|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Terus menyadari bahwa hidup kita adalah anugerah dari Tuhan sehingga tidak ada alasan bagi kita memegahkan diri sendiri. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Sudah Sadarkah Kita? |
|
Sudah Sadarkah Kita? |
|
Selasa, 15 September 2015 | Tema: Pribadi Unggul |
|
|
|
|
|
Sudah Sadarkah Kita? |
|
2 Korintus 10:17 |
|
|
|
|
|
|
Pada suatu hari ketika saya sedang mengikuti perkuliahaan di kampus di mana saya menuntut ilmu, terjadilah suatu diskusi antara dosen dan mahasiswa di kelas kami. Seorang mahasiwa mengajukan pertanyaan kepada dosen mengenai materi yang sedang di bahas pada saat itu. Kemudian dosen kami menjawab pertanyaan yang telah diajukan dan menjelaskannya. Tapi yang terjadi adalah mahasiswa itu tidak puas dengan jawaban dosen dan mengutarakan pendapatnya. Dan hal yang membuat saya terkejut adalah ketika sang dosen mengatakan, “Wah saya jadi merasa bodoh ya , saya akan coba cari tahu lagi.” Saya berpikir dosen ini adalah orang yang sudah ahli dalam bidangnya dan bisa saja menyanggah argumen dari mahasiswa. Namun ia mau untuk mengakui kekurangannya.
Untuk memilki sikap rendah hati nampaknya bukan hal yang mudah untuk dikerjakan. Dan tidak semua orang memiliki sikap hati yang tidak bermegah akan kehebatan yang dimiliki. Sehingga akibat memegahkan diri adalah jatuh ke dalam kesombongan yang justru menghancurkan diri sendiri. Di dalam 2 Korintus 10:17 tertulis: “Tetapi barangsiapa bermegah hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan.” Yang artinya bahwa kita sebagai manusia tidak seharusnya memegahkan diri dengan apa yang kita miliki, baik itu harta, bakat, dan segala kemampuan yang kita ...selengkapnya » |
Pada suatu hari ketika saya sedang mengikuti perkuliahaan di kampus di mana saya menuntut ilmu, terjadilah suatu diskusi antara dosen dan mahasiswa di kelas kami. Seorang mahasiwa mengajukan pertanyaan kepada dosen mengenai materi yang sedang di bahas pada saat itu. Kemudian dosen kami menjawab pertanyaan yang telah diajukan dan menjelaskannya. Tapi yang terjadi adalah mahasiswa itu tidak puas dengan jawaban dosen dan mengutarakan pendapatnya. Dan hal yang membuat saya terkejut adalah ketika sang dosen mengatakan, “Wah saya jadi merasa bodoh ya , saya akan coba cari tahu lagi.” Saya berpikir dosen ini adalah orang yang sudah ahli dalam bidangnya dan bisa saja menyanggah argumen dari mahasiswa. Namun ia mau untuk mengakui kekurangannya.
Untuk memilki sikap rendah hati nampaknya bukan hal yang mudah untuk dikerjakan. Dan tidak semua orang memiliki sikap hati yang tidak bermegah akan kehebatan yang dimiliki. Sehingga akibat memegahkan diri adalah jatuh ke dalam kesombongan yang justru menghancurkan diri sendiri. Di dalam 2 Korintus 10:17 tertulis: “Tetapi barangsiapa bermegah hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan.” Yang artinya bahwa kita sebagai manusia tidak seharusnya memegahkan diri dengan apa yang kita miliki, baik itu harta, bakat, dan segala kemampuan yang kita miliki, dan sebaliknya, sadar akan kasih anugerah Tuhan yang telah memberikan dan memampukan kita untuk dapat memiliki hal-hal tersebut. Memiliki kesadaran bahwa semuanya itu datangnya dari Tuhan akan menghindarkan kita dari kesombongan dan memegahkan diri sendiri yang dapat menghancurkan kehidupan kita.
Sebagai umat percaya, mari kita sekalian bersama-sama memegang teguh Firman Tuhan. Dengan demikian kita menjadi pribadi yang unggul, sehingga kita tidak kalah dengan keadaan dunia ini yang senantiasa menawarkan kesenangan dan mengutaman kehebatan diri sendiri [2 Korintus 11:18]. Menjadi pribadi unggul adalah ketika kita senantiasa menyadari semua yang kita miliki karena kasih karunia Tuhan dan tidak mengandalkan kemampuan diri sendiri [Mazmur 34:2]. Senantiasa mengucap syukur atas berkat dan anugerah yang Tuhan telah berikan kepada kita dan menggunakan apa yang Tuhan telah percayakan kepada kita untuk memepermuliakan nama-Nya. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|