|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Jadilah seperti jemaat Smirna yang tetap setia, bahkan di masa sukar.
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Smirna Atau Laodikia? |
|
Smirna Atau Laodikia? |
|
Rabu, 09 September 2015 | Tema: Pribadi Unggul |
|
|
|
|
|
Smirna Atau Laodikia? |
|
Wahyu 2:8-11; 3:14-19 |
|
|
|
|
|
|
“Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika kian merosot. Sekarang sudah di atas Rp.14.000,- per 1 US$. Untung nasi pecel Mbok Yemy masih tetap Rp.7000,-/bungkus”, kata Benay. “Kamu ini lho, apa-apa kok mesti dikaitkan dengan makanan”, kata Sambey menanggapi. “Lho ya jelas! Persoalan perut itu penting! Coba pikir jika kondisi ekonomi terus memburuk. Harga-harga kebutuhan pokok melambung tinggi tak terjangkau oleh daya beli rakyat. Mbok Yemy tidak bisa berjualan nasi pecel dan kebanyakan orang sulit makan. Perut lapar! Apa yang terjadi?”, kata Benay berapi-api, “Pasti itu memicu kemarahan dan kerusuhan! Bener apa tidak, Sam!” Sambey manggut-manggut. “Bener Ben. Otakmu encer juga ya?” kata Sambey, “Meski aku tidak mengharapkan krisis ini terus berlanjut apalagi sampai terjadi kerusuhan sosial, tetapi andaikata semuanya itu terjadi kiranya iman orang-orang percaya tidak goyah.” “Betul Sam! Kondisi sulit merupakan ujian apakah kita ini jemaat yang unggul atau mandul”, kata Benay.
Ada tujuh jemaat di Asia Kecil yang sedang mengalami penderitaan akibat ancaman penganiayaan. Dua di antaranya adalah Smirna dan Laodikia. Kondisi keduanya bertolak belakang. Secara ekonomi Laodikia jauh lebih mumpuni dibandingkan Smirna. Smirna miskin tetapi Laodikia kaya. Tetapi di mata Tuha...selengkapnya » |
“Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika kian merosot. Sekarang sudah di atas Rp.14.000,- per 1 US$. Untung nasi pecel Mbok Yemy masih tetap Rp.7000,-/bungkus”, kata Benay. “Kamu ini lho, apa-apa kok mesti dikaitkan dengan makanan”, kata Sambey menanggapi. “Lho ya jelas! Persoalan perut itu penting! Coba pikir jika kondisi ekonomi terus memburuk. Harga-harga kebutuhan pokok melambung tinggi tak terjangkau oleh daya beli rakyat. Mbok Yemy tidak bisa berjualan nasi pecel dan kebanyakan orang sulit makan. Perut lapar! Apa yang terjadi?”, kata Benay berapi-api, “Pasti itu memicu kemarahan dan kerusuhan! Bener apa tidak, Sam!” Sambey manggut-manggut. “Bener Ben. Otakmu encer juga ya?” kata Sambey, “Meski aku tidak mengharapkan krisis ini terus berlanjut apalagi sampai terjadi kerusuhan sosial, tetapi andaikata semuanya itu terjadi kiranya iman orang-orang percaya tidak goyah.” “Betul Sam! Kondisi sulit merupakan ujian apakah kita ini jemaat yang unggul atau mandul”, kata Benay.
Ada tujuh jemaat di Asia Kecil yang sedang mengalami penderitaan akibat ancaman penganiayaan. Dua di antaranya adalah Smirna dan Laodikia. Kondisi keduanya bertolak belakang. Secara ekonomi Laodikia jauh lebih mumpuni dibandingkan Smirna. Smirna miskin tetapi Laodikia kaya. Tetapi di mata Tuhan justru Smirna yang kaya, sebaliknya Laodikia dicela sebagai jemaat yang melarat dan malang, miskin, buta dan telanjang. Meski miskin secara ekonomi, Smirna membuktikan dirinya sebagai jemaat yang setia dalam segala kesusahan yang mereka alami. Sedangkan Laodikia disebut suam-suam kuku. Artinya, tidak sungguh-sungguh setia, tidak benar-benar memberikan dirinya untuk Tuhan. Dalam kesulitan yang dialami, Smirna muncul sebagai jemaat yang unggul dan Laodikia ternyata sebagai jemaat yang mandul. Syukur, Tuhan menegur dan memberi kesempatan kepada jemaat Laodikia untuk bertobat.
Jemaat yang terkasih, kondisi ekonomi dunia sedang tidak menentu. Negara kita yang dalam mata rantai ekonomi dunia tergolong lemah terkena dampak yang cukup mengkuatirkan. Kita menghargai upaya pemerintah untuk menenangkan masyarakat dengan menjamin bahwa ekonomi kita masih aman. Tentu kita pun berharap apa yang dijaminkan pemerintah benar dan krisis ini segera berlalu. Tetapi andaikata kondisi yang terjadi tidak seperti yang kita harapkan, janganlah kita menjadi lemah dalam iman. Marilah kita menjadi jemaat yang setia beriman kepada Tuhan sebagaimana yang diteladankan oleh jemaat Smirna. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|