|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. (1 Petrus 5:7) |
|
|
|
|
|
|
|
DITULIS OLEH |
|
Ibu Lydia N. Haryanto |
|
Kontributor |
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Tak Terlihat |
|
Tak Terlihat |
|
Senin, 18 Agustus 2014 | Tema: No Fear |
|
|
|
|
|
Tak Terlihat |
|
2 Raja-Raja 6:16 |
|
|
|
|
|
|
Saat seseorang diperhadapkan dengan masalah atau problem yang berat dan datangnya sangat mendadak, pada umumnya muncullah yang namanya kekhawatiran bahkan mungkin ketakutan yang luar biasa. Akibatnya, terkadang tidak tahu apa yang harus diperbuat. Tidak lagi bisa berpikir atau mengingat pertolongan dan berkat Tuhan yang pernah diterima.
Ketakutan serupa juga dialami oleh seorang pelayan Nabi Elisa, abdi Allah. Saat dia bangun pagi dan pergi ke luar, tampak olehnya suatu rombongan tentara dan kereta kuda telah mengepung kota (ayat 15). Rombongan tentara dan kereta kuda tersebut adalah utusan dari raja Aram yang marah karena segala rencana untuk menyerang Israel selalu gagal karena ulah nabi Elisa yang selalu memberitahukan strategi rancangannya kepada raja Israel (ayat 12).
Sang pelayan abdi Allah tidak bisa melihat pasukan kuda dan kereta berapi yang ada sekeliling Elisa. Pertolongan Tuhan yang begitu dahsyat tak terlihat olehnya sehingga dia sangat ketakutan. Nabi Elisa berdoa agar Tuhan membuka mata sang pelayan sehingga dia bisa melihat pertolongan Tuhan yang maha dahsyat tersebut (ayat 17). Kembali mujizat dinyatakan saat tentara Aram turun untuk menangkap Elisa, berdoalah Elisa agar mata mereka dibutakan dan di antarnya mereka ke Samaria kepada raja Isra...selengkapnya » |
Saat seseorang diperhadapkan dengan masalah atau problem yang berat dan datangnya sangat mendadak, pada umumnya muncullah yang namanya kekhawatiran bahkan mungkin ketakutan yang luar biasa. Akibatnya, terkadang tidak tahu apa yang harus diperbuat. Tidak lagi bisa berpikir atau mengingat pertolongan dan berkat Tuhan yang pernah diterima.
Ketakutan serupa juga dialami oleh seorang pelayan Nabi Elisa, abdi Allah. Saat dia bangun pagi dan pergi ke luar, tampak olehnya suatu rombongan tentara dan kereta kuda telah mengepung kota (ayat 15). Rombongan tentara dan kereta kuda tersebut adalah utusan dari raja Aram yang marah karena segala rencana untuk menyerang Israel selalu gagal karena ulah nabi Elisa yang selalu memberitahukan strategi rancangannya kepada raja Israel (ayat 12).
Sang pelayan abdi Allah tidak bisa melihat pasukan kuda dan kereta berapi yang ada sekeliling Elisa. Pertolongan Tuhan yang begitu dahsyat tak terlihat olehnya sehingga dia sangat ketakutan. Nabi Elisa berdoa agar Tuhan membuka mata sang pelayan sehingga dia bisa melihat pertolongan Tuhan yang maha dahsyat tersebut (ayat 17). Kembali mujizat dinyatakan saat tentara Aram turun untuk menangkap Elisa, berdoalah Elisa agar mata mereka dibutakan dan di antarnya mereka ke Samaria kepada raja Israel (ayat 18,19). Di akhir kisah ini kita melihat para utusan raja Aram itu tidak dibunuh tetapi malah diberi makan dan minum. Dijamu secara besar-besaran (ayat 23). Luar biasa!
Dari kisah ini ada dua hal yang bisa kita renungkan, yaitu:
1. Saat bangun pagi hari sebelum kita melangkahkan kaki ke luar rumah, biasakan berdoa mohon penyertaan dan kekuatan dari Tuhan dalam kita beraktivitas sepanjang hari, sehingga apapun yang terjadi kita tidak perlu takut.
2. Kita harus mengasihi orang yang memusuhi kita. Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi membalas kejahatan dengan kebaikan. Amin. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|