|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Terlebih berkat memberi daripada menerima. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Si Miskin Yang Kaya Kemurahan |
|
Si Miskin Yang Kaya Kemurahan |
|
Selasa, 30 Desember 2014 | Tema: The Moment to Share Love |
|
|
|
|
|
Si Miskin Yang Kaya Kemurahan |
|
1 Korintus 8:1-7 |
|
|
|
|
|
|
Moment menjelang Natal seperti sekarang ini mengingatkan Sambey akan sukacitanya ketika masih menjadi bagian anak-anak sekolah minggu. Saat itu bayangan akan kado Natal dari gereja, hadiah dari paman dan bibinya, hadir dalam angan-angannya. Sekarang hal itu jauh dari angannya. Sebagai orang yang beranjak dewasa, Sambey justru berpikir untuk melakukan sesuatu bagi orang lain. Setelah sejenak merenung, Sambey berencana untuk membeli makanan ringan dengan uang sejumlah Rp. 250.000,- yang ia miliki. Ia membungkus makanan-makanan ringan itu menjadi 50 paket plastik. Keesokan harinya ia membagi-bagikannya kepada anak-anak jalanan yang sering ia temui saat berangkat kuliah. Sambey bukanlah anak orang kaya. Kuliahnya selama ini dibiayai oleh pamannya. Orangtuanya hanya mampu memberi sedikit uang saku untuk keperluannya sehari-hari. Namun demikian, kondisi serba pas-pasan itu tidak menghalanginya untuk berbagi kasih. Sambil membagikan paket makanan ringan, Sambey berpesan pada anak-anak agar kondisi yang mereka alami tidak menghalangi mereka untuk berbagi kasih kepada orang lain.
Sudah miskin, mengalami pencobaan berat, tentu adalah kondisi yang penuh penderitaan. Kondisi itulah yang dialami oleh jemaat Makedonia. Jemaat Makedonia harusnya layak menerima bantuan atas kond...selengkapnya » |
Moment menjelang Natal seperti sekarang ini mengingatkan Sambey akan sukacitanya ketika masih menjadi bagian anak-anak sekolah minggu. Saat itu bayangan akan kado Natal dari gereja, hadiah dari paman dan bibinya, hadir dalam angan-angannya. Sekarang hal itu jauh dari angannya. Sebagai orang yang beranjak dewasa, Sambey justru berpikir untuk melakukan sesuatu bagi orang lain. Setelah sejenak merenung, Sambey berencana untuk membeli makanan ringan dengan uang sejumlah Rp. 250.000,- yang ia miliki. Ia membungkus makanan-makanan ringan itu menjadi 50 paket plastik. Keesokan harinya ia membagi-bagikannya kepada anak-anak jalanan yang sering ia temui saat berangkat kuliah. Sambey bukanlah anak orang kaya. Kuliahnya selama ini dibiayai oleh pamannya. Orangtuanya hanya mampu memberi sedikit uang saku untuk keperluannya sehari-hari. Namun demikian, kondisi serba pas-pasan itu tidak menghalanginya untuk berbagi kasih. Sambil membagikan paket makanan ringan, Sambey berpesan pada anak-anak agar kondisi yang mereka alami tidak menghalangi mereka untuk berbagi kasih kepada orang lain.
Sudah miskin, mengalami pencobaan berat, tentu adalah kondisi yang penuh penderitaan. Kondisi itulah yang dialami oleh jemaat Makedonia. Jemaat Makedonia harusnya layak menerima bantuan atas kondisi memprihatinkan yang mereka alami. Tetapi yang terjadi sebaliknya, mereka justru menjadi salah satu pemberi bantuan untuk Jemaat Yerusalem.
Perbuatan kasih ini begitu memukau hati Rasul Paulus sehingga ia menjadikan mereka contoh untuk diteladani oleh Jemaat Korintus yang adalah jemaat kaya. Pengalaman ini menunjukkan bahwa jemaat miskin tidak selalu berarti jemaat yang pelit, dan jemaat kaya tidak selalu berarti adalah jemaat yang gemar memberi. Jemaat Makedonia miskin harta, tetapi kaya kemurahan. Sedangkan Jemaat Korintus kaya harta, tetapi miskin kemurahan.
Jemaat yang terkasih. Tuhan menghendaki setiap orang percaya mempunyai kemurahan hati kepada sesamanya. Itu tidak ditentukan apakah kita sudah kaya atau masih miskin. Jemaat yang kaya tentu dituntut memberi lebih banyak daripada jemaat yang lain. Tetapi janganlah jemaat yang kurang kaya atau miskin sekedar menjadi penerima saja. Kalau kita suka menerima pemberian, hendaklah kita juga suka memberi. Karena lebih baik tangan di atas daripada tangan di bawah. Lebih baik memberi daripada menerima. SELAMAT BERBAGI KASIH! |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|