|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Si Pion |
|
Si Pion |
|
Sabtu, 12 April 2014 | Tema: The Glory of Sacrifice |
|
|
|
Bermain Catur. Pernahkah Saudara bermain catur atau setidaknya melihat orang yang sedang asyik memainkannya? Saya senang bermain catur di waktu senggang. Tahukah Saudara nama-nama bidak catur? Mereka adalah Pion, Kuda, Benteng, Menteri, Ratu dan Raja. Si Pion adalah prajurit terkecil. Ia hanya bisa melangkah maju lurus ke depan. Seringkali ia harus mati lebih dulu untuk melindungi raja. Bahkan mati untuk menyelamatkan para sahabat-sahabatnya. Sungguh kasihan si Pion.
Tapi tunggu dulu! Dalam pertempuran habis-habisan, mungkin menteri, kuda, benteng bahkan ratu mati, si pion dapat berubah. Jikalau ia berhasil menembus pertahanan lawan sampai batas akhir, si pion dapat berubah menjadi ratu. Ketika menjadi ratu maka ia dapat melangkah dalam berbagai posisi dan menyerang dalam jarak jauh. Sehingga akhirnya ia dapat men-skak mati Raja lawan. Woow... permainan yang luar biasa!
Simon pernah berkata kepada Tuhan Yesus, ”Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu!” Namun ketika Yesus dihadapkan ke Mahkamah Agama, dia menyangkal tiga ...selengkapnya » |
Bermain Catur. Pernahkah Saudara bermain catur atau setidaknya melihat orang yang sedang asyik memainkannya? Saya senang bermain catur di waktu senggang. Tahukah Saudara nama-nama bidak catur? Mereka adalah Pion, Kuda, Benteng, Menteri, Ratu dan Raja. Si Pion adalah prajurit terkecil. Ia hanya bisa melangkah maju lurus ke depan. Seringkali ia harus mati lebih dulu untuk melindungi raja. Bahkan mati untuk menyelamatkan para sahabat-sahabatnya. Sungguh kasihan si Pion.
Tapi tunggu dulu! Dalam pertempuran habis-habisan, mungkin menteri, kuda, benteng bahkan ratu mati, si pion dapat berubah. Jikalau ia berhasil menembus pertahanan lawan sampai batas akhir, si pion dapat berubah menjadi ratu. Ketika menjadi ratu maka ia dapat melangkah dalam berbagai posisi dan menyerang dalam jarak jauh. Sehingga akhirnya ia dapat men-skak mati Raja lawan. Woow... permainan yang luar biasa!
Simon pernah berkata kepada Tuhan Yesus, ”Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu!” Namun ketika Yesus dihadapkan ke Mahkamah Agama, dia menyangkal tiga kali. Lalu ia menyesal dan menangis tersedu-sedu (Markus 14:72c). Dalam prosesnya dia bertobat dan menjadi pribadi yang diubahkan. Bahkan Tuhan Yesus berkata padanya sebanyak tiga kali, “Gembalakanlah domba-domba-Ku.” Tuhan Yesus mempercayakan jemaat-Nya kepada rasul Petrus.
Dalam menjalankan tugas sebagai penggembala jemaat, Petrus mengalami penderitaan dan tantangan yang berat. Dia harus berhadapan dengan orang-orang Yahudi yang membenci dan berusaha membunuhnya. Dia harus berhadapan dengan Mahkamah Agama, masuk penjara dan mengalami siksaan. Semua itu dihadapinya dengan penuh sukacita karena dia meneladani pengorbanan Yesus Kristus.
Belajar tentang pengobanan, Tuhan Yesus telah memberikan keteladanan utama dengan memberikan nyawa-Nya bagi sahabat-sahabat-Nya (Yohanes 15:13). Mari belajar berkorban bagi sesama, seperti rasul Petrus, juga si pion. Pasti ada berkat luar biasa yang disediakan Tuhan bagi kita. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|