masa sekarang.
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Semuanya Ada Mulanya |
|
Semuanya Ada Mulanya |
|
Sabtu, 11 Oktober 2014 | Tema: Goodness and Generousity |
|
|
|
|
|
Semuanya Ada Mulanya |
|
Galatia 6:7 |
|
|
|
|
|
|
Alkisah, seorang raja yang pandai dan bijak bermaksud menguji kerajinan dan kepedulian rakyatnya dengan cara yang unik. Pada suatu sore sang raja diam-diam meletakkan sebongkah batu di tengah jalan yang sering dilewati orang.
Letak batu itu persis di tengah jalan sehingga tidak enak dipandang dan menghalang-halangi langkah orang. Rupanya sang raja sengaja ingin mengetahui apa reaksi rakyatnya yang lalu-lalang di jalan tadi. Tampak seorang petani melintas sambil membawa gerobak barang yang tampak berat karena penuh dengan barang bawaan. Ketika ia melihat sebongkah batu menghalangi jalannya, ia langsung mengomel. ”Dasar orang-orang di sini malas-malas. Batu di tengah jalan didiamkan saja!” Sambil terus menggerutu, ia membelokkan gerobaknya menghindari batu tadi dan meneruskan perjalanannya. Setelah itu, lewatlah seorang prajurit sambil bersenandung mengenang keberaniannya di medan perang. Karena jalan kurang hati-hati, si prajurit tersandung batu penghalang dan hampir tersungkur. ”Aduuuh! Kenapa orang-orang yang lewat jalan ini tidak mau menyingkirkan batu ini...hah!” teriak si prajurit marah-marah, sambil mengacung-acungkan pedangnya. Sekalipun mengeluh dan marah-marah, prajurit itu tidak mengambil tindaka...selengkapnya » |
Alkisah, seorang raja yang pandai dan bijak bermaksud menguji kerajinan dan kepedulian rakyatnya dengan cara yang unik. Pada suatu sore sang raja diam-diam meletakkan sebongkah batu di tengah jalan yang sering dilewati orang.
Letak batu itu persis di tengah jalan sehingga tidak enak dipandang dan menghalang-halangi langkah orang. Rupanya sang raja sengaja ingin mengetahui apa reaksi rakyatnya yang lalu-lalang di jalan tadi. Tampak seorang petani melintas sambil membawa gerobak barang yang tampak berat karena penuh dengan barang bawaan. Ketika ia melihat sebongkah batu menghalangi jalannya, ia langsung mengomel. ”Dasar orang-orang di sini malas-malas. Batu di tengah jalan didiamkan saja!” Sambil terus menggerutu, ia membelokkan gerobaknya menghindari batu tadi dan meneruskan perjalanannya. Setelah itu, lewatlah seorang prajurit sambil bersenandung mengenang keberaniannya di medan perang. Karena jalan kurang hati-hati, si prajurit tersandung batu penghalang dan hampir tersungkur. ”Aduuuh! Kenapa orang-orang yang lewat jalan ini tidak mau menyingkirkan batu ini...hah!” teriak si prajurit marah-marah, sambil mengacung-acungkan pedangnya. Sekalipun mengeluh dan marah-marah, prajurit itu tidak mengambil tindakan apapun. Sebaliknya, ia melangkahi batu tersebut dan berlalu begitu saja.
Tidak lama kemudian, seorang pemuda miskin berjalan melewati jalan itu. Ketika melihat batu penghalang tadi, dia berkata dalam hati, ”Hari sudah mulai gelap. Bila orang melintas di jalan ini dan tidak berhati-hati, pasti akan tersandung. Batu ini bisa mencelakai orang.” Walaupun letih karena telah bekerja keras seharian, pemuda ini masih mau bersusah payah memindahkan batu penghalang ke pinggir jalan. Setelah batu berhasil dipindahkan, pemuda itu terkejut melihat sebuah benda tertanam di bawah batu yang dipindahkannya. Di situ terdapat sebuah kotak dan sepucuk surat yang isinya berbunyi: ”Untuk rakyatku yang rela memindahkan batu penghalang ini. Karena engkau telah menunjukkan kerajinan dan kepedulianmu kepada orang lain, maka terimalah lima keping emas yang ada dalam kotak ini sebagai hadiah dari rajamu.” (andriewongso.com/articles/Batu-Penghalang di Jalan-Komik-Motivasi)
Keberuntungan atau orang jawa bilang bejo bukanlah suatu kebetulan yang terjadi begitu saja, namun ada kaitannya dengan kehidupan yang kita jalani. Sebab segala sesuatu yang terjadi dalam hidup ini tidak terjadi secara kebetulan, tetapi ada campur tangan Tuhan yang turut bekerja atas orang tersebut dan atas kerja atau perbuatan yang telah dilakukan sebelumnya. Jadi jika kita mau bejo lakukan sesuatu sesuai dengan apa yang menjadi kehendak Tuhan dan tentunya yang benar, maka kita akan menuai bagian dari apa yang kita lakukan sebelumnya. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|